13.

590 43 4
                                    

Sedangkan dikamar Yohan dan Laura sedang menenangkan Arkan yang masih saja menangis.

"Sttt, udah dong dek....pusing nanti loh." Ucap Laura lembut.

"Hiks....hiks uhuk..."

"Hem kan, batuk."

"Udah ya? kita bobo aja gimana??." Ucap Laura.

"Mas, gimana ini? ga berenti berenti, aku takut Arkan drop lagi." Panik Laura.

"Mom....hiks sakit....hiks..." Ucapnya lirih membuat kedua nya khawatir.

"Kamu telfon Arzan suruh kesini, sekarang! cepet!." Dengan segera Laura menelfon Arzan.

"Jangan nangis lagi...., berhenti oke? kepala adek sakit hm? jangan nangis makanya ya?." Ucap Yohan terus memeluk tubuh mungil Arkan.

"Dek! jangan tidur! tetep buka mata kamu hey!." Pekik Yohan panik.

"ARKAN!." Teriak Yohan ketika kedua mata Arkan terpejam dengan tubuh yang memberat.

"Astaghfirullahalazim Arkan!." Panik Laura.

"Mas hiks ini bagaimana!." Ucapnya mulai terisak.

"Arzan udah di telfon kan?."

"Udah hiks, aku bilang kalo dateng langsung ke kamar aja."

Cklek
Tak lama pintu terbuka menampilkan Arzan yang sedang mengatur nafasnya.
hah... hahh... hahh...

"Tante-hhh sama om boleh minggir dulu? biar Arzan periksa dulu."

"Boleh boleh, silahkan."

Setelah Arzan selesai memeriksa Arkan, ia segera menghampiri Laura dan juga Yohan.

"Bagaimana Zan?." Tanya Yohan.

"Kayaknya Arkan masih shock, untuk sekarang jangan buat Arkan banyak fikiran dulu. Usahakan dia sembuh, jangan melakukan aktivitas yang berat."

"Terimakasih Arzan, maaf kami merepotkan."

"Ga apa apa tante, oiya. Boleh Arzan nyamperin Raka?." Tanya Arzan diangguki oleh keduanya.

→→→→

Cklek

"Maksud lo apa kaya gitu ke Arkan?." Tanya Arzan kepada Raka yang sedang bermain ponsel.

"Kaya gitu gimana coba? lu juga ngapain kesini tiba tiba." Ucapnya mengubah posisinya menjadi berdiri kemudian menghampiri Arzan.

Juga

"Kurang ajar lo!." Ujar Raka marah setelah Arzan membogem Raka.

"Lu yang kurang ajar Rak!."

"Arkan adek lo, lo mau berbuat kasar lagi? iya?! cuman karna pacar lo berubah Raka! cewe lo bahkan kenal deket sama Arkan, begitu juga Arkan, tapi kenapa seakan akan mereka ga pernah saling kenal! dia adek lo! bukan orang lain! lo sama Ryan sama aja sekarang, kalo begitu mending Arkan gua bawa!." Ucap Arzan berlalu begitu saja.

"Argh bang*at!." Ucap nya frustasi.

"Kenapa lu." Tanya Ryan yang kebetulan lewat dikamar Raka.

"Mau kemana lu." Ucapnya bertanya balik.

"Mau ketemu pacar lah, gas lah bareng."

Berdua? | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang