Chapter 3 [Partner]

327 25 1
                                    

Hampir satu jam telah berlalu, kini mereka telah sampai ke tempat tujuan, yakni rumah Derrick.

Rayan membuntuti hingga sampai ke kamar Derrick, lalu dengan lancangnya dirinya merebahkan tubuhnya ke kasur, seperti rumahnya saja...

Derrick hanya terdiam melihat tingkahnya itu.

Derrick membuka dan mengganti pakaiannya tepat di hadapan Rayan.

Tubuh yang indah, dipenuhi oleh bekas luka serta banyaknya tatto dipunggungnya. Namun, itu tidak mempengaruhi keindahan tubuhnya itu.

"Kenapa lo nolak ajakan gue dulu". Tanya Rayan secara tiba-tiba.

Derrick yang mendengarnya pun sontak membalikkan badannya untuk menghadap Rayan.

"Ajakan apa yang lu maksud?". Bingungnya.

"Ajakan buat jadi partner gue, lo malah lebih milih jadi bawahan bokap gue". Sebenarnya, hal itu patut disayangkan. Karena, tawaran yang Rayan berikan itu hanya berlaku untuk Derrick, tidak untuk orang lain.

"Gua udah lepas dari bokap lu, kok?".

"So, stop calling me ur father loyal dog, Rayan". Lanjut Derrick.

Secara perlahan, Derrick mendekatkan dirinya pada tubuh Rayan. Bukannya menjauh, justru Rayan malah ikut mendekatkan dirinya pada tubuh Derrick.

Rayan mendengus tengil. "Kesempatan yang bagus, harus gue manfaatin". Batinnya.

Derrick sedikit terkejut, karena tiba-tiba saja Rayan mengalungkan kedua tangannya ke lehernya.

"Jadi partner gue".

"Gue tau ini mendadak, tapi ini ajakan terakhir dari gue buat lo. Setelahnya, tolong pergi dari kehidupan gue nantinya". Tegas Rayan.

"Sesuai skenario". Batin Derrick.

"Gua terima, mohon kerjasamanya, partner". Jawab Derrick, seakan-akan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk mendengar dan menerima ajakan dari Rayan ini.

"Segampang ini?". Batin Rayan.

"Tapi gua minta 1 hal". Pinta Derrick.

"Apa yang lo minta?". Kini, Rayan tengah menunggu apa yang akan diminta oleh Derrick.

"Jangan dorong gua lagi dari kehidupan lu buat yang kedua kalinya, ya?". Derrick menunjukkan raut wajahnya yang sedikit berbeda dari biasanya.

"Ngomong apasih lo, kaya gue pengen ninggalin lo seumur hidup aja". Rayan sedikit geli mendengarnya.

Tanpa aba-aba, Rayan mengecup bibir Derrick, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Derrick.

"Dulu, ciuman pertama gue sama lo, kan? Kedua pun harus sama lo". Bisiknya.

Tanpa disadari kini telinga Derrick memerah padam, sialan, apa maksudnya ini?

SanWoo [BL] - On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang