Bergandengan tangan melangkah bersama. Merajut asa dan masa depan . Inilah kisah shani dan zeon, kisah anak remaja yang melangkah 2 langkah lebih cepat dari orang-orang seusianya..
Tangan shani digenggam erat, tangan yang sama disetiap detiknya yang selalu menguat zeon. Tangan itu tidak lagi mampu membalas genggaman tangannya..
Tangan itu sudah tidak berdaya sejak sang pemiliknya dalam keadaan koma pasca operasi Caesar anak ke 3 nya..
Flashback
Setelah menikmati senja di pantai ancol Shani tiba-tiba saja memberikan sebuah kotak kecil yang muncul dalam tasnya..
"Loh ini apa sayang.." zeon melihat kotaknya seperti kotak jam tangan
"Buka dong.."
"Kamu tuh selalu ada aja surprise nya.. padahalkan rencananya aku yang mau surprise kamu" zeon ngedumel sambil membuka kado dari shani
Saat dibuka zeon terkejut dengan isi "ini.. inikan.." zeon melihat shani
"Congratulations, you will become a father of three children."mendengar hal itu zeon langsung memeluk tubuh shani
"Ya tuhan sayang.. ini sungguh kado yang paling indah.." pelukan hangat menjadi tanda terima kasih zeon untuk istri tercinta..
Apa yang dilalui zeon dan shani seperti tidak ada kerikil kecil yang menghambat. Semua berjalan sesuai apa yang mereka harapkan..
Hadirnya anak menjadi suatu lengkap dalam kehidupan mereka di masa yang akan datang..
Namun inilah kehidupan, mungkin jika tidak ada kerikil yang menghadang tapi ada air mata yang akan tetap jatuh..
Awal kehamilan shani tidak mendapatkan kendala apa pun, semuanya sehat. Ibu dan anak sehat bahkan shani tidak merasa mual yang berlebih seperti anak-anak nya terdahulu..
Memasuki trimester kedua barulah mulai terjadi penurunan kondisi, dimana shani mudah lelah, sering sakit bahkan sempat pendarahan..
Diusut punya usut ternyata ada kista yang cukup besar di rahim dimana itu akan menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan shani..
Zeon tentunya ingin terbaik, semua saran dilakukan bahkan zeon rela mengeluarkan uang banyak demi kesehatan anak diistrinya..
Kembali tuhan berikan ujian pada zeon yaitu dengan keputusan dokter untuk mengikhlaskan anaknya. Mungkin zeon bisa memutuskan hal itu tapi bagi shani itu pukul terbesar untuknya..
Sebagai ibu dia merasakan kegagalan yang luar biasa, jika dia tidak bisa mempertahankan anaknya maka jangan sebut dia seorang ibu karna bagi shani sebutan itu tidak pantas untuknya..
Karna ego shani yang tinggi membuat dia nekat mempertahankan anaknya dengan konsekuensi yang besar yaitu kematian..
Benar saja memasuki trimester ketiga kondisi shani drop sangat drop hingga terpaksa harus dilakukan operasi Caesar sebelum waktunya..
Pertaruhan nyawa didalam meja operasi menjadikan moment yang akan menjadi pelajaran hidup bahwa cinta seorang ibu tidak ada batasnya, tidak ada nilainya bahkan digantikan intan berlian sebesar gunung Everest pun tidak akan bisa mengangtikan cinta, pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu..
Butuh waktu 1 jam akhirnya tangis putri cantik ke 3 shani dan zeon terdengar. Selang 15 menit kondisi shani menurun terus menurun bahkan dokter mengakatakan shani dalam keadaan kritis dan koma...
Hancur hati zeon saat itu tapi dia tidak bisa menangis sesuai janjinya pada shani yaitu sambutlah kelahiran anakmu dengan senyuman meskipun keadaan sebaliknya..
Flashback end
"123 hari sudah kamu tidak membalas genggaman tanganku ini shan.. selelah itu kah, sampai kamu tidak menunjukan mata indahmu untukku lagi"zeon tidak menangis tapi suaranya gemetar
"
Sayang.. kamu tau cintaku tidak sedikitpun berkurang, malah semakin besar dan semakin sadar bahwa pengorbananmu untuk cinta kita jauh lebih besar dibandingkan aku.. bagaimana caranya aku bisa membuktikan bahwa aku pun mencintaimu begitu besar? Bantu aku dan bangunlah sayang"
Zeon mencium tangan shani dan dia peluk tubuh shani. Zeon sungguh merindukan istri yang paling dia cintai..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Class
Teen FictionApa salahnya jika aku mencintai Seniorku sendiri??? Tuhan saja tidak melarangnya tapi keadaanlah yang memperumit cinta itu.. Ini bukan hanya kisah cinta melainkan kisah perjuangan seorang pria yang dianggap anak ingusan untuk mendapatkan hati senior...