Sore harinya Ryan sudah pulang karena ada acara dadakan sehingga dirumah ini tersisa Raka dan Arkan.
"Bang..."
"Hm."
"Kangen Mama sama Papa." Ucapnya membuat Raka langsung menaruh handphonenya kemudian menatap Arkam.
"Abang juga kangen, tapi kan kamu punya abang disini, jadi ga kesepian kan?." Tanya nya sembari memeluk sang adik.
"Tapi abang selalu sibuk, gu- aku jadi sendiri." Jawabannya
"Maafin abang ya? abang bakal ubah semua nya dari awal, mau kan?."
"Mau!."
"Sekarang jangan pura pura jadi anak nakal lagi ya??." Ucap Raka membuat Arkan melototkan matanya kaget
"Ahahaha, dari Ryan."
"Hih, pasti dari Dirgan!." Ucapnya kesal
"Pinter, itu tau."
"Diem ga."
"Oke, abang diem."
"Bang."
"Apalagi?."
"Ck, gajadi ah." Ucapnya membuat Raka kesal kemudian menerkam tubuh sang adik
"Aduh bang! apasih sakit tauu!!."
"Ngeselin banget jdi adek."
"Bodoamat."
"Banggg!!!." Teriaknya ketika Raka mencubit pipi Arkan.
"Makanya jangan ngeselin!."
"Y."
××××
Keesokannya, Arkan dan Raka sudah berangkat dengan Raka yang mengantarkan Arkan dahulu. Yang tanya kemana Raka? ya Raka ke kantor, dia ngelanjutin posisi papanya yang menjadi CEO di perusahaan nya.
"Si Arkan sekolah ga sih?." Tanya Ezar
"Ngomongin ya lo." Ucap Arkan baru datang
"Panjang umur." Celetuk Richard
"Udah sehat lo?." Tanya Dirgan
"Belum, ya kalo gue udah di sini ya udah sehat lah!." Kesal Arkan
"Oh, yaudah sih. Sensi amat."
"Yyyy."
"Bolos yuk." Ajak Rasya
"Ehm, ga deh." Tolak Arkan membuat semua nya kaget
"Lo sehat kan! biasanya paling semangat kalo bolos." Ujar Richard
"Ya emang kenapa??." Tanya nya heran
"Gapapa."
"Huh!."
"Dia beda ga sih? biasanya mukanya tuh datar gitu, sekarang kok engga." Bisik Ezar kepada semua teman nya
"Bisik bisik apaan lu."
"Nggak."
"Tapi emang iya Zar, gue juga ngerasa." Sahut Rasya terang terangan membuat Arkan kepo.
"Hah? apa yang iya?."
"Nggak, ga ada."
"Oh gitu." Ucapnya langsung duduk kembali ditempat nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdua? | End
FanfictionGa kepikiran desk nya😢😢, cuss langsung baca aja! jangan lupa vote nya gess💗💗