"Hoam" Ryu meletakkan kepalanya pada meja dan memejamkan matanya.
Rapat, bahkan hampir di seluruh mata pelajaran hari ini dipenuhi oleh jam kosong. Lantas, kenapa tidak dipulangkan? Nela memukul meja Ryu keras.
"Nel, buset! Apasih? Orang ngantuk juga.." Ryu memalingkan wajahnya dan meletakkan kepalanya dimeja.
"Gue gabut, gue mau pulang, anterin!"
"Belum ada yang pulang Nel, lo mau jadi satu-satunya orang yang ud-"
"Ada yang udah, nih Lala, Izumi udah di depan gerbang" Nela menunjukkan bukti chat Starla pada Ryu.
"Nanti deh, gue ngantuk. Semalem gue tidur larut"
"Hish, nyebelin, tidur lo sana sama kecoa!" Nela mengambil tasnya kasar dan berlari menuju keluar kelas.
"Tuh kan, nanti gue lagi yang dimusuhin" Ryu memasukkan bukunya dan membawa tasnya, menyusul teman-temannya.
"Lo yang katanya pacarnya Ryu itu ya?" Nela menatap 2 gadis dihadapannya itu dan melewatinya begitu saja.
"Gue belum selesai!" Kimberly menahan pergelangan tangan Nela, dan menggenggamnya erat.
"Sakit, lepasin!" Nela melepaskan cekalan tangan Kimberly dari pergelangan tangannya dan mendorong tubuhnya.
"Lo gila ya? Gimana kalo kepala gue kena paku!?" Nela mengerutkan keningnya, melangkah pergi. Namun sekali lagi tangannya ditahan, bukan Kimberly melainkan Nala.
"Kita belum selesai. Kita nanya, punya mulut kan, bisa jawab? Bisa ngomong?" Nala meninggikan nada bicaranya.
"Lo adek kelas, songong banget, dibayar berapa lo sama dia? Hah?!" Starla menunjuk Kimberly yang memegang kepala belakangnya, ia muncul dengan Izumi dan Ryu di samping kiri dan kanannya.
"Jawab! Punya mulut kan? Bisa ngomong!? Jawab!" Starla memukul meja didekatnya.
"Anak siapa sih? Anak guru lo? Donatur? Tengil bat tu kelakuan, sekolah bukannya belajar malah nyari perkara, bangun, ikut gue!" Starla menarik paksa tangan Kimberly.
"Lala!" Riku muncul dari arah lapangan.
"Anak orang mau lo putusin tangannya?"
"Bacot!" Starla yang geram pada Riku dengan segera menampar wajah Riku dan menarik 2 gadis yang menahan Nela menuju ruang bk.
"Mampus, lagian dateng-dateng gak nanya dulu ada apaan main di bela aja" ucap Ryu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menyandarkan tubuhnya di dinding.
"Lo gapapa Nel?" Nela mengangguk.
"Gue nyusul Lala dulu" Ryu mengangguk dan sedetik kemudian Nela berlari mengikuti Starla.
"Emang tadi kenapa sih?"
"Kak Riku baru nanya?" Tanya Izumi mematikan ponselnya dan memasukkan ponselnya itu kedalam saku seragamnya.
"Kita gak tau yang diomongin mereka ke kak Nela apa, tapi waktu kak Nela mau pergi tangannya tadi di cekal gitu sama yang rambutnya sebahu, siapa sih kak Ryu?"
"Hah? Kimbab atau siapa deh pokoknya itu, gue liat nametag nya tadi Kim, Kim siapa gituu"
"Kimberly, anak kelas 10 IPS 2 sama Nala 10 IPS 1" ucap Riku sambil menatap lorong yang kosong.
"Izumi kok gak tau ya?" Izumi memiringkan sedikit kepalanya.
"Makanya jangan ansos!" Ryu meninggalkan tempat itu, dan berjalan menuju ruang bk.
Izumi merotasikan bola matanya, dan pergi menyusul Starla Ryu, serta Nela.
🌙
YOU ARE READING
The 6 Friends of Fate
Action"Bukan gue!" "Gue gak tau apa-apa" "KALO SEMUA BILANG ENGGAK, TERUS SIAPA YANG JADI IMPOSTOR!?" Teriakan Nela menggema. 'Mereka udah saling tuduh? Kayaknya seru' "IZU LO, LO BUAT JANJI SAMA IBLIS!?" "RIKU AWAS!" "RYU!!" "NELA UDAHH MAU LO SAMPE NAN...