"Chika" Panggil Fiony.
Chika tak menggubris dia terus berjalan entah kemana arah tujuannya.
Olla dan Jessi saling berbisik. Bahkan Marsha dan Indah pun saling melirik satu sama lain.
"Drama apalagi ini" Batin keempatnya.
Indah menghembuskan nafas nya. Tiba tiba di tengah tengah keempat gadis itu muncul si dua pengangguran yang banyak sekali tingkahnya.
"HELLOWW SEPEDAAA" Sapa seseorang yang lebih tinggi dari orang di samping nya.
"Berisik dongo" Ucap seseorang yang agak pendek dengan menoyor pala orang di samping nya.
"Ngerumpi apasih. Ajak ajak dong" Ucap nya.
"Diem deh Zean. Lu sehari ga berulah kayanya sakit gigi ya lo" Ucap Olla.
"Emang" Ucap seseorang di samping Zean, sedangkan seseorang yang di panggil Zean hanya menunjukkan deretan giginya.
"Lo juga sama aja Christen" Ucap Marsha.
"Kaya lo ga kristen aja" Ucap Chris.
"Gak. Buddha gue" Ucap Marsha sinis.
"Haisss, gue yang Islam diem aja dah" Ucap Zean.
"Lagian gue heran deh, lu berdua sodaraan tapi nih si Titan pendek ini kristen tapi lu Islam" Ucap Olla.
"Kita kan ga sekandung dongo. Bapak dia Kristen ya dia ikut lah, kalo ikut hindu dia ikut agama keluarga mane?" Ucap Zean mencibir ke arah Olla.
"Ck. Kalian berisik ah" Ucap Fiony dan pergi.
"Wehhh wehhh itu mau kemana" Ucap Zean menunjuk Fiony.
"Gatau" Ucap semuanya bahkan Chris juga.
"Wehhh kuda poniii tunggu" Teriak Zean sambil berlari mengejar Fiony.
Kelima nya hanya melihat Zean yang mengejar Fiony yang sudah jalan lebih dulu dengan cepat.
"Kaka lo ngapain itu" Tanya Jessi.
"Gatau. Katanya mau pinjem jepitan nya Fiony" Ucap Chris.
Keempat nya langsung meringis mendengar ucapan Chris barusan. Zean bukan laki laki ..... Kan?
"Kaka lu bukan laki laki tulen kan" Ucap Indah.
Chris diam sebentar seperti sedang berpikir. Cukup lama, sekitar 5 menit membuat keempatnya jengah.
"Hai jeng. Ihh udah lama kita ga tegur sapa, kecup kecup manjah dulu sini" Ucap Chris tiba tiba dengan nada slay nya.
"Iyuhhhh" Keempatnya langsung kabur secara bersamaan.
"Aneh" Ucap Chris mengerjabkan matanya heran.
....
"Wohhh gilaaaa..." Ucap Zean mengatur nafasnya yang seakan tercekat di tenggorokan.
"Hahh... Cape beut dah.. huh..." Zean dengan nada tersenggal nya berjongkok.
"Tunggu kuda poni, gue napas dulu" Ucap Zean dengan tersenggal senggal.
Fiony hanya menatap Zean kemudian jongkok karena menunggu Zean mengatur nafasnya sama saja seperti menunggu kecoa di lubang nya, lama.
"Udah belom sih. Lama banget" Ucap Fiony.
"Hahhhhhh" Ucap Zean mencoba menghirup banyak banyak udara di sekitarnya.
"Apa apa. Ngapain ngejar gue" Tanya Fiony.
"Tadinya gue mau minjem pistol pistolan yang lu bawa kemarin. Ada ga" Ucap Zean.
Fiony heran "buat apaa?" Tanya nya.
"Mau mainan sama Chris. Pinjem, tar gue gantiin klo rusak" Ucap Zean.
"Udah? Gitu doang?" Tanya Fiony dan Zean mengangguk polos.
Fiony menepuk jidatnya "ada di kolong meja. Udah kan?" Ucap nya dan berdiri.
"Lo mau kemana lagi?" Tanya Zean masih dengan posisi jongkok nya.
"Ke Chika" Ucap Fiony singkat.
Zean menatap kepergian Fiony begitu saja. Posisi yang tadinya jongkok berubah menjadi duduk di lantai.
"Aneh tuh orang dasar kuda poni. YESSSS CHRISSS GUE DAPET PISTOL PISTOLANNYA" Teriak Zean dan berdiri langsung lari menghampiri Chris.
....
Chika sedang berada di dalam perpustakaan, dari tadi dirinya sedang mengatur emosinya.
Kedatangan sekumpulan kunyuk tadi membuat dirinya di liputi oleh amarahnya.
Deg
Chika tersentak saat ada yang menyentuh bahunya. Dengan kecepatan reflek, dia langsung memulintir tangan itu.
"Awshhh" Desis orang itu.
Chika semakin tersentak lagi, dia reflek melepas cekalan nya di tangan tadi.
"Maaf, aku ngagetin kamu ya?" Ucap seseorang itu dengan nada bersalah.
"Ngapain lo disini" Ucap Chika tanpa minat.
"Aku nyariin kamu, mau lurusin masalah kita" Ucap Fiony.
"Ga penting" Ucap Chika dan langsung pergi.
Di kepalanya saat ini mengulang percakapan dan sebuah voice note yang di dengar tadi oleh nya.
Flashback
"Hahaha Chika Chika" Ucap seseorang dari balik rak buku itu.
"Lo mau denger sesuatu ga?" Tanya nya dengan senyum smirk.
Chika bisa melihat dengan jelas dia mengeluarkan handphone nya dan memutar sesuatu disana.
"Iya, gue benci dia puas lo. Dia ga pinter, dia teledor, dia ga becus, dia bahkan hampir ngebunuh dirinya sendiri, dia bodoh, bahkan dia bisa bikin gue mati di tangannya"
Sakit.
Satu kata yang menggambarkan perasaan nya saat ini. Dia mengepalkan tangannya. Dia jelas mengenali suara siapa itu.
Ketiga orang di depannya tersenyum melihat reaksi Chika apalagi seseorang yang memegang handphone di tangannya.
End.
"Gue benci lo Fio gue benci" Gumam Chika dengan kasar menghapus air matanya yang dengan lancang turun ke pipinya tanpa persetujuannya.
See you next part!!!
Guys inpo aja..
Aku kepikiran buat bikin wp greshan tapi sister/friend ship ehehehe😌🫰🏻
Tapi masalahnya itu di 1 hal.
Kedua wp saya yg ini aja jarang upload apalagi nambah lagi ye😔
KAMU SEDANG MEMBACA
SELALU MENGALAH?
Novela Juvenil"Aku cuman mau Deket sama adik aku sendiri. Aku kesepian padahal aku punya kamu, tapi kamu selalu enggan buat deket sama aku. Aku cuman pengen kaya adik Kaka kembar kaya mereka mereka yang di luar sana" -Fiony Kezia Dermata. Fiony Kezia Dermata dan...