Detective Or Wife?

delapan belas ples

SEBELUMNYA WARNING! BUKAN LAPAK ANAK 17 TAHUN KE BAWAH YA! BIJAK DALAM MEMBACA DAN YANG DI BAWAH UMUR BISA SKIP INI OKE? KALO GA KU MAKAN KALIAN😠

Okey sayang yang udah ngerti aku cinta banget sama kalian😋💗 selamat bacaa-!

"bosen.."

Sekarang musim dingin mulai menyelimuti kota, Caine keluar dari selimutnya dan mulai berjalan keluar kamar menuju ruang kerja Rion.

Saat ini Rion sedang di Landa banyak pesanan serta transaksi yang menunggu dirinya di setiap tanggal yang di tentukan.

Seperti biasa Rion menggulung lengan bajunya dan menulis bil total belanjaan salah satu customer nya, Caine masuk Tampa aba aba dan Caine langsung berjalan menuju belakang Rion yang lagi duduk di kursi kerjanya. Kedua tangan Caine terulur ke leher Rion, Caine menaruh kepala nya di atas rambut Rion.

"Kenapa mi?" Tanya rion, satu tangan Caine dia tarik seketika membuat Caine oleng dan terjatuh di pangkuan Rion.

"Eh-"

"Gapapa aku cuma bosen" lanjut Caine, kemudian Caine memposisikan kepalanya di bagian dada Rion dan Caine memeluk erat suaminya hingga membuat Rion sedikit sesak nafas..

"Loh? Tumben biasanya kalo bosen keluar main sama anak anak"

"Mereka masih tidur." Jawab Caine, perlahan dia turunkan dan tangan nya mengelus pipi suaminya.

Caine tertawa kemudian dirinya bangkit namun baru saja Caine bangkit dari pangkuan Rion tangan Caine langsung di tarik dan lagi lagi Caine jatuh ke pangkuan Rion.

"Mentang mentang lagi musim dingin ya"

Seringai puas terukir di wajah caine, Caine mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami. Caine meniup telinga Rion serta mengecupnya.

Tentu saja Rion pasti ga kepalang nafsu lantas Rion langsung mendorong wajah caine hingga kedua belahan bibir itu menyatu dan menciptakan suara kecipak basah memenuhi ruangan kerja Rion.

Kursi perlahan terdorong ke belakang karna gerakan erotis mereka, Caine entah kenapa semakin gencar ingin menguasai Rion sepenuhnya.

Namun usaha nya gagal dan Caine langsung mendorong Rion agar menjauh lantaran nafasnya sudah habis tadi. Begitupun dengan Rion yang sibuk mengelap Saliva yang sempat menyatu saat mereka melepas ciuman.

Caine dengan ide jahilnya menarik dasi yang biasa di kenakan Rion dan dirinya mengikat tangannya sendiri membentuk simpul pita di tengah ikatan itu. Jelas Rion langsung menerjangnya hingga punggung Caine sempat kehilangan kendali dan hampir jatuh untung saja Rion langsung menahannya dan mendorong kursi mereka agar mendekat ke meja dan menjadikan itu tumpuan untuk Caine.

Rion menarik rambut merah Caine hingga kepala itu sedikit tertarik ke belakang dan mata emas caine menatap mata unggu milik Rion. Nafas berderu kencang jantung berdebar sebar keringat mulai terlihat di pelepis Rion membuat Caine menelan ludahnya.

"Siapa yang ngajarin kaya gitu mami?"

Tanya rion kemudian Tampa menunggu jawaban dari Caine Rion langsung menerjang leher Caine yang semula bersih kini mulai terlihat tanda merah serta gigitan merah mulai menghiasi leher putih Caine.

Rambut Caine yang semula rapih sekarang berantakan kala Rion bermain kasar padanya. Tapi.... Satu hal yang harus di ketahui Caine menyukai permainan kasar.

Kini beralih ke dada Caine yang masih mulus, Rion membuka baju Caine dan langsung menyesap jatah mingguan dia yang sempat di tunda karena banyak pekerjaan yang menumpuk. Ya nyusu..

Caine mengerang kala gigi Rion menggesek benjolan kecil manis yang sekarang sedang di hisap oleh sang kepala keluarga ini. Rion menutup matanya terlihat sangat menikmati itu hingga acara persusuan selesai.

Selesai dengan bagian atas kini Rion menatap bagian bawah milik Caine yang sudah basah hingga mengeplak jelas di celana itu. Caine sudah sepasrah pasrah nya jika besok dirinya akan di urut kembali atau stay di ranjang membosankan sekali lagi..

Langsung saja Rion melepas celana joger Caine, namun baru saja di turunkan setengah...

Tok tok tok

"Pak"

Ya ada suara di luar pintu yang membuat Rion dan Caine panik dan langsung saja Caine turun ke bawah meja untuk bersembunyi.

Rion merapihkan penampilannya dan mempersilakan masuk ke dalam yang barusan mengetuk. Ternyata ada riji gin dan Makoto yang memang sebelumnya Rion panggil untuk membantunya transaksi.

Sempat terjadi obrolan yang lama dan Rion juga tak sembarangan, Rion memberikan jumlah senjata yang harus di kirim serta bil nya Tampa meninggalkan meja.

Dan sementara Caine di bawah meja sempat mengaduh sempit namun di tahan, Caine yang bosan menunggu Rion selesai berbicara dengan iseng menarik resleting celana Rion dan memainkannya di luar dalaman.

"Aduh!" Jelas Rion kaget dan mengundang pertanyaan dari anak anaknya, Namun dengan skil pembohong handal Rion berusaha mengeluarkan seluruh skil nya.

Caine menyeringai puas rasanya dia ingin tertawa melihat Rion yang berbohong kalau kakinya kepentok meja. Kini ide Caine semakin gila, Caine membuka dalaman Rion dan mengocok batang itu perlahan sebelum itu masuk ke mulut nya.

Rion melirik ke bawah dan terlihat penampilan seksi istrinya yang menikmati permen kesukaannya membuat Rion mendesah pelan. Rion semakin memajukan kursinya hingga Caine yang bawah itu hampir tersedak karna milik Rion semakin dalam di mulutnya.

Akhirnya obrolan Rion bareng riji gin dan mako selesai dan mereka keluar ruangan, kini tersisa Rion di dalamnya bersama Caine yang berada di bawah meja yang masih mengulum permen kesukaannya.

Rion melihat ke arah bawah dan menjambak rambut Caine agar lebih cepat karena sedikit lagi dirinya akan keluar.

Caine jelas tersedak dan berusaha terbiasa lagi dengan batang Rion yang bisa di bilang Segede botol ahgua yang sedang (?)

Caine merasakan permennya semakin membesar sebelum Rion menarik permennya dari mulut Caine dan memuncratkan selai vanila itu ke wajahnya.

Mata sayu Caine yang tertutup satu karna di siram oleh selai vanila yang sekarang menghiasi wajahnya membuat paras Caine semakin cantik di mata Rion.

Rion tertawa kemudian mengambil tisu dan mengelap wajah caine dari selai vanila miliknya.

TBC.

Cie brutal mami😋

WOI GUA NULIS APAAN ANJNG😭😭

Lanjutan nya privater kali ya🌚🦶
Note: kalau author nya sanggup nulis skrip seggs