6// pertemuan pertama

113 11 0
                                    

"Eh dep, kata bokap gw lo suruh ketemu sama keturunan perusahaan kerjasama buat ngasih berkas meeting mereka minggu depan" ucap eby.

Papah eby adalah direktur perusahaan Gralinent yakni perusahaan ayah Devinar dan Damala.

"Yahh gw males banget lagi" ucap Devi "yaudah gw aja, gw tau kok di mana" ucap mala yang ingin menggantikan Devi "sorry ya maal" ucap Devi sambil menyatukan tangan nya.

"Santai aja kalii, yaudah gw siap siap dulu" cap mala dan ingin bangkit dari duduk nya.

"Mal beliin gw coklat dong" ucap shifa sambil cengengesan "yee coklat mulu lo, bolong tu gigi" ucap afan sambilenekan kata kata 'bolong' "serah gw lah" ucap shifa. "Siap!? " ucap mala sambil meninggalkan mereka.

Mala memasuki kamar nya dan mengganti baju piama nya dengan baju full black

Mala memasuki kamar nya dan mengganti baju piama nya dengan baju full black

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**ilustrasi outfit mala

Saat mala ingin menaiki motor sport nya yang berwarna hitam itu dia berfikir sejenak.

"Perusahaan nya di mana ya? " ucap mala berbicara sendiri. Mala mulai memejamkan mata nya sebentar dan keluar lah seperti mimpi yang ia sadari jalan menuju perusahaan Gralinent.

"Oo di situ!? " ucap mala sambil menaiki motor nya. Mala melewati jalan yang sepi.

Tiba tiba ada motor yang menghadang nya. "Siapa kau!! Berani berani nya kau menghalangi jalan ku!" ucap mala pada orang yang menghadang nya itu.

Laki laki yang menghadang nya itu turun dari motor nya dan membuka helm full face nya.

Dan ternyata itu adalah kevin.. Dia tertawa smirk dan berkata " mala mala, kok sekarang lo makin cantik ya, gw nyesel dulu nolak lo, tapi sekarang lo harus jadi pacar gw" ucap kevin.

"Dih, ogah gw pacaran sama cowo bajingan kaya lo" ucap mala, dan mala langsung menendang perut kevin membuat kevin hampir terjatuh.

"Lo yang mulai, lo juga yang harus nerima akibatnya" ucap kevin dengan jahat.

Mereka pun memulai aksi nya, namun mala terjatuh karna nya dan kesakitan.

Kevin mendekat ke arah mala dan memegang pipi mala "lo mau ngapain!?, jangan apa apain gw" ucap mala.

Mala ingin menghindar, namun mustahil.. Dia tidak bisa berbuat apa apa karna dia sedang kesakitan akibat  tendangan kevin ke perut nya.

"Gw akan jadiin bibir lo memerah" ucap kevin membuat mata mala berbinar, dia takut jika hal itu terjadi.

Ketika bibir mereka hendak menyentuh satu sama lain, tiba tiba ada yang menendang kevin dari samping .

Kevin terjatuh, mala melihat ke arah seorang tersebut. Orang tersebut menghajar kevin habis habisan. Kevin pun terjatuh dan tak berdaya.

"Pergi lo dari sini!! Sebelum gw laporin lo ke polisi!! " ucap orang itu membentak kevin. Kevin pun pergi sambil berkata.

"Urusan gw sama lo belum selesai" ucap kevin sambil menyalakan motor nya dan menjauh dari tempat itu.

Orang itu mendatangi mala dan menjulur kan tangan nya kemudian berkata "cepet bangun! " . Mala pun meraih tangan orang itu dan berdiri namun ia tak kuatenahan sakit nya dan mendesis "aww! ".

orang itu bertanya " ada yang sakit!? "  mala hanya mengangguk dan tiba tiba orang itu menggendong mala ala bridal style dan membawa nya ke kursi yang ada di dekat mereka.

"Eh eh lo mau ngapain!? " tanya mala sambil sedikit memberontak agar orang tersebut menurunkan nya.

"Jangan negative thinking, gw cuma mau bantu ini lo! " ucap orang itu. Lelaki itu menaruh mala di atas kursi tersebut.

Dan berlari ke mobil nya untuk mengambil P3K dan kembali menghampiri mala dan mulai mengobati nya agak kasar.

"Aw! Bisa pelan pelan gak!? Lo sebenernya niat bantuin gak sih! " nyinyir mala pada orang itu

"Cerewet banget sih lo! Udah di bantuin juga"  jawab orang itu. Setelah selesai mengobati mala dia berkata "lo mau ke mana? " ucap nya dengan cuek.

Mala yang melihat orang yang mari saja menolong nya tapi dia sedingin kutub utara memutar kan bola mata nya sebelum menjawab "gw mau ke perusahaan Gralinent" ucap mala dengan tak banyak kata.

"Bareng gw aja, gw juga mau ke sana" ucap orang itu sambil menarik tangan mala dengan pelan untuk menggandeng nya. "Gak, gw bisa pergi sendiri" ucap mala sambil berusaha melepas tangan nya yang di gandeng oleh seorang yang dingin itu.

"Gada penolakan, nanti lo kenapa napa lagi" ucap orang itu "dih, lo siapa sok khawatir sama gw" jawab mala.

"Gausah gr, cepet masuk" ucap orang itu. Mala pun pasrah karna dari tadi orang itu terus menarik tangan mala.

Ketika di mobil mala berkata "terus motor gw gimana!? "   "udah gw suruh anak buah gw bawain" ucap orang itu sambil menancap kan gas ke mobil nya dan melaju ke gedung perusahaan Gralinent.

Saat di perjalanan hanya keheningan yang terdengar hingga mala mengalah untuk memulai pembicaraan "lo sebenernya siapa sih! Kenapa lo mau ke perusahaan Gralinent." tanya mala

"Gw keturunan CEO Danisyara yang mau ngambil proposal kerja sama untuk meeting" jawab orang itu.

Mala yang mendengar nya pun membulat kan bibir nya sambil mengangguk "nama lo siapa" tanya mala.

"Lo gak perlu tau" jawab orang itu  *dih sombong banget jadi orang, kayaknya dia deh yang di omongin eby* pikir mala.

Setelah itu tidak ada perbincangan di antara mereka, hingga 20 menit berlalu. Mereka pun sampai di gedung Gralinent.

Mereka turun dari mobil dan masuk ke ruang administrasi.

"Mba, saya Damala Gralinent ingin menandatangani proposal bisnis" ucap mala pada mba administrasi.

"Baik silahkan masuk ke ruangan yang di sana, dan keturunan Gralinent harus menandatangani nya, dan di tanda tangani pula oleh keturunan perusahaan Danisyara" penjelasan dari mba administrasi.

"Baik saya permisi dulu" ucap mala dan pergi menuju ruangan yang di maksud mba tadi di ikuti oleh keturunan Danisyara yang di belakang mala.

*oh ini Damala Gralinent? Cantik juga* pikir keturunan Danisyara.

Mereka ber2 masuk ke ruangan tersebut dan duduk di sofa, kemudian ada sekertaris ayah damala yang mengetuk pintu.

"Permisi, saya datang membawa proposal bisnis Danisyara" ucap sekertariat tersebut.

"Apakah anda sekertaris? Jika benar, silahkan masuk" ucap mala, keturunan Danisyara kagum melihat keprofesionalan Damala.

Sekertaris tersebut pun masuk, dan membuka proposal lalu menaruh nya di hadapan mala dan berkata "keturunan Gralinent di harap menandatangani nya di sini" sambil menunjuk tempat tanda tangan.

Mala mengangguk dan menandatangani nya, setelah selesai, sekertaris tersebut berkata "sekarang giliran keturunan Danisyara yang menandatangani nya".

Mala hendak memberi pulpen nya ke keturunan Danisyara namun ketika hampir sampai ke tangan orang tersebut pulpen itu jatuh.

Mereka ber2 hendak menunduk untuk mengambil pulpen tersebut, namun terjadi persentuhan tangan di antara mereka ber2.

Mereka pun saling memandang selama sekitar 7detik hingga pandangan mereka buyar karna sekertaris yang mendekhem " ekhem" .

Mala langsung kembali ke posisi awal nya dan orang itu mengambil pulpen nya kemudian menandatangani proposal tersebut.

Mala sedikit mengintip orang itu yang menandatangani di bawah nama yang bertuliskan 'Radnend Arkha Danisyara' mala pun kaget karena dulu ketika ia menjadi Naura..


Haii gays, thankyou yaa buat yang mau baca, jangan lupa vote, follow dan komen biar aku makin semangat up nya, staytune buat tungguin up terbaru dari aku.. Love you all.

LUVLEY ARKHA & DAMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang