Chapter 8 [Shit Part]

208 19 0
                                    

Kini jarum jam menunjukkan pukul 22.20

"Ini serius lo tidur disini?"

"Lo pilih 2 opsi, lo turun dari sini terus lo pindah ke sofa, atau gue tendang sekarang juga?". Lanjut Rayan, kini mereka tengah tidur bersama, saling berhadapan satu sama lainnya di kasur yang lumayan besar dan cukup untuk ditempati oleh 2 orang.

Bukannya bereaksi, justru Derrick terus-menerus menatap wajah Rayan dengan tatapan yang aneh.

"Budek lo?". Rayan memperlihatkan wajahnya yang sedang serius. Tetapi, Derrick malah menganggap bahwa itu sangat lucu baginya.

"Kenapa lu ngebolehin gua buat nginep disini? Sekamar pula". Tanya Derrick secara mendadak.

Aduh sialan, Rayan bingung harus menjawab apa.

Rayan terbangun lalu dirinya ingin beranjak pergi dari kasur. Namun, Derrick malah menarik tangan Rayan hingga membuatnya terjatuh dalam dekapannya.

"Sebenernya gua udah curiga dari kejadian waktu itu".

"Gua tanya sekali lagi, kenapa lu ngebolehin gua buat nginep disini? Rayan yang gua kenal, dia bakalan nolak mentah-mentah dan ga akan ngebolehin gua buat deket-deket sama dia".

"Contohnya sekarang ini. Dulu, dia kalo gua pegang tangannya ataupun meluk dia secara sepihak begini, pasti bakalan marah-marah. Tapi sekarang? Beneran nerima dengan senang hati?". Kini posisi mereka sangat dekat, Derrick terus saja membisikkan sesuatu yang menurut Rayan itu menyebalkan.

"Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, udah jelas beda, ngapain lo ungkit?". Cibir Rayan.

"Coba balik badan". Ucap Derrick.

Sebenarnya, sedari tadi Derrick juga sedang menahan rasa gugupnya. Jadi, itulah alasan mengapa dia terus-menerus melanturkan sesuatu yang tak penting, contohnya pertanyaan dan juga pernyataan yang ia lontarkan diatas.

Dengan rasa terpaksa, Rayan membalikkan badannya untuk menghadap Derrick.

Keduanya kini saling merasakan deru nafas satu sama lain, jarak mereka amat sangatlah dekat.

Perlahan tapi pasti, semakin lama jarak mereka semakin mendekat.

Keduanya kini semakin terbawa suasana, Rayan mulai menutup kedua matanya. Derrick yang merasa ini momen yang pas, lantas dirinya mulai mendaratkan kecupan pada bibir Rayan.

Derrick memegangi bibir Rayan dengan jempolnya. "Rayan, dorong gua sekarang juga. Gua ga bisa berhenti ditengah-tengah".

Dengan perlahan, Rayan membuka kembali kedua matanya. Lalu ia menggelengkan kepalanya.

Melihat hal itu, dengan cepat Derrick menyatukan bibirnya dengan bibir Rayan, lalu melumatnya dalam-dalam dengan sangat agresif.

Keduanya kini semakin memanas.

Derrick membuka baju miliknya, lalu melemparnya ke sembarang arah.

Terus menerus dilumat, Rayan mulai meremas leher dan juga punggung milik Derrick. Bukannya berhenti, Derrick justru melumat Rayan lebih dalam lagi sembari memainkan lidahnya.

Derrick menggigit bibir milik Rayan. Lantas, Rayan yang merasa kesakitan pun mulai membuka mulutnya, kesempatan itu Derrick ambil. Derrick memasukkan lidahnya pada mulut Rayan, kedua lidah pun kini bertemu, mereka memainkannya hingga bertukar saliva.

Setelah puas, kini Derrick mulai mengecup sekaligus mengisap leher Rayan secara perlahan.

Rayan yang merasa kegelian, ia mendongakkan kepalanya ke langit-langit atap sembari menjambak rambut kepala Derrick.

"Shh". Rayan terus-menerus mendesis, namun dirinya tak menolak apapun yang Derrick lakukan sekarang.

Derrick mendekatkan bibirnya ke telinga Rayan. lalu, ia mengecup dan menggigitnya.

"Cukup sampe sini aja, ya? Gua takut khilaf nantinya". Bisik Derrick secara mendadak.

Rayan menggelengkan kepalanya, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Derrick. "Kenapa? Gue belum mulai, tuh?". Bisiknya.

Setelah membisikkan hal itu, Rayan mendorong tubuh Derrick untuk mengubah posisi mereka.

Yang tadinya berada diposisi bawah, sekarang Rayan berada diatas tubuh Derrick.

Rayan mencium bibir bawah Derrick lalu menggigitnya.

"Ah". Derrick memegangi bibir bawahnya itu, walaupun terasa sakit baginya, ia malah menyeringai.

Tiba-tiba saja, Derrick kembali memutar posisi mereka, kini Rayan kembali pada posisi bawah.

Setelahnya, Derrick kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Rayan.

Setelahnya, Derrick kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Rayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ilustrasi

SanWoo [BL] - On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang