Episode 33

815 39 7
                                    

udon dan hanabi saling menatap karena mereka mendapatkan bunga itu bersamaan, muncul semburat merah di wajah masing-masing insan itu.

"pft- lihatlah betapa merah nya pipi hanabi" y/n berbicara sambil tertawa terbahak-bahak.

"iya haha" konohamaru ikut terbahak-bahak ketika melihat betapa merahnya wajah teman nya itu, ia juga tersenyum melihat istri tercinta nya itu tertawa begitu bahagia.
.
.
.
.
.

setelah resepsi pernikahan selesai, mereka segera kembali ke rumah dan membersihkan diri. Hari sudah mulai gelap dan mereka merebahkan diri ke kasur.

mereka duduk di kasur berukuran besar dan wajah mereka saling berhadapan, iris hitam kebiruan itu menatap lekat iris hitam legam wanita nya. Ia mendekatkan wajah nya dan mengikis jarak.

"aku sudah lama menahan ini" dengan segera konohamaru menyambar ranum manis sang istri hingga membuat wanita nya itu kewalahan.

"umh mnh!" y/n memukul dada konohamaru sebagai tanda bahwa ia kehabisan nafas, lelaki bertubuh tegap itu pun mengerti dan melepaskan bibir nya. Benang saliva terbentuk di antara mulut mereka.

kedua nya terengah-engah dan meraup oksigen dengan rakus, merasa bahwa persediaan oksigen di paru-paru mereka telah habis.

"bersiaplah karena aku tidak akan membiarkan mu tidur malam ini!" Konohamaru segera mengurung y/n di bawah nya.
.
.
.
.
.

pagi hari pun tiba, cahaya matahari menusuk masuk melewati kelopak mata. Kedua insan itu terbangun dari tidur mereka yang lelap.

"selamat pagi, istri ku.." senyuman kemenangan terpampang jelas di wajah lelaki bersurai coklat tua itu.

"konohamaru baka!! badan ku sakit semua!!" baru saja terbangun ia sudah menunjukkan perempatan urat di dahi nya yang menunjukkan bahwa ia sedang kesal.

"hehe maaf ya, aku kelepasan semalam" konohamaru menunjukkan wajah yang tak bersalah sama sekali, hal itu semakin membuat y/n kesal.

"awas saja kau!!"
.
.
.
.
.

bersambung

mau di tunjukkan ga adegan hot nya ges??

Terlahir kembali sebagai UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang