Bagian 38

12 0 0
                                    

♡♡♡

Fentanil adalah salah satu jenis obat analgesik yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, dan Dario telah bereksperimen menciptakan narkoba jenis baru dengan mencampurkan Fentanil dan juga Xylazine ke dalamnya, lalu ada beberapa jenis obat-obatan lain yang tidak di sebutkan.

Sebenarnya hal ini sangat di larang mengingat Xylazine adalah jenis obat penenang untuk hewan dan sangat berbahaya jika di komsumsi oleh manusia, namun Dario telah meminimalisir kemungkinan terburuk dengan mengurangi kadarnya.

Sebelum mengedarkan narkoba yang diberi nama XFR tersebut, Dario sudah melakukan uji coba dan hasilnya luar biasa, hewan yang di cekoki bisa mati hanya dalam waktu beberapa detik.

Lalu saat Dario mencoba memberikan narkoba tersebut pada seorang tahanan, dampaknya jauh lebih luar biasa, jika pemberian narkoba masih sesuai dosis, orang tersebut akan menjadi lebih aktif, ia tidak merasa kelelahan sama sekali walaupun bekerja selama seharian, tapi saat ia di beri obat melebihi dosis, kurang dari satu jam orang itu akan mengalami sesak napas hingga berakhir kehilangan nyawa.

Itu adalah alasan kenapa Dario tidak mengizinkan narkoba miliknya di edarkan secara sembarangan, baginya narkoba buatannya adalah racun untuk membunuh pengusaha-pengusaha yang haus akan kekuasaan, para pengusaha bekerja keras untuk menimbun harta, ia menggunkan XFR agar tidak merasakan kelelahan, atau hanya sekedar ingin bersenang-senang, Lalu saat mereka kecanduan, satu per satu dari mereka akan merasakan kematian, Dario tentu senang dalam hal itu.
Ia menawarkan kenikmatan yang sebenarnya adalah senjata untuk melenyapkan saingannya satu persatu.

Di dunia bisnis, untuk bisa terus bertahan kau juga harus licik, karena bermodalkan pandai saja tidak akan cukup.

Sebenarnya, kerajaan narkoba yang di miliki oleh Dario sekarang, sebelumnya adalah milik dari pemimpin kartel terbesar di Barcelona, Jeremy Cuenca.

Dia adalah Ayah angkat Dario saat pria itu baru menginjakkan kaki di Barcelona, pertemuannya dengan orang berbahaya hari itu, justru memberikan kehidupan yang layak bagi Dario yang sedang mencari jati diri di kota orang.

Dario kabur ke Barcelona saat usianya masih lima belas tahun, ia terpukul saat Ayahnya meninggal dan orang yang membiarkannya meregang nyawa adalah Ibunya sendiri. Itu adalah alasan kenapa Dario pindah dari Madrid ke Barcelona dan membenci Ibu kandungnya sendiri.

Hari itu Dario menggagalkan aksi pembunuhan antar kartel, Jeremy Cuenca di temukan bersimbah darah di sebuah gang kecil di kota Barcelona, ia telah kehilangan kedua tangannya, dan nyaris meninggal jika saja Dario tidak segera meminta pertolongan dari orang-orang, Dario tidak mengerti apa yang terjadi, dia hanya tuna wisma yang tidak sengaja melintasi gang tersebut, saat tiga pria berperawakan tinggi terlihat menyeret seorang pria yang sudah terkapar tidak berdaya.

Awalnya Dario cukup ketakutan, ia hanya bersembunyi menyaksikan para pria berpakaian hitam dengan kepala tertutup topeng terus menyiksa pria yang mungkin seumuran dengan Ayahnya.

Melihat penyiksaan yang semakin sadis, Dario diam-diam keluar mencari bantuan, ia pun kembali bertemu dengan beberapa orang pria seperti bodyguard yang terlihat panik dan kebingungan.

Mereka tiba-tiba di hadang oleh sebuah mobil lalu bosnya di bawa pergi.

"Seseorang akan di bunuh" ujar Dario remaja, pada ketiga body guard itu, tanpa pikir panjang, para body guard itu segera pergi ke tempat yang di tunjuk oleh Dario dan menembak mati pria bertopeng yang telah menyiksa bos mereka.

Para pria bertopeng itu tidak menyangka seseorang akan mengikuti mereka, ia sudah membawa jauh, Jeremy Cuenca ke tempat sepi untuk di eksekusi namun nyatanya, ia bisa di temukan.

Dario sama sekali tidak menyangka bahwa pria yang ia tolong hari itu adalah orang yang sangat berpengaruh.

Karena insiden itu, tangan kanan Jeremy Cuenca memalsukan kematian bosnya untuk menghentikan perang antar kartel, ia berjanji mulai hari itu tidak akan ada lagi pertumpahan darah yang telah terjadi bertahun-tahun antara para mafia, baginya kalah tidak masalah, itu lebih baik di bandingkan kehilangan nyawa orang-orang yang berharga.

Tepat saat Jeremy Cuenca tersadar, Dario yang saat itu belum menemukan tempat tinggal, di bawah ke mansion pria itu.

"Terimakasih telah menyelamatkanku nak" Jeremy berujar tulus.

Dario hanya mengangguk sopan.

"Jika kau tidak menolongku hari itu, mungkin aku tidak hanya kehilangan kedua tangan, tapi juga nyawaku"

"Itu artinya Tuhan masih menyayangi anda"

Jeremy terkekeh.

"Apakah orang berdosa sepertiku masih pantas di sayangi oleh Tuhan?"

"Di dunia ini, semua orang pernah melakukan kesalahan, jangan menghakimi dirimu sendiri"

Jeremy mengangguk-angguk.

"Darimana asalmu anak muda, kau sepertinya tidak punya siapa-siapa disini?"

"Aku berasal dari Madrid, aku meninggalkan kota ku untuk melanjutkan hidup"

"Apa kau punya masalah?"

Dario mengangguk, ia pun menceritakan semua hal terjadi padanya hingga berakhir di kota Barcelona.

"Kau bisa tinggal disini, kau tidak perlu khawatir, kau bisa bersekolah hingga menjadi orang sukses nantinya"

Mata Dario berbinar.

"Benarkah Tuan?"

"Berhenti memanggilku Tuan, mulai hari ini kau adalah putraku"

Dario sangat terharu, ia pun memeluk Jeremy.

"Terima kasih atas kebaikan anda"

Sebagai penyelamat Dario di berikan fasilitas dan di perlakukan sangat baik disana, iapun berhasil menyelesaikan kuliah dan kembali ke Barcelona untuk melanjutkan bisnis milik Jeremy Cuenca.

"Nak, mungkin Ayah tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, Ayah harap kau bisa melanjutkan hidupmu dengan baik dan tentang dunia bawah tanah kita, lakukanlah dengan bijak, jangan menjadi bajingan seperti Ayah atau kau akan berakhir sepertiku"

"Dan ingat satu lagi, jangan pernah menyebut nama Cuenca, tetaplah menjadi Dario Rivera, karena nama Cuenca akan selalu menjadi kutukan bagi siapapun yang menyebutnya, cukup nama itu berakhir pada namaku" jelas Jeremy.

Menjelang kematiannya, Jeremy Cuenca yang memang tidak punya siapa-siapa menyerahkan seluruh hartanya pada Dario, Dario awalnya menolak, ia yang mulai paham cara kerja orang-orang bawah tanah merasa tidak pantas dan tidak ingin ikut terlibat dengan barang-barang haram tersebut, namun Jeremy Cuenca bersikeras memberikan hartanya pada Dario.

Dario yang telah berusia dua puluh lima tahun akhirnya bersedia menerima seluruh warisan dari Jeremy Cuenca, dengan bantuan asisten dan orang kepercayaan Jeremy ia mulai membangun bisnis di bidang konstruksi dan tekhnologi, itulah yang menjadi DRV Group sekarang, Saat DRV mulai berkembang, Ramos mengundurkan diri dan memilih untuk hidup nyaman menikmati hasil kerja kerasnya bersama keluarganya.

Dario pun memutuskan untuk mencari asisten baru, saat itulah ia bertemu dengan Rafael

Setelah Jeremy Cuenca meninggal, perlahan bisnis narkoba Dario mulai ia tinggalkan, orang-orang yang bekerja untuknya juga mulai menjalani hidup normal, Dario telah memberikan uang kepada mereka dengan jumlah fantastis untuk menyambung hidup dan membangun bisnisnya sendiri.

Selang beberapa tahun, Dario mengalami kendala di perusahaan hingga mau tidak mau, ia kembali membuka pekerjaan bawah tanah dengan perjanjian setiap kali ia melakukan transaksi pada klien, klien tidak boleh memberikan narkoba buatannya pada anak di bawah umur.

♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang