Minggu pagi zeon datang kerumah shani. Bibi yang sedang menyiram tanaman sedikit terperangah melihat ketampanan zeon.."Eleuh eleuh kasep pisan si aden.." si bibi saking terpesonanya sampai tidak mengedipkan matanya..
"Pagi bi.. shaninya ada ?"
"Pagi den.. non shani ada den tadi lihatnya sih ditaman lagi baca buku" ucap bibi
"Ya udah saya izin masuk ya bi.."
"Si aden pake izin segala.. masuk aja kali den.. "ucap bibi sambil senyum-senyum melihat zeon
"Iya bi.."disini zeon pun segera pergi menuju taman..
Ditaman seperti biasanya shani mamang paling suka duduk santai sambil baca buku jika dihari libur tiba..
Tapi kali ini shani sedikit terganggu karna zeon datang dan merecoki suasananya "astaga zeon! Kamu tuh ngeganggunminggu tenang aku"
Zeon duduk di samping shani "biasanya dulu dirumahku kamu gak pernah tuh kaya gini"
Shani menutup bukunya dan melihat zeon "karna kamu yang ganggu aku setiap detik menitnya"
"Kamu nyalahin aku?"
"Itu fakta zeon.." shani ingin berdiri dari tempatnya tapi zeon menahannya
"Apasih zeon! Aku mau simpan buku "
"Apa kau clbk lagi dengan gracio?" Pertanyaan konyol tiba-tiba di dengar oleh shani
"Clbk? Apa itu?cilok bu kantin kah? Kau lapar atau kangen ibu kantin"
"Ha.. ha.. ha.. berusaha bercanda tapi gak lucu.. usiamu sudah dewasa tapi clbk aja kamu tidak tau.. apaan cilok bu kantin asin gitu kaya orang mau kawin lagi aja.. astaga!!!" Zeon menggerutu
Shani tersenyum tipis sebelum meninggalkan zeon dengan kekesannya...
"Cewek tuh gak peka!!! Tapi cowok yang selalu disalahkan... Ck.." zeon masih aja menggerutu
Shani kini pergi ke dapur setelah menyimpan bukunya, zeon datang mendekati shani "kamu mau masak?"
"Iya.. kamu mau makan apa?"shani membuka kulkasnya
Zeon melihat isi kulkas shani "uhmm kamu bisa buat cumi sambal hijau? Mama selalu buat setiap kumpul keluarga.. kayanya aku merindukan makanan itu"
"Tapi aku gak punya cuminya?"
"Ya udah kita beli sekarang.. aku bawa motor jadi lebih cepat.." ucap zeon
"Kamu serius?"shani sedikit ragu-ragu
"Serius.. ayok.. keburu siang nanti gak fresh lagi "
"Ya udah deh .. tunggu ya" shani harus bersiap-siap
Rencana pertama zeon mulai berjalan. Zeon sengaja melihat isi kulkas yang gak ada lalu dia bisa belanja bareng shani..
Ya walaupun ke pasar setidaknya dia memiliki waktu berdua, tampa ada gangguan siapa pun..
Sampainya di pasar zeon terus mengekor dibelakang shani sambil memperhatikan bagaimana cara Shani berbelanja.."Pak itu cuminya perkilo berapa ya?" Tanya shani menunjuk kearah cumi berukuran besar
"90 / kilo neng.. mau ambil berapa neng"
"Ambil 3 aja pak.." ucap zeon
Shani melirik zeon "zeon itu terlalu banyak.. satu ekor itu bisa dua kilo loh"
"Udah gak apa-apa.. rezeki masnya.. aku yang bayar kok.. berapa pak?" Zeon mengeluarkan sejumlah uang setelah penjual menyebutkan totalnya
"Minta bantu bersihkan ya pak dan ini uangnya lalu ambil aja kembaliannya"
"Wah makasih mas.. siap saya bersihkan" penjual itu sangat senang
"Dengan cara seperti ini kita bisa membuat orang lain tersenyum.. seneng rasanya bisa melihat mereka bahagia"ucap zeon
Kamu itu baik zeon.. entah apa yang bisa membuat kamu terjebak dengan permainan orang itu..
"Ayok.."zeon menyadarkan shani
Mereka pun langsung pergi dan pergi ke pasar yang menjual beberapa sayuran.. disini zeon membantu shani memilih bumbu yakali pemilik restoran soal bumbu tidak tau..
Maka dari itulah zeon membawa shani ketempat yang telah dikuasainya karna biar terlihat keren..
"Eh mas zeon.. baru datang lagi mas.. biasanya sama ibu!"ucap penjual langganan zeon keluarga
"Iya bu.. mama lagi pergi jadi belum sempat belanja"
"Iya mas.. kayanya lagi sibuk sampai artnya yang beli belakang ini"
"Iya bu biasalah.."
"Ini neng cantik siapa mas? Pacar?" Tanya si ibu penjual
Zeon melirik shani "bukan bu.. ini istri saya"mendengar pengakuan zeon shani sedikit terkejut..
"Cantiknya mas.. ibu doakan semoga langgeng sampai maut memisahkan.. diberikan putra putri yang baik, pintar, sayang orang tua keluarga sesama.."
"Aamiin.. doain ya bu lagi proses "
"Iya pasti.. duh udah cantik ganteng anaknya pun pasti cantik dan ganteng juga"pujian selalu shani dengar dan doa juga dia dengar apa lagi zeon selalu memperkenalkan dia sebagai istrinya..
Setelah berbelanja diparkiran zeon melihat wajah shani uang datar "kamu kenapa? Sakit!"zeon mengecek suhu tubuh shani
"Aku gak apa-apa.."
Zeon membuka jaketnya lalu di pasangkan kesani. Cuacanya agak berangin jadi pakai ya jaketnya biar gak masuk angin..
Semakin perhatian zeon semakin shani sulit melepaskan zeon dan masa lalunya..
Mereka pun mulai meninggalkan pasar. Selama di perjalanan senyuman zeon terus mengembang apa lagi ketika tangan shani melingkar di perut zeon..
Semakin diperlambat saja jalan motornya karna zeon enggan cepat-cepat berakhir dengan moment hari..
Moments yang jarang dilalu disaat bersama dulu.. kini akan zeon ciptakan agar bisa merebut hati shani dan semakin dekat dengannya..
Apa pun caranya akan zeon lakukan untuk memperbaiki semua, memperbaiki hubungan yang hancur karna kebodohannya..
Dia akan menebus semuanya dan dia akan memulai segalanya didasari oleh cinta yang mulai tumbuh di hatinya saat ini..
Shani tunggulah cinta kita bersemi lagi sebelum kamu pergi keluar negeri..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Class
Teen FictionApa salahnya jika aku mencintai Seniorku sendiri??? Tuhan saja tidak melarangnya tapi keadaanlah yang memperumit cinta itu.. Ini bukan hanya kisah cinta melainkan kisah perjuangan seorang pria yang dianggap anak ingusan untuk mendapatkan hati senior...