CH 19

535 29 3
                                    


PRANGGGG !



Pond menutup mata terkejut apabila gelas berisi wine di baling kuat mengenai dinding di gudang tersebut . jelas kuat kedengaran kerana ruang itu sedang kosong tiada seorang pun anak buah Joong di situ melainkan Pond .

" si sial itu mula berleluasa , Pond . dia menyentuh Dunk , bahkan melecehkan nya . "


Joong dengan nafas terengah engah menahan amarah berkata begitu . perkara dua hari lepas di mana dia melihat Dunk di lecehkan sangat membuat nya ingin sekali membunuh sepupu nya itu tapi dia harus menahan niat nya karna hanya dia satu satu nya keluarga yang dia ada . (yah , walaupun sikap nya kek iblis )


" kau harus menyingkirkan nya dari hidup mu Joong . sudah beberapa kali ku memberitahu mu ."


" jika kau berfikir bahwa dia ada keluarga yang hanya kau ada kau salah . dia bahkan tidak menganggap mu . lihat saja cara nya memperlakukan mu . "


" apa kau buta Joong ?? . segala macam muslihat sudah dirancang nya dan bahkan sudah dilakukan kepada mu . mafia macam apa kau ini . " kata Pond dengan nada sedikit kecewa .



Joong menghela nafas sambil bersandar di kerusi nya dengan kasar . "andai saja semua orang sekeliling ku tahu bahwa aku lemah , bahkan tidak berniat untuk menjadi mafia ataupun orang begini ." fikirnya sendiri sambil menutup mata



Joong sebenarnya juga tidak ingin menjadi begini tapi karna dia tidak ingin di pijak pijak dia terpaksa mengganti jejak langkah ayah nya . dan satu perkara lagi dia ingin membalas dendam kepada orang yang membunuh keluarga nya .


" aku mungkin tidak akan membunuh nya sekarang , aku hanya menahan hasrat ku sebisa yang mungkin . tapi jika satu hari nyawa nya melayang bahkan tidak tahu siapa punca kematian itu dan siapa dalangnya , kau ingat saja ayat ini ." kata Joong lalu berlalu keluar dari situ karna dia ingin pulang menjenguk Dunk




ya , jujur saja bulu roma Pond tiba tiba terpacak naik apabila ayat itu terlontar dari mulut Joong . " sial , ayat apa itu . kenapa bikin meremang sekali " kata Pond mengusap leher nya lalu turut keluar dari situ .
















__________________________________________







" Dunk ! lepaskan itu !!"

" DUNK ! KU MOHON JANGAN MELAKUKAN HAL BEGINI LAGI !!!"


Dunk bergeleng dengan mata sembab nya . wajah nya tidak memberikan riaksi apapun . hanya datar . dia baru sedar dari pingsan nya beberapa minit yang lepas

baju nya di lumuri darah . tapi itu bukan lah darah nya melainkan darah maid yang selalu membersihkan kamar tersebut . maid perempuan yang sudah berumur tersebut sudah berlumuran darah di area leher dan dada nya .



Dunk memandangi Phuwin yang sedari tadi melarang nya . air liur lelaki itu terus terasa pekat bahkan susah di telan apabila melihat Dunk menatap wajah nya dengan aneh


Dia menjejakkan kaki nya kebelakang , berundur dengan pelahan . " Dunk , jangan gini , aku takut hiks" tangis Phuwin pecah . Dunk semakin menghampiri Phuwin dengan wajah seakan mayat hidup


Dunk tiba tiba menangkat pisau nya seakan ingin membunuh Phuwin tepat di kepala " arghhh !!" Phuwin menjerit sambil menutup muka nya


joong //WEAKNESS\\                               [JOONGDUNK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang