SEBELAS

7 2 0
                                    

Nela mendatangi ruangan Ryu seusai pulang sekolah. Ya, hanya dia seorang diri.

"Hai Ryu" gadis itu meletakkan tasnya menatap tubuh laki-laki itu.

"Gak mau melek apa? Apa perlu gue siram lo pake air se ember biar lo bangun??" Nela mengeluarkan ponselnya dan memotret tangan laki-laki itu.

"Kalo gue cubit, lo ngerasain sakit gak?"

"Mau nyoba? Tapi gue dulu yang nyubit lo" Nela membuka mulutnya, menahan nafasnya beberapa detik, pandangannya kabur, air mata menutupi pandangannya.

"Ryu!"

"Iya sayang? Kangen?"

"Mau gue pukul tapi nanti tulang lo patah lagi"

"You wanna hug?" Nela menghambur dalam dekapan laki-laki di hadapannya itu. Mengeluarkan seluruh air matanya, ia berterimakasih kepada Tuhan, karna telah mengizinkan laki-laki ini tetap bertahan.

"Bisa gak sih lebih hati-hati kalo lagi nyebrang?! Lo nyebelin!" Ryu menangkup wajah Nela, menghapus air matanya. Namun gadis itu malah menangis lebih deras.

"Malah tambah nangis si kocak, haha, kenapa sihh, Kiki gapapa"

"PALA LO GAPAPA, LO GAK MELEK 2 MINGGU YA, GUE PUKULIN AJA DEH LO!"

"Waduh sepertinya kita mengganggu kegiatan pasutri "

"Wahh ada kuyang ngepet"

"Yuk ikut ngepet" Riku tersenyum mendengar ucapan 3 manusia yang berbicara sembrono di sampingnya ini.

"WEHH PAK KETUA SENYUM" Starla beralih menuju hadapan Riku.

"Senyum lagi!" Starla menatap lekat wajah Riku.

"Gak ada, itu siaran live. Gak ada reka ulang!" Riku memasuki ruangan itu dengan wajah datar dan meletakkan tasnya di sofa ruangan itu.

"Gimana Ki? Sakit?"

"Lumayan, gue lupa deh kejadiannya, tiba-tiba udah ada mobil aja dari samping"

"Itu adalah kondisi dimana ketika kak Kiki hanya menggunakan 15% otaknya" ucap Izumi meledek sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Kubo.

"Kak, cowonya di tutup dulu mulutnya!" Merasa kesal karna Izumi baru saja meledeknya.

"Tapi hari Minggu kemarin, lo hampir aja mati Ki" ucap Starla.

"Hah? Kok bisa?!"

"Ada anak perempuan dia nyuntikin sesuatu ke selang infus lo. Katanya dia suruh"

"Gue gak mau nuduh atau bikin circle ini berantakan tapi... Jelas ada pengkhianat disini" seluruh orang disana segera saling pandang.

"Tapi untuk sekarang tolong fokus. Ki, kalo kondisi lo gak memungkinkan sampe hari H acara birthday sekolah, biar gue cariin pengganti lo."

"Gakpapa kak Iku, bisa kok ini asal gak dipukulin aja sih hehe"

"Cengengesan mulu lo!" Nela memberikan buah jeruk yang sudah ia kupas kepada Ryu.

"Tapi serius bisa gak Ki? Takutnya ada apa-apa lo masuk RS lagi ntar"

"Semoga aja enggak"

"Yaudah kalo gitu"

"Besok rapatnya di sini aja lah, suruh anak-anak OSIS sekalian jenguk Kiki" usul Kubo.

"Gak enak lah"

"Ya iya lah gak enak bukan makanan, gimana sih kak Iku" Izumi tersenyum menatap Riku dengan wajahnya yang kesal.

The 6 Friends of FateWhere stories live. Discover now