sejak kejadian kemarin. amora selalu mengingkat setiap perkataan naura yang membuat amora selalu merenung, dan membuat vio dan juga chessy cemas melihat amora yang selalu terdiam saat mereka tengah berkumpul.
"vi, lo yakin trauma amora ngga akan kembali lagi?" tanya chessy kepada vio yang ragu melihat amora saat ini hanya mendapatkan tatapan kosong saja.
"dengerin gue chess. apapun yang terjadi kita berdua akan selalu ada untuk amora, dan soal traumanya gue juga ngga tau bakalan gimana jika trauma itu muncul kembali."balas vio yang melihat ke arah amora yang hanya menatap lurus dengan tatapan kosong nya.
"gue takut saat semuanya kembali amora akan seperti dulu lagi" ucap vio membuat chessy yang tadinya menatap amora kini ia menatap vio.
"semoga aja itu semua ngga akan terjadi" ucap chessy sambil tersenyum kearah vio membuat vio lansung menganggukkan kepalanya
saat ini mereka tengah berada di taman belakang rumah vio, yang dimana mereka tengah berkumpul bersama untuk merayakan kesuksesan cafe milik vio.
fyi: vio adalah wanita tangguh yang selalu ingin sukses dengan asil jeri payanya sendiri dan saat ini ia berhasil membangun sebuah cafe yang saat ini cafe milik nya sangat meningkat.
Back to topik.
"mor, lo ngapapa?" tanya chessy sambil menepuk pundak amora membuat sang empuh kaget.
"e-h kenapa?" tanya amora bingung
"lo dari tadi cuman bengong doang, lo ngga mau makan cake buatan gue?." tanya vio kepada amora
"mau kok, nih gue cobahin" ucap amora yang lansung memakan cake yang di buat oleh vio
"gimana enak ngga?" tanya vio yang di balas anggukkan oleh amora
"tapi kayak nya gue harus balik duluan deh soal nya gue ngga izin ke papa" ucap amora yang tak enak hati melihat ke kecewaan sahabat nya itu.
"yahh kok cepet banget si"ucap chessy dengan nada yang tak ingin amora pulang
"kapan kapan lagi kita ngumpul bareng gini" ujar amora kepada mereka untuk membiarkan nya pulang terlebih dahulu
"yaudah, tapi lo harus hati hati mor" ucap vio membuat amora membalas nya dengan anggukan
"gue pulang duluan ya" pamit amora yang lansung menyalakan motor nya itu.
*
*
*
di tempat lain amora telah kembali ke kediaman alvarendra yang melihat mobil papa nya telah kembali dari eropa yang mengurus persahaan nya disana."kayak nya papa udah pulang" ucap amora kepada dirinya sendiri
"assalamualaikum pa." teriak amora yang tengah memasuki rumah nya
"Kamu kebiasaan sekali teriak teriak seperti ini amora, kamu tau telinga papa hampir copot karena ulah kamu." ucap rendra yang mengusap telinga nya
"hehehe, maafin mora pa." ucap amora dengan kekehan nya
"ada apa mas?" tanya dania yang kaget dengan suara teriakan tadi.
"tuh anak kamu baru pulang lansung teriak teriak segalah" tunjuk rendra kepada amora
"aku bukan anak dia pa" ucap amora yang tak relah jika dirinya harus menjadi anak dari wanita asing.
"udalah pa, amora capek pengen ke kamar" ucap amora yang lansung meninggalkan mereka berdua.
"udah mas, aku yakin suatu saat nanti amora akan berubah dan menerima kehadian aku dan anak kita nanti nya" ucap dania membuat rendra tersenyum sambil mengusap perut sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI (ON GOING)
Aksiini cerita pertama aku dan hasil dari pemikiran aku sendiri ya. maaf,,, kalau di alur cerita ini sedikit berantakan karna authornya masi pemula hehhe... 📌HASIL DARI PEMIKIRAN SENDIRI ⚠️WARNING!! MENGANDUNG KEKERASAN DAN PERKATAAN KASAR. #PLAGIAT DI...