"kamu" ucap arkan yang sangat terkejut melihat seseorang yang berada di hadapan nya ini.
"lo kenal dia?" tanya aksa melihat arkan mematung melihat seorang gadis yang dirinya bawah.
"gue-" belum sempat arkan mengatakannya tiba tiba seorang itu lansung menyelah pembicaraan nya
"lewpaswin brwengswek" racauh seseorang itu yang berusaha melepaskan ikatan yang berada di lengan nya
"lepasin lakban yang ada di mulut wanita itu" perintah zia kepada erlan saat lakban itu telah di lepas ia pun lansung menyumpah serapai semua yang berada di sana membuat zia tersenyum miring membuat semuanya ngeri melihat zia dengan bola mata merah nya itu.
"gue ngga tau lo semua siapa dan gue ngga ada urusan sama lo semua" ucap wanita itu yang berusaha melepaskan tali tersebut namun zia lansung menampar nya membuat sudut bibir wanita tersebut robek membuat arkan yang melihat nya khwatir.
"yakin lo ngga kenal dia?" tanya zia sambil menunjuk arkan
"kamu" ucap wanita tersebut dengan lirih
"hahahaha" tawa zia membuat bulu kuduk semua nya berdiri mendengar tawa zia yang sangat menyeramkan.
"naura" ucap arkan membuat amora yang tadi nya meracauh akhir nya mendongakkan kepala nya.
yaps dia adalah naura yang sudah membuat amora kembali mengingat masalalu nya yang sangat kelam, mereka yang mati matian untuk tidak membuat amora terluka sedikit pun malah seseorang yang sudah membuka luka lama itu kembali lagi.
"jadi kamu yang sudah membuat adik aku seperti ini?" tanya arkan yang tak percaya mendengar semua kebenaran ini
"abang" ucap amora lirih yang menghampiri arkan membuat arkan saat ini benar benar rapuh melihat kedua wanita yang sangat berarti di hidupnya harus relah mengorbankan salah satu nya.
"mora jangan sekarang ya? sama bang aksa dulu sana" suruh arkan dengan senyum nya yang sangat tipis membuat amora mengangguk kan kepala nya.
"sekarang keputusan lo ada di tangan lo sendiri arkana dirgantara" ucap zia yang melihat arkan saat ini benar benar bimbang, ia juga tak relah jika cinta nya harus mati di tangan nya sendiri, dan dirinya juga tidak relah jika amora yang sudah ia anggap sebagai adik kandung nya menderita.
"sebenar nya ada hubungan apa lo dengan wanita ini" tanya zidan kepada arkan namuan arkan tak menjawab nya membuat zia turung tangan.
"mau lo yang jawab atau gue yang akan menjawab semua pertanyaan mereka?" tanya zia dengan senyum khas piskopat membuat arkan mengelengkan kepalanya.
"arkan tolong lepasin aku, ini sakit." ucap naura yang melihat pergelangan tanya sudah memerah membuat mata arkan berkaca kaca.
"zia ini terlalu sulit" ucap arkan lirih membuat zia menepuk pundak arkan
"gue tau ini terlalu sulit buat lo tapi keputusan saat ini berada di tangan lo" ucap zia kepada arkan
"sebenar nya apa yang lo sembunyikan arkana" ucap galen gereget
"sebenar nya-" ucapan arakan lagi lagi di selah oleh zia membuat arkan menghelah napas dalam dalam.
"arkan telah memiliki seorang kekasih dan sekarang wanita itu sedang berada di hadapan kita semua" ujar zia membuat semua yang barada di sana terkejut dengan apa yang zia kata kan.
"arghh bangsat gue ngga tau anjing, gue ngga tau harus apa." teriak arkan sambil mengacak acak rabut nya
"hiksss hiksss arkan tolong lepasin aku" ucap naura yang sangat parauh saat ini dengan kondisi wajah yang sudah lebam membuat hati arkan tergores melihat naura yang memerlukan pertolongan nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI (ON GOING)
Acciónini cerita pertama aku dan hasil dari pemikiran aku sendiri ya. maaf,,, kalau di alur cerita ini sedikit berantakan karna authornya masi pemula hehhe... 📌HASIL DARI PEMIKIRAN SENDIRI ⚠️WARNING!! MENGANDUNG KEKERASAN DAN PERKATAAN KASAR. #PLAGIAT DI...