red?

14K 1.4K 110
                                    

"misi apaan si tai"

Kata itu keluar dari mulut si Surai merah kala baru saja dia di telfon oleh atasannya bahwa ada misi baru yang di haruskan untuk menyamar.

Namun penyamaran ini agak konyol? Caine di suruh menyamar sebagai tamu undangan di salah satu pesta pernikahan. Terdengar tidak ada yang salah kan? Tapi ada satu hal yang membuat Caine membenci misi ini, dia harus menyamar sebagai wanita kali ini.

Caine mengacak acak rambutnya frustasi memikirkan bagaimana dirinya menjadi wanita untuk misi ini? Terlebih lagi dia harus membawa pasangan agar penyamaran itu semakin halus.

Caine sempat berbicara kenapa harus dirinya yang menjadi wanita? Serius Caine berani jujur bahwa di base detektif itu ada banyak wanita.

Caine membuka ponselnya kemudian jarinya mencari salah satu kontak temannya yang sekiranya bisa mengantikan dirinya. Namun dari banyak nya wanita yang dia kenal di agensi nya tidak ada satupun yang mau karna memang sudah di perintahkan oleh atasan bahwa Caine lah yang turun.

Rasanya Caine ingin teriak satwa liar dengan keras di depan wajah atasannya sialan itu namun sekarang dirinya malah tiduran di kasurnya kemudian memejamkan mata berharap mimpi ini segera berakhir.

Beberapa menit Caine mencoba tidur namun jiwa nya menolak untuk tidur, Caine bangkit dari kasurnya dan menuju kaca yang lumayan besar di kamarnya kemudian dirinya berkaca

"Ok ga masalah tapi serius? Dada yang tepos ini harus di apain?"

Namun saat dia merenungkan soal perdada an itu tiba tiba muncul ide yang di luar nalar

"Silikon?" Yap kata itu terucap dari mulutnya, Caine setelah mengatakan itu tubuhnya langsung bergetar geli karna membayangkan dirinya akan memakai silikon.

"Najis ih.." katanya sambil ngegerayangin dada nya kira kira seperti mengukur lah..

Tak lama kemudian suara ketukan pintu di kamarnya terdengar, Caine dengan sigap menormalkan lagi tangan nya dan membuka pintu itu. Ternyata yang mengetuk pintu kamar Caine adalah Elya, Elya datang untuk meminjam charger.

"Kenapa El?"

"Eh itu aku mau pinjem charger boleh?"

"Oh boleh masuk dulu sini"

Kemudian Caine membuka pintu lebar lebar dan masuk ke dalam mengambil charger ponselnya lalu memberikan ke Elya yang sudah duduk di sofa Deket kasur.

Elya menerima charger yang di berikan Caine namun matanya teralihkan fokus kala mendengar suara telfon caine yang berbunyi di meja kerja nya. Caine menyadari ponselnya berbunyi langsung mengangkat telfon itu.

Sekitar 10 menit caine berbicara lewat telfon itu, Elya sabar menunggu karna sejujurnya dia penasaran apa yang terjadi?

Setelah sesi telfon itu selesai, Caine duduk dengan raut wajah sedih di kasurnya, elya yang berada di sofa Caine lantas menghampiri Caine lalu menanyakan apa yang terjadi.

"Kenapa?? Ada masalah di base?"

Caine mengangguk namun ekspresi nya masih sama seperti tadi.

"Oww emang masalahnya apa??"

"Jangan ketawa tapi.."

"Hah? Enggak kok"

"Serius dulu"

"Iya iya serius"

Caine sempat diam sebelum memberitahu hal itu.

"... Ada misi"

Detective Or Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang