14.

735 33 3
                                    

Malam harinya.

"Adek belum bangun??." Tanya Yohan ketika melihat yang lain sedang berkumpul diruang keluarga.

"Belum Dad." Jawab Raka.

"Bangunin gih." Ucap Laura.

"Mom..." Ucap Arkan lirih kemudian langsung menghampiri Laura.

"Ini bangun..." Ucap Ryan.

"Kenapa dek??." Tanya Laura lembut.

"Bosen...."

"Bosen lu tidur terus." Cibir Raka.

"Ish apasi bang!."

"Adek mau susu lagi?." Tanya Yohan jahil.

"Nggak!." Tolak nya.

"Eum, Mommy."

"Hm? kenapa sayang?."

"Akan mau bisikin Mommy."

"Boleh sayang, sini."

"Mommy kalo tiba tiba Akan berubah, maaf ya buat Mommy sama yang lain repot." Bisiknya.

"Berubah? berubah apa sayang?." Jawab Laura berbisik juga.

"Nanti juga Mommy tau!."

"Kenapa bisik bisik sih?." Heran Raka.

"Kepo deh Abang." Sahut Laura.

"Ish."

"Arkan, sini nak." Panggil Yohan supaya Arkan duduk di pangkuan nya.

"Kenapa Dad?."

"Mommy dan Daddy mau adopsi anak, kita juga udah dapet setuju dari kedua Abang kamu, kamu setuju??."

"K-kenapa begitu?." Tanya nya heran.

"Kami hanya ingin, memangnya tidak boleh hm?."

"B-boleh, tapi kenapa? nanti kalian ga sayang lagi sama Arkan, Arkan gamauuu." Ucapnya dengan mata berkaca kaca.

"Iya sayang engga, jangan nangis okee? kami ga jadi kok."

"Hiks engga!."

"Cup cup, jangan nangis dong sayang...."

"Ih kok nangis sih." Heran Ryan membuat tangisan Arkan semakin kencang.

"Ryannn!!!."

"Ampun Mom! Dad!."

"Lumayan tontonan gratis." Ucap Raka menonton mereka sembari memakan popcorn.

Hai semua, mohon maaf aku tamatin ini disini, aku bener bener udah gada waktu buat sekedar ngetik. karna bnr bnr padet banget sama tugas, terus juga aku udah kehabisan ide, kalo sekiranya aku ntar up crita baru itu sebenernya udah aku ketik dari lamaa lama bgttt, jadi mohon pengertiannya ya guys, see you and thankyou udah mau baca+vote cerita ini ataupun cerita aku yang lain! love you so much! 
😚💗

Berdua? | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang