TIGA

41 5 16
                                    

Ryu menatap mejanya, susu? Kotak bekal? Siapa pelakunya? Nela muncul sembari membawa kertas dalam dekapannya.

"Wahh, Ryu bawa bekal? Tumben" ucap Nela sembari meletakkan tasnya dan duduk sembari menatap kearah Ryu.

"Bekal gw warna pink gini? Lo lagi becanda ya?" Nela mengendikan bahunya, tidak tahu.

Membalik sisi dari kotak susu itu, terdapat kertas yang menempel disana..

'dimakan ya kak Ryu, aku buatnya susah tauu' -your crush

"Ciee, dapet surat cinta" Puji Nela sarkas.

"Cemburu?"

"A-apasihh?!" Nela mengeluarkan bukunya dan meletakkan kepalanya diatas buku tersebut.

"Mau gue kasih ke Izumi aja"

"Kenapa gak lo makan?"

"Gue lebih suka dimasakin sama lo daripada dimasakin sama orang lain"

"RYU, ORANG GILA!" Nela melemparkan kertas yang ia remas kearah Ryu, kesal.

"Iyaa sayang, gue tergila-gila sama lo" ucap Ryu sambil menopang dagunya dengan tangan sembari tersenyum manis, Nela dengan reflek menampar wajah Ryu.

"Eh, sengaja"

"Sakit, Nel," Ryu mengusap pipinya yang terasa panas, Nela hanya tersenyum dan menyingkirkan tangan Ryu dari wajahnya.

"Wahh, merah, tapi gapapa, lucu kok, kayak-"

"MERAHH?! NANTI KALO BU ANGGI GAK SUKA SAMA GUE LAGI GIMANA!?" Nela mendengus dan mengambil buku yang ia keluarkan tadi dan memukul bahu Ryu dengan buku itu.

"Rese, pergi deh lo!"

🌙

🌙

🌙

"Pinternya ternyata nyontek Cherry"

"Kirain mengharumkan nama sekolah pake otaknya sendiri ternyata pake otak temen sekelasnya si Cherry"

"Ewhh, jijik banget deketan sama orang yang suka nyontek"

Starla yang baru akan menyapa Nela yang berdiri di depan mading bersama Ryu segera mengurungkan niatnya. Ucapan ketiga siswi tadi cukup menyakitkan bagi Starla, apa maksudnya?

"Lo nyontek, La? Lo masuk MIPA jalur apa? Nyogok?" Sarkas Ryu membuat Starla semakin bingung.

"Apasihh? Maksudnya gimana sihh? Gue gak ngerti!"

"Mau jadi bego? Atau pura-pura bego? Oh lupa, lo kan gak punya otak, makanya nyuruh-"

"RYU APAAN SIHH!? Udah, La gak usah di dengerin, ayo kita balik ke kelas"

"Gimana?"

"Masih kurang kak, temen cewenya masih percaya sama dia"

"Lo harus bisa bikin Nela benci sama Starla, ataupun sebaliknya terserah."

"Kak, Eva gak berani.." cicit Eva yang nampak memainkan ujung roknya.

"Lakuin! Lo udah gue bayar, sialan!" Remaja itu segera menendang meja rusak di gudang itu dan meninggalkan area itu dengan wajah tanpa dosanya.

The 6 Friends of FateWhere stories live. Discover now