**mereka pun telah menyelesai kan makan. Dan berjalan keluar dari cafe tersebut lalu melewati roller coaster.
"Eh gays naik ini yuk!? " ucap afan "engga ah, tinggi banget itu! " jawab mala "oo lo takut mal!? " tanya Devi "engga! Yaudah ayo" ucap mala tapi mata nya terbaca jika ia terlihat ragu.
"tenang aja mal, kita duduk nya berpasangan kaya tadi, jadi lo bisa di jagain arkha" ucap shifa sedikit meledek mala. "Dih! Paan! " ucap mala dan arkha bersamaan.
"Ahahha, bareng lagi.. Jodoh tuh, udalah mal bareng arkha aja, emang lo ga inget challenge yang tadi!? " tanya eby. "Engga engga! Yaudah ayo" ucap mala yang masih berusaha mengelak.
Arkha dari tadi hanya terdiam melihat perdebatan mereka. Akhir nya mereka naik dengan pasangan masing masing dan tentu saja masih di awasi oleh camera buatan eby.
Mala mulai duduk di rollercoaster tersebut namun dia tidak bisa memasang kan pengaman nya. Arkha yang telah memasang pengaman nya melihat mala yang kesulitan, tanpa pikir panjang arkha langsung membantu mala memasang nya.
Arkha fokus memasangkan pengaman mala. Namun mala? Ya.. Dia memperhatikan arkha yang memasangkan pengaman nya dengan penuh takjub dan sedikit baper.
"Dah" ucap arkha sebagai pertanda arkha telah selesai memasangkan nya. Namun mala tidak menyadari nya dan terus menatap arkha.
"Heh! Lo kenapa!? " tanya arkha sambil melambai kan tangan nya di depan wajah arkha. Kemudian mala langsung tersadar dan membuang wajah nya sedikit canggung.
"Ekhm, tadi pemandangan di belakang lo bagus!? " ucap mala berbohong "oh" ucap arkha singkat dan kembali pada posisi awal nya.
*gilaa, si arkha tambah ganteng woi, lebih ganteng dari yang waktu dia jadi temen masa keci gw, huh! Gw mikir apaan sih, dia ga mungkin inget Naura* pikir mala dalam hati nya dan agak sedikit salting.
Kemudian rollercoaster mulai bergerak perlahan ke depan dan mala mengeluarkan ekspresi yang sedikit kaget namun ia terlihat cantik, arkha hanya terkekeh melihat ekspresi mala yang cantik itu.
Rollercoaster mulai mempercepat gerakan nya dan menanjak bagian yang lebih tinggi, membuat mala sedikit melotot dan reflek langsung menggenggam tangan arkha.
Arkha yang tidak melok justru ia mala menggenggam balik tangan mala. Apakah ini pertanda dari tumbuh nya cinta mereka?
Rollercoaster mulai memasuki area turunan membuat para penumpang berteriak, arkha? Dia tidak berteriak karna dia tidak takut dengan hal seperti itu.
'Aaaaaaaa' teriak mala ketakutan dan sedikit demi sedikit keluar air dari mata nya. Arkha yang memang dari tadi memperhatikan mala melihat beberapa tetes air keluar dari mata mala.
"La? Lo kenapa!? " tanya arkha agak keras agar di dengar oleh mala karna suara angin saat rollercoaster bergerak sangat lah kencang.
"Gw takut khaa" ucap mala sambil terus mengeluarkan air dari mata nya "tenang la, gw ada di sini" ucap arkha sambil merangkul mala dan mengelus rambut panjang mala, membuat mala sedikit tenang dan tidak terus berteriak.
Berbeda dengan pasangan lain yang berwenang senang dan menikmati rollercoaster tersebut, pasangan mala-arkha malah tenang dengan tangan arkha yang masih mengelus kepala mala dan mala yang masih sesegukan akibat dia tadi menangis.
Rollercoaster itu terus berputar selama kurang lebih 7 menit hingga putaran terakhir pun selesai kemudian 3 pasangan tersebut berdiri dari kursi rollercoaster dan keluar dari area tersebut.
Mala dan arkha keluar dalam keadaan tidak berubah dengan posisi yang tadi, membuat teman teman nya bertanya tanya.
"Mal lo kenapa!? " tanya shifa "hiks hiks, ngga gw ga papa" mala yang berusaha berbicara dalam keadaan sesegukan "gw tau nih, pasti lo takut terus nangis kan!? " ucap afan sedikit meledek mala.
"Ih ngga! Paan sih lo!" ucap mala yang tak Terima diri nya di ledekin "fan, udalah jangan ledekin mala mulu" tegur arkha pada afan.
"Ciee dari tadi mala di tenangin arkha nih? Sekarang di bela lagi" ledek eby "udah udah mending sekarang kita ke tempat yang bikin tenang deh" ucap Devi.
"Ke taman kelinci gimana!? " ucap shifa "wah boleh tuh" jawab afan. Lalu mereka semua pun masuk ke taman kelinci.
Seperti biasa mereka harus bermain dengan pasangan sendiri sendiri karna Devi yang memerintahkan mereka dan juga ini memang aturan challenge nya, tentu saja dengan camera yang mengikutinya mereka.
Mala dan arkha menuju ke kursi yang ada di taman itu karan mala belum cukup tenang.
"Lo takut ketinggian ya? " tanya arkha yang agak menoleh ke arah mala "ngga, gw ga takut.. Cuma ngeri aja" jawab mala yang tak ingin di sebut lemah.
"Sama aja malaa" ucap arkha yang heran dengan jawaban mala "udah, lo gausah takut, ada gw kok.. Gw akan selalu lindungin lo kok" lanjut arkha sambil memegang pipi mala dan mengelus nya dengan jempol nya.
Mala yang sedikit baper dan terbawa perasaan langsung mengangguk pelan lalu tersenyum tipis yang membuat nya terlihat menggemaskan.
*kok dia tiba tiba jadi berubah gini ya, dari yang awal nya cool jadi perhatian.. Jangan jangan.. * pikir mala dan langsung sontak berkata pada arkha "heh lo ngapain!? Mau modus ya! " ucap mala sambil melepas kan tangan arkha dari pipi nya sedikit kasar.
*duh mati gw* pikir arkha namun dia memiliki ide untuk mengelak dari kata kata mala dan tetap beesraan dengan mala.
Arkha menarik pelan kepala mala untuk bersandar di pundak nya 'ssttt, lo lupa kita lagi challenge dan di awasi camera? ' ucap arkha berbisik pada mala.
Mala yang mendengar itu pun langsung ingat dan sontak berkata "iya arkha, gw percaya kok kalo lo bakal terus jagain gw" ucap mala dengan sandiwara nya sambil melingkar kan tangan nya pada perut sispex arkha.
Arkha yang mendengar itu pun mengelus ujung rambut mala dengan perlahan sambil menunjukkan senyum salting nya yang itu tidak bisa di ketahui oleh mala karna sedang bersandar di pundak arkha.
Tiba tiba ada kelinci berwarna coklat campur putih yang menghampiri mereka.
"Iiih lucu banget" ucap mala dan langsung berdiri untuk menangkap kelinci tersebut. Namun kelinci tersebut kabur "yahh kok kabur sih" ucap mala yang sedikit kesal.
"Malaa" ucap arkha yang memanggil mala dengan lembut dan menunjukkan kelinci berwarna abu abu yang sangat lucu pada mala.
"Wahh ini lo yang nangkep" tanya mala dengan ekspresi eksaited nya. Karna tadi ketika mala ingin menangkap kelinci yang berwarna coklat campur putih ternyata arkha telah menangkap kelinci lain yang berada di dekat mereka yang berwarna abu abu.
Arkha langsung memberikan nya pada mala, dan mala dengan cepat langsung menggendong nya dengan penuh kegembiraan dan senyuman yang terbentuk di wajah nya.
Arkha menatap wajah mala yang lucu ketika sedang gemes pada kelinci tersebut, arkha ikut tersenyum melihat mala yang begitu bahagia.
"Kelincii, kamu lucu banget sihh" ucap mala sambil menggendong nya dengan gemas "masih lucuan kamu mala" ucap arkha yang masih menatap mala.
Mala menjawab nya dengan senyuman, karna mala mengira arkha hanya sandiwara di sebabkan ada camera yang memantau mereka. Padahal arkha mengucapkannya tulus tanpa sandiwara sedikitpun pada kata kata tersebut.
Haii gays, thankyou yaa buat yang mau baca cerita ku. Jangan lupa vote biar aku makin semangat bikin nya jangan lupa juga untuk follow dan komen juga yaa, sorry kalau cerita nya kurang menarik.
See you gays, dan love you all..
KAMU SEDANG MEMBACA
LUVLEY ARKHA & DAMALA
Teen FictionNaura yang memiliki hidup rumit dan bertukar tubuh dengan DAMALA yang memiliki hidup rumit pula,tapi menjadikan nya lebih baik dari tubuh sebelum nya,dan menemukan cinta sejatinya dengan di tubuh baru tersebut dengan orang yang dia kenali di tubuh...