Besoknya Rion menyiapkan truck untuk melakukan transaksi besar. Rion juga mengeluarkan mobil BMW M4 miliknya.
Rion memanaskan mesin mobilnya sebelum cabut pergi transaksi, Rion keluar dari mobilnya dan membuka cap mesin mobil lalu berdiri di depan mobilnya untuk mengecek mesin mobilnya.
Akibat aura panas yang mobil keluarkan dari cap mesin, keringat Rion mulai menetes ke cap mesin mobil itu. Di angkatnya tangannya lalu menyibak poni depannya ke belakang.
"Wiss udah kaga ubanan lagi nie warnanya juga keren"
"Jelazz"bangga Rion membalas perkataan gin yang kebetulan akan ikut dalam transaksi ini.
Gin hanya tertawa melihat tingkah laku bapaknya yang seolah olah jiwanya bangkit jadi muda lagi.
Setelah semua persiapan siap gin, Rion dan beberapa bodyguard yang menyetir truk mulai bergerak di depan. Rion memimpin jalan di depan sedangkan gin mengawal mobil truck itu di belakang mengunakan mobil Supra mk4 milik sang papi.
Mobil melaju dengan aman hingga sampai di tempat transaksi tepatnya di daerah paleto.
Mobil sampai tepat di lokasi tepat mereka melakukan transaksi, Rion turun menemui ketua dari sebuah geng motor yang akan membeli AK (Laras panjang) sekitar 20 buah di turunkan dari truck dan geng motor itu belum mengeluarkan uang yang sudah di sepakati.
"ada yang ada barang mana uang nya?"
"Keluarin dulu AK nya dari kotak. gw mau liat"
"Udah aman gua ga nipu lu. Cepet kasih gw duitnya gw mau cabut buat transaksi lain" celetuk Rion emosi nya mulai naik kala orang itu tetap batu untuk mengeluarkan senjata nya terlebih dahulu.akhirnya Rion menuruti apa kata ketua geng motor itu.
"Ok aman gw coba liat ya" ketua geng motor itu tangannya ingin menyentuh AK yang masih mulus baru di buka dari kotaknya. Rion menghempaskan tangan itu dari barang transaksi nya.
"Jangan coba coba lu sentuh sebelum uang yang Lo kasih belum sampai ke tangan gua atau anak gua."
"Alah bangsat" ketua geng motor itu mengangkat satu tangannya, mengayunkan tangannya ke depan dengan code menembak.
Satu peluru meleset hampir melubangi pipi Rion, Rion mundur seketika karna serangan mendadak tersebut.
"Oh jadi main lu gitu hah ngent0t?!" Teriaknya kemudian mengisi revolver dengan peluru dan membidik salah satu anak buah geng motor itu.
"Bangsat lu udah main peluru sama papi gua, lewatin mayat gua dulu KONT0L!" Teriak gin langsung menembak ke arah paha kepala sang kapten dari geng motor itu.
Gin menghampiri ketua geng motor itu kemudian di tarik nya baju yang di kenakan oleh ketua geng motor tersebut.
"Heh bangsat lu sentuh papi gua nyawa Lo ada di tangan gua anjing! Sialan ya Lo langsung nembak nembak aja MANA OTAK LO NGENT0T! oh apa otak Lo minim literasi? Hah anjing jawab gua jangan cuma bisanya ngebudakin anak anak Lo doang!" Karna kesal pertanyaan nya tidak di gubris oleh ketua geng motor itu, gin mengampar pipi ketua geng motor itu menggunakan mini sebanyak 4 kali Hingga pipi itu perlahan berubah menjadi biru.
Saat gin sedang menyiksa sang kapten salah satu anak buah geng motor itu membidik dirinya dari jauh, namun sebelum peluru itu di tembak kan ke gin terlebih dahulu peluru dari revolver menancap bahunya.
Sekitar 2 jam aksi penembakan itu berlangsung dan polisi sudah dalam perjalanan. Rion gin dan anak buah Rion yang lainnya sudah mengamankan barang transaksi mereka dan langsung tancap gas keluar dari area itu menuju hood mereka sebelum mereka terdeteksi oleh polisi.
Setelah sampai di depan rumah mereka gin dan Rion keluar dari mobil mereka yang sudah bolong bodynya karna terkena peluru.
Caine dan key yang berada di depan rumah, mereka sedang mengreview kucing kucing yang nyasar masuk ke dalam rumah mereka, melihat mobil masuk key dan Caine menyudahi aktivitas bermain dengan kucing kucing jalanan itu dan menyambut sang kepala keluarga yang baru pulang.
"Aman pak? Loh itu pipinya ada goresan?"
"Ga usah di tanya key langsung obatin aja"
"Ok" balas key kakinya berlari menghampiri Rion yang sudah masuk duluan ke dalam rumah mengacuhkan semua orang yang menegurnya. Key datang ke ruang keluarga dan ada Rion di sana duduk. Key mengambil kotak p3k lalu mengobati sang papi.
Sementara gin menyusul bersama Caine ke ruang keluarga, gin juga terluka di bagian lengan nya saat perang tadi. Caine mengambil alih mengobati tangan gin kemudian di perban tangganya.
"Ga perlu di perban mi eh maksudnya Caine.. cuma merah doang kok"
"Untuk sementara waktu aja gin, oke?" Tatap khawatir Caine pada gin yang tangannya memerah juga ada goresan yang menghiasi tangan merah itu.
"Hahh oke" balas gin kemudian dirinya melihat ke arah Rion yang berada di sebelahnya menatap dirinya dari tadi melihat dirinya di obati oleh Caine.
"Kenapa?" Tanya gin
"Gapapa" balas Rion kemudian kepalanya dia alihkan lagi menatap atap rumah sambil wajahnya di obati oleh key.
"Cuma tadi kamu toxic nya wkwk ajaran siapa sih?" Canda Rion
"Ya bapaknya lah gua kan anak lu"
"Lah iya"
TBC.
Author note: gua ga ada ide pls..
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Or Wife?
FantasiWARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARNING!! Mpreg area.dan sudah jelas mengandung 🔞🔞. NOTE: BOOK INI BELUM SAYA REVISI JADI KEMUNGKINAN...