Give and Take, please. Give me vote and comment. Thank's🌷
E p h e m e r a l
"Suka?"
"Banget!"
"Masih kesel?"
"Enggak!"
Eza lega mendengarnya.
"Ezakiel? Maaf, ini bener Ezakiel, ya?"
Tidak, Eza tidak jadi lega setelah remaja perempuan seusianya menghampiri dirinya dengan Keylova.
Keylova yang posisinya membelakangi langsung berbalik saat mendengar seseorang bersuara di belakangnya.
Ezakiel mengangkat alisnya. "Siapa?"
"Beneran Ezakiel?!" Perempuan itu sangat antusias.
"Iya, ini Ezakiel." Keylova yang menjawab.
"Gue Puput, temen SD lo dulu, masih inget?"
"Sepupunya Ryan, ya? Inget, inget." Jawab Ezakiel santai.
Keylova tidak mengeluarkan suara lagi, dia memilih menyimak saja.
"Gue dari SMA yang main sama tim lo tadi. Waktu lihat lo kayak gak asing gitu, taunya bener pernah temenan,"
Eza hanya tersenyum, tidak tahu harus menanggapi apa.
"Loh, ngomong-ngomong ini siapa?" Puput beralih kepada Keylova.
Sebelum Eza sempat menjawab Key lebih dulu menerobos. "Hai, kenalin, ya, gue Keylova." Keylova tersenyum manis.
"Cantik banget loh, siapanya Eza?"
"P---"
"Sepupunya Eza," jawab Keylova cepat, bahkan Eza hanya sempat membuka mulutnya belum sempat berbicara Key sudah memotong kalimatnya lagi.
"Kirain pacarnya Eza. Tapi gak mungkin juga sih, soalnya Eza dari dulu cuek gitu, anti perempuan banget. Jadi kayak mustahil deh anak ini punya pacar,"
Keylova terkekeh mendengarnya. "Tahu banget ya tentang Eza?"
"Gak kok. Tapi ya lumayan inget aja soalnya dulu deket sama dia,"
Mata Keylova berbinar. "Berarti firts lovenya Ezakiel, dong!!" Dia begitu antusias mengatakanya.
Ezakiel berdecak dengan tingkah Keylova sejak tadi. Laki-laki itu mengambil handphone milik Key yang di genggam perempuan itu untuk mendapatkan perhatianya.
Ternyata Key tetap geming tidak memperdulikan Eza yang mengotak-atik handphonenya. Dia masih asik bercerita dengan Puput.
"Bukain," bisik Eza sambil melihatkan layar handphone Keylova yang terkunci oleh password.
"Tanggal lahir lo." Jawab Keylova ikut berbisik.
Ezakiel speechless mengetahuinya, dia memasukkan enam digit angka dan layar handphone Key langsung terbuka.
Ezakiel meninggalkan Keylova yang masih mengobrol dengan teman SDnya tadi. Dia kembali bergabung dengan teman-temanya sembari membawa handphone milik Key.
"Siapa itu?" Ronald langsung melempar pertanyaan begitu Ezakiel duduk di sebelahnya.
"Kayak kenal, deh," lanjut laki-laki itu beropini.
"Temen SD lo itu," jawab Eza santai.
"Hah? Siapa?" Vraka ikut menyahut, jika dia teman SD Ronald tentu saja teman SD nya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Teen Fiction"Mau nyoba pacaran sama gue?" Tawar perempuan itu kepada laki-laki di hadapanya.