8.

428 34 3
                                    

"ARKAN!."
→→→→

"Ab-bangh...hiks sakith..."

"Iya iya sebentar, Yan lu nyetir buru kita kerumah sakit!."

Dengan cepat mereka membawa Arkan kerumah sakit.

.
.
.
.

"Udah kabarin Mom sama Dad?." Tanya Raka dibalas anggukan oleh Ryan.

"Gimana tadi kata Arzan?." Tanya Ryan.

"Perut nya lebam lumayan parah, terus menurut prediksi Arzan Arkan bakal sering mimisan kalo kecapean." Jelas Raka yang terus mengelus surai Arkan lembut.

"Huft...."

Cklek

"Mom, Dad!."

"Kenapa bisa?." Tanya Yohan.

"Kita gatau Dad, pas ketemu udah begini." Jawab Ryan.

"Ya Allah nak..." Laura menghampiri Arkan yang masih setia memejamkan matanya.

"Mom..." Panggil Arkan lirih

"Iya sayang? mana yang sakit hm?."

"Semuanya sakit mom hiks...."

"Suruh Kairel cari tau orang yang udah mukulin Arkan sampe begini!." Ucap Raka kepada Ryan.

"Raka, jangan gegabah nak." Peringat Yohan..

"Gabisa Dad! dia udah bikin adek aku begini, ya harus Raka bales!."

"Udah gue kabarin, kita tunggu aja informasi dari dia."

"Jangan nangis terus, tidur lagi ya?." Ucap Yohan mengelus surai Arkan.

Setelah beberapa menit Laura dan Yohan membujuk Arkan tidur akhrinya ia tertidur pulas.

Ting

Kairel

: Nama : Malik Aldebaran
  Umur : 35 Tahun
  Pekerjaan : Preman jalanan
  Tempat Tinggal : Jl. Gamau Move On
  No 9 Rt.03 Rw.02

:Thx Kai!

:Santai bro

"Nih, informasi nya." Ucap Ryan memberi handphonenya kepada Raka

"Kita cari sekarang, suruh yang lain ikut juga."

"Oke oke."

"Mom, Dad kita pergi dulu ya."

"Mau kemana kalian?." Tanya Yohan

"Urusan." Ucap Raka langsung menarik tangan Ryan.

.
.
.
.

Brum Brum

"Kita berangkat sekarang?." Tanya Agra

"Ko bisa si Arkan di pukulin sih bang?." Ucap Dirgan

"Masalah itu gausah di fikirin dulu, sekarang kita cari tu orang!." Ucap Raka marah.

"Bang Raka serem euy kalo udah marah." Bisik Richard

"Iya lagi." Balas Ezar

"Tunggu apalagi? ayo berangkat sat!."

"Oke oke, sabar bro."

>
>
>
>

Sesampainya mereka dirumah preman tersebut, Kairel dan Raka langsung mendobrak pintu rumahnya, ralat kost.

Berdua? | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang