Chapter 21 [Hukuman🔥]

29 6 1
                                    

Waktu telah berlalu, kini jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Setelah pulang dari cafe, bukannya pulang, mereka malah tengah berada di depan Indomaret yang berada tak jauh dari cafe yang mereka datangi tadi.

Sebenarnya sih, ini benar-benar sudah larut, namun mereka memilih untuk tidak memperdulikan waktu yang terus berjalan, toh, besok kan weekend.

"Gua bawa alkohol, lu berdua belum pengen balik, kan?". Kevin memandangi Rayan dan juga Gerald secara bergantian.

Gerald menggelengkan kepalanya. "Aman aja, gua ga pulang juga ga masalah, sih. Lagian kan udah izin sama orang rumah". Ucapnya.

Rayan mengangguk pelan. "Gue juga aman, kok".

Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak pulang ke rumah mereka masing-masing.

Waktu kini terus berjalan, tak sadar bahwa jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi. Sialnya, Kevin dan Gerald seperti orang yang tak sadarkan diri, menyusahkan.

Tring!...

Bikin kaget saja, Rayan lupa menyalakan dnd.

Lalu Rayan membuka pesan masuk itu sembari mengerutkan keningnya, ia sedikit kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Rayan membuka pesan masuk itu sembari mengerutkan keningnya, ia sedikit kebingungan. Sedetik kemudian ia tersadar.

Sial, ternyata telfon masuk tadi yang langsung ia matikan itu telfon dari Derrick? Bukan dari teman sekelasnya?. "Mulai ngantuk nih gue, aduh gawat, pasti marah nih erick". Rayan mengacak rambutnya frustasi.

Ia tak tahu harus berbuat apa sekarang, jika pulang, bagaimana nasib kedua temannya? Mereka kan sudah tepar, masa iya membopong keduanya? Ngaco

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia tak tahu harus berbuat apa sekarang, jika pulang, bagaimana nasib kedua temannya? Mereka kan sudah tepar, masa iya membopong keduanya? Ngaco.

Tapi jika ia tak kunjung pulang juga ke apartemennya, Derrick pasti tak segan untuk memarahinya habis-habisan. Serba salah, deh?.

Belum sempat Rayan beranjak pergi sebentar dari sana, tiba-tiba terdengar suara mobil yang tak asing baginya, tak salah lagi, itu mobil erick. "Bangsat, kelar gue". Cooked, kan...

Benar saja, Derrick turun dari mobilnya itu lalu mendatanginya. Rayan hanya menunduk dengan perasaan yang tak karuan.

"Udah slesai, kan?".

SanWoo [BL] - On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang