20

856 119 8
                                    
















Brakkk



Pintu kamar yang kokoh itu terbanting keras ulah sosok anak bontot mereka.

Nino dan Desy kompak saling melirik dan menggelengkan kepala.

"Kenapa lagi dia?" Bisik Nino.

"Aku kan sama kamu terus. Mana aku tau Chika kenapa" Ucap Desy.





Sedangkan seseorang yang saat ini sedang menangis di pojokan, seperti seseorang yang baru saja terkena penghianatan.

"GUE BENCI SAMA LO FIONY!" Bentak nya.

"Hiks.. gue benci sama lo.. hikss.." Isak Chika.




"Emang lo ga ada rasa benci sama Chika?" Tanya seorang siswi.

Fiony tersenyum smirk mendengarnya, lalu memandang satu persatu orang di depannya.

"Benci. Gue benci sama Chika, gue kesel sama Chika. Puas? Jadi bisa biarin gue pergi dari sini" Ucapnya dan pergi.

"Gelo" Gumam Fiony pelan sambil menggelengkan kepalanya.





"Harusnya gue emang gausah percaya sama Lo" Gumam Chika dengan rasa amarah nya.

Chika melihat foto dirinya bersama Fiony yang dia pajang di dinding dengan bingkai yang dia hias dengan rapih.

Chika tersenyum smirk, terkekeh miris dan melangkah mendekati bingkai itu. Menatap nanar dan mengelusnya pelan.











....













"MAH PAHH" Teriak Fiony dengan tergesa bahkan nafasnya seakan mau berhenti.

Desy dan Nino berlari panik menghampiri Fiony.

"Kenapa Fio? Ada apa?" Ucap Desy panik.

"Chika mana" Ucap Fiony berusaha menetralkan nafasnya.

"Ah ya ampun, kirain kamu di kejar sama orang sampe ngos ngosan gitu" Ucap Nino menepuk jidatnya.

"Chika mana pah, dia udah pulang kan mah" Ucap Fiony mengguncang lengan keduanya.

"Dia tadi langsung ke kamar, kamu ini kenapa lagi sama Chika. Dia pulang pulang langsung banting pintu" Ucap Nino.

"Chika salah paham pah" Lirih Fiony.

Desy menghela nafasnya. Dan memeluk Fiony untuk menenangkan nya.

"Sekarang tenangkan diri kamu, istirahat dulu. Nanti makan malam kita bicarakan semuanya sama Chika ya" Ucap Desy mengelus kepala anak pertamanya.









...









"Chika.. ayo makan malam" Ucap Fiony di depan pintu.

"Chika, udah di tungguin mamah sama papah di bawah" Ucap nya lagi.

Fiony menghela nafasnya, tertunduk lesu bersandar di pintu adiknya. Desy yang baru sampai di ujung tangga melihat sendu putrinya.


'Apalagi ini tuhan' Batin Desy.




SELALU MENGALAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang