08 | Tentang Suster Elly

18 5 0
                                    

Sebuah nama seseorang yang tak pernah dijumpai Reno, atau mungkin pernah? hanya saja Reno melupakannya. Ia Suster Elly. Wanita itu memang bukan seorang perawat di rumah sakit, yang membuat Reno yakin jika wanita itu ialah pengasuhnya sewaktu bayi, karena kata 'Suster' dalam nama panggilannya, 'Suster Elly'.

Seseorang yang selalu muncul dalam ingatannya tanpa alasan, kini kali pertama ia melihatnya setelah 17 tahun silam. Dihadapannya, dengan netranya sendiri dan tanpa bayang-bayang yang selalu muncul secara acak. Wanita yang usianya berkisaran 40 tahun itu terlihat mengandeng seorang bocah perempuan dari sebuah minimarket, dengan sekantong plastik berukuran sedang berisi barang belanjaan.

Wanita itu berjalan melewatinya. Namun karena merasa terus ditatap olehnya, Elly mengangkat pandangannya dan menatap Reno sekilas, yang membuat Reno mengalihkan pandangannya. Saat itu pula keduanya sama-sama merasakan sebuah deja vu. Sebuah perasaan yang membuat mereka seolah nostalgia, atau pernah merasakan hal tersebut dimasa lampau.

Elly tak terlalu mengindahkan hal tersebut dan tetap melanjutkan langkahnya, Reno pun tak mampu memastikan siapa sebenarnya wanita tersebut, yang ia lakukan hanya berusaha mengikutinya tanpa diketahui, untuk mengetahui kemana mereka pergi.

Jalan Cempaka Blok B no. 17? Jangan-jangan Mama kenal?

Karena merasa satu keinginannya telah terpenuhi, akhirnya Reno memilih untuk kembali pulang ke rumahnya. Terlebih, melihat pesan yang dikirim oleh Catherine membuatnya harus pulang ke rumah keluarga Achiel.

***

"Ren, bisa ya?" Reno linglung, kebingungan. Tadinya, ia pikir semua akan kembali normal setelah dirinya telah lama tak menginjakkan kaki dirumah ini, serta tak menemui Ervin. Namun dugaannya salah besar.

"Ma, pusing." Reno tak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya, ia tak mampu berkata apapun lagi. Sedangkan Catherine menghampiri Reno kemudian memeluknya dan mengelus punggungnya.

"Ada apa?"

Bahu Reno mulai bergetar, "Ibu, dimana Ibu? I-ibu, Sus Elly, semuanya dimana?" Mata Reno terpejam dalam pelukan Catherine, pertanyaan itupun tanpa sadar ia lontarkan. Catherine terpaku, tak percaya bahwa Reno akan mengingat kembali hal itu.

Catherine tak mampu menolong banyak, ia hanya mengatakan apa yang diingatnya dulu, "Ren, kamu bilang dulu kamu gak mau inget masa lalu apalagi keluarga. Sekarang kenapa nanyain mereka?"

Sunyi. Tak ada yang bersuara, dan Reno pun tak membalas pertanyaan Catherine. Sesaat kemudian Reno melepas pelukan dan kembali dengan wajah bingungnya, "Aku... abis ngapain?" tanya Reno ragu.

"Gak tau diri." Semua yang ada diruangan itu terpaku mendengar ucapan Jay. Namun, sepertinya adik-adiknya tak terlalu mengelak. Mereka menyimpan perasaan yang berbeda-beda. Dan disela-sela situasi menegangkan, Ervin menambahkan, "Gua bilang juga apa, gak ada yang peduli omongan gue sih."

"Anak-anak, kenapa kalian begitu?" Jay mengacuhkannya, ia langsung pergi meninggalkan orang tua serta semua saudaranya yang ada disana. Begitupun dengan Reno, lelaki itu sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, Reno menyusul Jay yang hendak pergi ke kamarnya.

"Maaf."

Tangan yang telah terulur untuk membuka pintu tersebut ditarik kembali tatkala Reno rupanya menyusulnya kemari, "Buat apa? Kalau sekiranya gak tau apa kesalahan lu, mending pergi sekarang juga," singkat Jay. Dan, Reno yang mendengar hal itupun paham, bahwa kesalahannya terbilang fatal.

"Seperti yang Kakak bilang, aku gak tau diri. Tanpa dijelasin pun kalian semua udah tau gimana kelakuan aku selama ini, bikin kacau. Bahkan termasuk kerjaan Papa sama Mama," ungkapnya.

Baby Reno [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang