E p h e m e r a l - 7

124 9 0
                                    

Give and take. Please frend, give me vote and comment, it's just simple but sangat berarti untuk aku. I always try to be the best, semoga kalian selalu suka sama tulisan kecil ini, ily 🌷🎀💗.

E p h e m e r a l

"Key wanna be mine?"

"Neng, maaf ya lama. Ini es kul-kulnya sudah jadi. Semuanya lima belas ribu, Neng."

Keylova mengerjapkan matanya, di hadapnya sudah ada es kul-kul yang terbungkus mika kemasan. Dia segera mengambil uang dari saku cardiganya.

"A-ah, makasih ya, Buk." Ucapnya kebingungan.

Nyatanya Key sempat melayang pada fantasi romantis yang dia ciptakan sendiri.

"Key wanna be mine?"

Itu hanyalah kalimat fana yang terlontar difantasi yang dia ciptakan sendiri. Ezakiel tidak mengucapkan itu, sama sekali tidak.

Sadar bahwa dia terlalu banyak menghalu--- Key menjauhkan tubuhnya dari Eza. Dia tidak mau lagi menatap laki-laki yang diam-diam memperhatikan geraknya.

Tangan Key membuka paksa steples yang terdapat di kemasan mika itu. Dia menyodorkan buah nanas yang beku dan diberi coklat cair itu kepada Ezakiel.

Eza lantas menerimanya tanpa ada protes. Setelah kalimat panjang yang Key katakan tadi suasana menjadi sedikit berbeda. Key menjadi diam dan tidak bawel lagi.

Keylova meringis pelan saat gigi-giginya menggigit buah yang mengeras dan memiliki sensasi dingin itu.

Hanya menghabiskan satu tusuk es kul-kul, tangan Key memasukkan lagi beberapa es yang masih berada didalam mika ke plastik untuk memudahkan dia membawanya.

"Eza, balik, yuk. Gue lupa kalau besok harus latihan, jadi gak boleh tidur terlalu larut." Kalimat pertamanya yang memecahkan suasana hening diantara mereka.

Eza mengusap bibirnya sendiri sebelum berkata, "oke." Hanya begitu responsnya.

Keylova berdiri, mengikuti langkah Eza dari belakang. Tangan kirinya menenteng es yang dia beli tadi. Sedang tangan kanannya sudah menggenggam uang dua ribu untuk membayar parkir.

Eza sudah mengeluarkan uang dari saku celana yang dia kenakan, tetapi sudah dibayar Keylova terlebih dahulu.

Lantas Ezakiel mengelurkan motor milik Pak Drawan dari barisan parkir motor lainya.

"Ayo!" Insrupsi Eza begitu dia sudah naik motor terlebih dahulu.

Keylova mengangguk, dia memberi jarak antara tubuhnya dan tubuh Eza. Sangat berbeda dengan perilakunya pada Eza saat berangkat tadi.

Padahal jam baru menunjukkan pukul tujuh malam, tetapi malam itu suasanya menjadi tambah dingin daripada biasanya.

Keylova yang biasanya akan berisik ketika dilampu merah kini berubah menjadi Key yang pendiam dan terlihat sedikit tenang.

Eza sadar betul bahwa Key berubah, dia banyak diamnya setelah acara confessnya tadi. Tetapi meski dia peka, Eza tetap enggan bertanya pada Key terlebih dahulu.

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang