4.𝐀𝐃𝐄𝐑𝐅𝐈𝐀 𝐕𝐒 𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐄𝐒

371 61 45
                                    

Rabu yang menyebalkan bagi Siswa kelas 11mipa² pasalnya, Ibu Yuli, guru Mata pelajaran Fisika Akan menagih hasil kerkom para siswa.

Dinda dan Teman sebangkunya Nabila tertunduk. Wajah mereka pucat, peluh mulai membasahi dahi Kedua cewek Malang itu. Di Karena Kan Kemarin Dinda terlambat pulang, akhirnya kerkom mereka gagal.

Pasalnya, Nabila kemarin hanya free saat jam 4 sore Saja, selebihnya ia harus menghadiri acara keluarga yang tidak bisa ia tolak.

"bill, pasti bu Yuli hukum Kita nih," bisik Dinda, sembari mendorong kecil pundak Nabila.

Nabila menoleh ke arah Dinda dengan peluh yang sudah memenuhi dahinya. Ia sangat tertekan sekarang.

"lu sih, pake acara telat pulang, kemana Dulu sih?" Cetus Nabil dengan wajah pucat.

Ibu Yuli yang mendengar bisik-bisik Kedua cewek itu pun mendatangi meja mereka.

Bak malaikat pencabut nyawa wanita dengan kacamata frame kotak itu membisik-kan kalimat keramat membuat siapa Saja yang mendengar nya Akan merinding ketakutan.

"mana tugas kalian?" ujarnya seraya memberikan tatapan maut.

Detak jantung keduanya Kini berguncang hebat seperti tengah ber disco.

"e-e anu bu," Nabila terbata.

"anu apa? kalo ngomong yang bener!"

Ucapan menohok yang di lontarkan ibu Yuli jelas membuat Dinda gemetar. Dadanya berguncang hebat saat ini, Bahkan ketika ia jatuh Cinta sekalipun tidak pernah Sampai berguncang sehebat ini.

"maaf bu.. kami.. ga ngerjain," jelas Dinda. Tampak jelas wajah pucatnya.

Dengan tatapan maut keramatnya ibu yuli memandangi Kedua cewek Malang itu.

"KELUAR!" teriakan menohok wanita itu sontak membuat seisi kelas terdiam. Hening, Tak ada sedikitpun suara. Bahkan cicak di-dinding sekalipun ikut terdiam. Sungguh wanita yang mengerikan.

Tanpa sepatah katapun keduanya langsung mematuhi perintah bu yuli untuk keluar kelas.

"din, jangan sedih dong,"

Dengan Mata yang berkaca-kaca Dinda tersenyum getir.

"gue ga sedih Kok, tenang aja."

Keduanya Kini tersenyum bersamaa-an. Tidak terlalu menyebalkan Jika di hukum berdua, apalagi dengan teman karib.

"terus Kita ngapain nih?" Tanya Nabila.

"gatau gue cog,"

"mending duduk aelah di Kursi samping situ na," Telunjuk Nabil menunjuk kearah Kursi kayu coklat di samping kelas mereka.

Keduanya kemudian memutuskan untuk duduk di Kursi itu seraya menunggu jam pelajaran ibu yuli selesai.

"hoy bocah dua ngapain di luar?" ujar seseorang dari kejauhan.

"di hukum." Balas Nabila.

"kalian siapa ya?" lanjut Dinda bertanya.

Cowok dengan dasi di-ikat Kan di kepalanya itu menghampiri ke-dua cewek itu.

"serius kalian ga kenal gua? gua Sean Aldegara anggota geng Athares, yang ini nih Curut." ujar Sean seraya menunjuk ke arah Ken.

"enak aja ge, jangan dengerin dia, gua kenandra Erlangga sama kaya sean gua juga anggota Athares." lanjut Ken membela diri. Ia tak terima Jika dirinya yang tampan paripurna di sebut Curut.

Dinda terkekeh geli Kala menyaksikan perdebatan kecil Antara Kedua cowok itu.

"ngapain disini?" tanyanya.

SEMUA TENTANG BANDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang