"BLUE & GRAY (VIN)

619 67 15
                                    

Warning!! Ini panjang banget loo!!

H
A
P
P
Y
.
R
E
A
D
I
N
G
.

📸

aku Alice, siswa tingkat akhir di SMA, hari ini, seperti hari-hari biasanya, bunyi blitz kamera dan beberapa arahan akan selalu mewarnai hari-hari sebelum ujian Bimbingan Karirku dimulai--- omong-omong, aku mengambil Fotografi.

Sudah hampir dua Minggu berlalu, aku akan bepergian kemanapun yang aku mau untuk mendapatkan konsep project yang akan aku jadikan tema dipameran.

seperti hari ini---aku selalu tidak pernah konsisten atau bisa dibilang belum menemukan apa yang ingin aku temukan, entahlah---aku meminta sepasang lansia yang tidak sengaja berpapasan denganku di trotoar kota, meminta mereka berpose senatural mungkin, menunjukkan bagaimana konsep mencintai dengan cara yang natural dan sesederhana mungkin, dan yeah, aku rasa mungkin ini bisa jadi pilihan terakhirku--entahlah, sebelumnya aku belum pernah berfikiran untuk memilih hal romantis di setiap project ku, mungkin saja ini bisa mengubah sedikit image 'thriller' yang disematkan Madam Gwen dan juga teman-teman kelasku. hahaha.

Entahlah, aku rasa tema ini akan sempurna untuk project ku nanti, tapi,, ini,,, tak cukup sempurna, entahlah, aku hanya merasa, bahwa ini belum. yeah, belum.

Dengan perasaan yang belum puas, setelah mengucapkan terimakasih pada sepasang lansia tadi, aku mengedarkan pandangan hanya untuk menemukan satu toko kelontong dengan satu kursi santai di depannya, dengan sedikit desahan dan lelah dipunggung lansia ku, aku perlahan bergerak dan menduduki kursi ini.

Mencoba untuk mengenyampingkan ketidakpuasan ku, aku kembali melihat-lihat hasil beberapa foto yang telah aku ambil selama dua Minggu terakhir.

Ayolah,

ini masih sangat kosong dan hampa, aku benar-benar belum dapat menemukan apapun.

"Tidak ada yang bagus" aku mulai kesal, apa karena aku terlalu  se 'perfeksionis' itu? seperti yang sering dikatakan Tiffany. aku rasa tidak kok.

kali ini untuk menyambut matahari tenggelam, dengan ditemani sekaleng cola dingin yang baru saja aku ambil dari mesin pendingin, aku mencoba kembali mengangkat gagang kamera, mencari objek random di sekeliling toko kelontong yang mungkin saja bisa lebih menarik dari sebelumnya, memotret apapun itu.

deg

aku tertegun, jemariku pun  seakan enggan menekan tombol di kameraku , tubuhku membeku, perlahan entah kenapa, kamera yang sudah siap didepan wajahku, yang tentu saja sudah ku buat sefokus mungkin turun perlahan, aku hanya bisa menatap lurus pada objek yang begitu indah di ujung sana.

di sana, aku tidak bisa berpaling---bukan tidak bisa tapi benar enggan untuk berpaling---dari seseorang yang duduk sendirian dibangku taman tepat segaris lurus dengan posisiku, telinganya menggunakan alat pengeras suara---dan mungkin ini yang membuatku begitu terpukau--ia tersenyum, ia tersenyum dengan mata indah miliknya melihat langit yang mulai keoranyean, tanpa sadar aku mengikuti arah pandangnya, jemariku mengepal  sendirinya "indah" aku bergumam tanpa sadar.

seperti menemukan kesadaranku kembali---aku tahu ini tindakan sangat buruk dan ilegal, namun aku benar-benar tidak ingin melewatkan keindahan ini, dengan serakah--aku memotret sebanyak mungkin obyek sempurna ini tanpa meninggalkan sedetikpun pergerakan yang begitu anggun di depan sana.

deg

aku kembali tertegun untuk kedua kalinya, dia-dia menatap ke arahku, gelagapan karena tertangkap basah, aku menurunkan dengan cepat kameraku, sial aku dalam masalah kali ini, tapi.. 

[M] Amor Fati : Kumpulan One shot, Two Shot (KTH X LM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang