"sakit.. pelan pelan Yon!"
"ini udah pelan loh sayangg"
"eumm dikit lagi.."
"Kalo pelan banget nanti ga keluar sayang"
Rion tersenyum kemudian melanjutkan aktivitas malamnya bersama sang istri. Ini sudah agenda dia untuk dapat asupan susu segar.
Caine memejamkan matanya kala gigi Rion menggesek benjolan kecil miliknya di dalam mulut Rion. Wajahnya memerah dan tangannya menggenggam rambut Rion yang sekarang ada di dadanya.
Rion mempunyai ide kecil, Rion mengigit dengan kuat benjolan kecil itu dan di balas pukulan oleh caine, caine juga langsung mendorong Rion hingga pria itu jatuh dari kasur.
"Sakit! Nanti kalau putus gimana?!?"
"Sayang aku cuma-"
"Udahlah aku mau tidur"
Rion bangkit dan langsung memeluk caine dari belakang, code untuk tidak tidur cepat dari Rion di abaikan oleh caine yang sekarang sedang berusaha memejamkan matanya.
":(" kira kira itulah ekspresi Rion saat dirinya di tinggal tidur oleh caine, Rion akhirnya ikut tidur dengan wajah yang di punggungi oleh caine.
Time skip 07.00
Sinar matahari mulai memasuki celah gorden kamar, pria cantik berambut merah bangun dari tidurnya dan sedikit mengucak matanya sebelum dirinya menggapai kacamata nya di laci pinggir kasur
Namun saat dirinya ingin mengambil kacamatanya, tubuhnya terasa di timpa tubuh yang lebih besar dari miliknya. Segera caine hempaskan selimut yang menyelimuti tubuhnya dan di sana ada Rion yang tidur di atas tubuh caine dengan sisa susu yang mengalir dari ujung mulutnya.
Caine yang kepalang kesal rasanya ingin melempar orang ini ke kolam di belakang rumah lewat balkon rumah mereka, namun di urungkan niatnya.
Caine kembali tidur sebentar, dirinya juga baru saja bangun tidur jadi masih ada sisa ngantuk sedikit. Caine mengelus punggung Rion yang masih di atasnya dan mengancing kembali piyamanya.
Setelah beberapa menit akhirnya dirinya benar benar terbangun dari tidur dan segera memindahkan Rion ke kasur dan caine kembali melakukan aktivitas paginya.
Caine mandi dan mengenakan baju putih se ketek dan celana joger hitam miliknya. Caine mengeringkan rambut terlebih dahulu kemudian menguncirnya ke belakang dan membiarkan poninya menerpa jidatnya.
Sekarang dirinya memakai apron hitam dan memasak sarapan pagi untuk anak anak dan yang lain, di bantu dengan Garin dan krow.
Ya taulah kalau Garin sama krow di satuin gimana, jelas sekarang mereka sedang berdebat masakan sang mami kurang garam atau tidak.
"Kurang garam ga sih?" tanya krow meminta pendapat yang lain juga, takut dirinya salah.
"Iyakah? Tunggu aku tambahin lagi garamnya" caine mengambil sesendok teh garam dan ingin menuangkannya
Garin menghentikan tangan maminya."Udah pas kok!"
"Apasih Rin orang kurang garam!"
"Udah pas krow! Mami udah pas kok masakannya"
"Nih cobain lagi, kurang garam njing"
Garin memakan Kuah yang di sendokan oleh krow sekali lagi.
"Udah pas krow, lu kurang kurang mau nikah lu?!?"
"Apasi tai"
Caine dari tadinya diam karna pagi pagi sudah ada keributan saja di depan matanya membuat dirinya pusing seketika, caine langsung menengahi mereka dan memangil key untuk menyicipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Or Wife?
FantasiWARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARNING!! Mpreg area.dan sudah jelas mengandung 🔞🔞. NOTE: BOOK INI BELUM SAYA REVISI JADI KEMUNGKINAN...