Keesokannya.
"Belajar yang bener loh ya." Peringat Raka
"Iya iya ish, bawel!."
"Jangan jajan sembarangan, Mom udah bawain bekel di makan." Ucap Ryan membuat Arkan menggulirkan matanya malas.
"Iya abangkuuu, udah ah bayy!." Ucapnya langsung memasuki gedung sekolah nya itu.
"Eh beban dateng nih."
"Ahahah, kalo lemah mah lemah aja kali."
"Bener, masa setiap hari ngerepotin abangnya terus sih."
"Iya lagi, mana ga pernah masuk."
"Mentang mentang om nya pemilik sekolah dia seenaknya ga masuk."
"Udah ah kasian masih pagi hahaha."
Arkan mencoba abai dengan ocehan murid murid lainnya, sejujurnya hatinya merasakan sakit karena omongan tersebut namun ia berusaha untuk tidak menanggapi nya.
Puk
"Hai? udah sehat?." Tanya Dirgan setelah menepuk bahu Arkan
"Kenapa murung?." Tanya Ezar yang berada di sisi kanan Arkan
"Gapapa..."
"Omongan mereka jangan di tanggepin ya?." Ucap Dirgan membuat Arkan mengangguk pelan.
"Jangan murung dong, gue bilang bang Raka nih." Ancam Rasya dibalas tatapan tajam olehnya.
"Hahah, becanda becanda..."
Tak terasa mereka sudah memasuki ruang kelas.
"Istirahat ga?." Tanya Richard kepada Arkan yang memang teman sebangkunya.
"Gue bawa bekel dari Mom." Jawabnya dibalas anggukan paham dari Richard.
"Ikut kita ke kantin aja ya? gue ga yakin ninggalin lo dikelas sendiri." Ucap Rasya diangguki oleh Arkan.
"Stttt, pak Dewa datang!." Ucap ketua kelas.
.
.
.
.KRINGGGG
"Baik, Terimakasih untuk hari ini. Selamat istirahat."
"Yuhuuu, gas kantin!." Ucap Ezar tak sabaran.
Plakk
"Sabar munaroh!." Kesal Dirgan
"Awss, gausah muluk juga tai!."
"Udah udah, ayo kantin." Lerai Richard
Ketika mereka berjalan santai di lorong untuk menuju kantin tiba tiba tubuh Arkan di dorong kuat oleh seseorang sehingga hampir terjatuh, untung ada Dirgan yang sigap menahan tubuh Arkan.
"LO APAAN SIH!." Gertak Rasya
"Sya udahh! gue gapapa."
"Ya ga bisa gitu dong, kalo tadi lo jatuh gimana hah?!." Kesal Richard
"Ngebelain banget? ga ngerepotin nih bocah sama kalian?." Ucap seseorang itu sebut saja 'Nathan'
"Kalo mau ribut ayo! jangan bawa bawa Arkan!." Ucap Ezar yang ikut emosi.
"UDAHHH!." Teriak Arkan membuat Nathan menatap Arkan remeh kemudian berlalu begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdua? | End
أدب الهواةGa kepikiran desk nya😢😢, cuss langsung baca aja! jangan lupa vote nya gess💗💗