Ruthless Pursuit Of Love || Maeda Riku 🐿4

139 12 20
                                    

Yok gaisss, gas sin lagi vote and spam komennya :) akhir-akhir ini kurang semangat 😔

Happy Reading

"Dek, ada paket buat lo. Banyak banget dah! Lo pesen paketan ini pake uang apa anjrit?" Suara Hendery menggelegar di ruang tamu. Langkah jenjangnya menuju kamar adiknya.

Hendery berkacak pinggang didepan pintu kamar adiknya. Ia membuka perlahan dan bisa dilihat, adiknya sedang tengkurap seraya mendengarkan musik.

Tak!

"Bangsat lu Der!" teriak Citra karena Hendery langsung menarik headphone nya ke atas. Gadis bermarga Huang itu langsung melotot seraya maju bersiap menghajar Hendery.

"Wow wow wow! Galak amat sih, makan apa lu? Gue kesini mau bilang, itu paketan lu numpuk sebukit. Buruan diambil, atau gue rosok semua!"

Citra mengerutkan kening. Seingatnya ia tidak pernah memesan paketan. Apalagi dalam jumlah banyak. Lekas gadis itu beranjak dari ranjang karena penasaran, seperti apa paket yang ia terima. Perasaan akhir-akhir ini ia menghemat uang untuk ditabung dari pada digunakan untuk cek out barang di toko online.

"S-sumpah Der, gue gak pernah beli barang-barang kayak gini. Ini COD apa udah dibayar?" Citra mendadak merinding sebadan melihat tumpukan paket dengan merk yang harganya sebanding dengan ginjalnya.

Hendery berdecak pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hendery berdecak pelan. "Mana gue tahu, tadi sih kata bapaknya udah dibayar. Lo bego apa gimana sih? Jelas-jelas pake nama, nomor telepon sama alamat lo. Masa gak tau. Apa jangan-jangan lo diem-diem punya sugar daddy ya?" Hendery memicing curiga.

Citra menggeleng tak terima. "Gue gak semurah itu anjir! Udah lah, bantuin gue masukin paketnya. Besok gue cari tahu siapa orangnya."

Hendery menepuk jidatnya. "Ngapain lo capek-capek nyari tahu. Orang Ayah kita polisi. Bisa di lacak lah."

Citra tersadar. "Iya juga ya, okelah gue bakalan minta tolong ayah."

Mereka berdua akhirnya menata tumpukan paket barang branded itu di ruang tamu pojokan. Hendery geleng-geleng kepala. Ia tidak sampai hati memikirkan berapa total harga barang-barang yang ia pegang dan tata tersebut.

"Gila sih ini, gue jual dua ginjal aja keknya masih belum cukup lunasin." Hendery bergumam pelan.

🐿

Kriiiiiiing!

Bel istirahat SMA Aigo berbunyi sangat nyaring. Semua siswa baik dari kalangan kelas 10 sampai kelas 12 keluar dari ruangan mereka. Berlarian menuruni anak tangga untuk menuju ke kantin sekolah. Mendadak suasana kantin yang tadinya sepi saat jam pelajaran menjadi ramai kala para siswa berkerumun mengeluarkan uangnya untuk memesan berbagai macam makanan dan minuman yang mereka mau.

Sofetie Story || NCT WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang