malam hari telah tiba amora tengah berada di ruang tamu menonton drakor kesukaan nya tak berselan lama ia lansung memikirkan edgar tampah sadar ia ternyum mengingat perhatian kecil edgar yang membuat dirinya tergila gila.
"gue kenapasi mikirin tuh orang mulu dia aja ngga mikirin gue aiss" ucap amora pada dirinya sendiri
"please lah arghh bangsat" semprot amora pada dirinyaa sendiri yang sudah tak tau kenapa dirinya selalu memikirkan seorang edgar yang notabe nya famous di kalangan sma lentera bangsa.
"amora, mulut kamu mau papa kurangin uang jajan kamu?" ucap rendra yang baru saja pulang dari kantornya
"pa. nggaa boleh gitu dong nanti anak papa yang cantik aduhay ini jadi gelandangan, emang papa mau punya anak gelandangan." balas amora tak setujuh dengan ucapan papanya barusan
"mending papa punya anak harimau dari pada kamu mor" ucap rendra membuat amora membulatkan matanya mendengarnya
"papa emang sama sama saja dengan paman leo yang sudah gila" ucap amora sambil memutar bola matanya malas
"heyy jangan kamu samakan papa dengan pria hidung belang itu dia itu lebih gila" jawab rendra yang tak maukalah saat mereka saling berdebak tidak ada yang mengalah dania lansung menghampiri mereka
"stopp, berhenti. kelian sudah besar kenapa harus bertengkar seperti ini hah!?!" marah dania. bayangkan saja jika semula ruang tamu yang awal nya bersih dan rapih sekarang lansung menjadi kandang babi yang berantakan akibat kegaduan mereka buat, mereka saling melempar bantal juga saling mengejar kesana kesini tak lupa amora juga melemparkan kulit kacang kepada rendra dan membuat dania pusing melihat tingkah laku mereka berdua
"astafirullahalazim ngga anak ngga bapak sama sama saja" ucap batin dania prustasi
"kalian berdua lihat ulah kalian membuat ruang tamu ini menjadi berantakan seperti kandang babi" ucap dania kepada mereka berdua
"ulah si pak tua itu" tunjuk dania kepada rendra, yang di tunjukpun lansung membulatkan matanya
"apa kamu bilang pak tua? papa masi mudah kamu sudah mengatai papa" balas rendra yang tak mau kalah
"nyenyenye" ucap emora jenggah
"berhenti, sekarang beresin semuanya dan kamu amora kembali ke kamar" ucap dania membuat rendra melongo karena ini tak adil pikirnya
"hahaaha mampus wle" ucap amora kepada rendra sambil meledek nya
"sayang" rengek rendra membuat amora geli dengan ucapan papanya itu
"sudah tua masi saja sok romantis gini huekk" ucap amora pelan namun masi terdengar oleh rendra
"apa kamu bilang!!?" ucapan rendra terpotong akibat amora lansung berlari menuju kamar nya dan amora menutup pintu kamarnya dengan kencang menimbulkan suara dan membuat mereka berdua terkejut
BRAKK
"uang jajan kamu papa potong" teriak rendra tak lamapun amora lansung membuka pintunya tetapi yang keluar hanya kepalanya saja
"cihh papa cuman bisanya nganjam mulu udah tua masi berlagak bayi" teriak amora kepada rendra yang lansung menutup pintunya rapat rapat takut jika papa nya masuk
"haduhh capek" ngeluh amora kepada dirinya sendiri
"masi jam 9 gue lakuin apa ya?" pikir amora
"pengen mie pedis tapi papa pasti ngga bolehin" ucap nya yang sudah ngiler dengan makanan makanan yang ia nonton di tiktok
"gapapa lah harus bisa" ucap amora
tak berselan lama amora pergi menujuh keruang kerja papa nya karena ia tau kalau jam segini papanya masi diruang kerjanya
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI (ON GOING)
Aksiini cerita pertama aku dan hasil dari pemikiran aku sendiri ya. maaf,,, kalau di alur cerita ini sedikit berantakan karna authornya masi pemula hehhe... 📌HASIL DARI PEMIKIRAN SENDIRI ⚠️WARNING!! MENGANDUNG KEKERASAN DAN PERKATAAN KASAR. #PLAGIAT DI...