Kehidupan mereka sebagai sepasang suami istri kembali dimulai. Shani mau pun zeon sama-sama sepakat untuk tetap profesional jika di sekolah, tidak ada baper atau pun cemburu..
Disekolah shani tetaplah senior dan zeon juniornya yang harus tetap menjaga sopan dan santunnya. Zeon tetaplah zeon dia selalu mencari masalah dikala ada kesempatan..
Seperti hari ini zeon sudah 2 kali mencari masalah satu ketahuan mangkir dari upacara bendera, kedua dia menantang seniornya bermain basket. Siapa seniornya? Bintang?..
Bola tiba-tiba saja dilempar zeon kearah seniornya itu dan tepat seniornya yang menangkap "gw tantang lo.." teriak zeon
"Wahhhh parah shan.. lo di tangtang" sisca buka suara
Yaaaa.. senior yang zeon tantang itu yaitu shani. Shani yang berniat untuk pergi ke perpustakaan tiba-tiba dilempar bola basket ketika melalui lapangan basket ditambah dia ditantang..
"Lo gak salah nantang zee"bisik aldo
Zeon tersenyum "katanya senior class.. senior yang populer, pintar dan seorang atlet ditantang untuk basket sih harusnya kecil.."
"Wah parah lo zee"sambung Christian
Shani dan 3 sahabatnya mendekat "uhmm berani tantang aku? "
"Yaaa" mata keduanya saling bertemu
"Aku ingin imbalan tapi biar adil ketika aku kalah dari kapten kalian ini maka kalian semua boleh minta 3 permintaan apa saja termasuk kamu.. tapi kalau aku minta aku punya 1 permintaan saja tapi diakhir nanti aku sebut.. gimana?"shani mengulurkan tangannya
"Wihhh bisa diteraktir sebulan nih zee.. udah zee terima aja"sahut teman-temannya
Zeon menjabat tangan shani"oke.. "
Zeon mendekati telinga shani "siap-siap nanti malam"
Shani tertawa kecil. Shani mulai mengikat rambutnya hingga menjadi satu lalu melepaskan jam tangannya lalu di titip ke feni yang menonton di samping..
Kini zeon dan shani berada di tengah-tengah lapangan. Semua orang mulai berdatangan untuk menonton mereka..
Satu lawan satu.. "menyerahlah sebelum kamu menangis KAKAK!!!"
"Jangan meremehkan seseorang dari jenis kelaminnya KAPTEN ZEON!!!"
Aldo yang menjadi wasit dan aldo di sumpah untuk netral kalau tidak feni, gracia dan sisca akan menyerangnya..
Aldo memberikan arahan dan mulailah memilih koin dimana saat itu zeon menang. babak pertama pun dimulai..
Zeon dengan lihainya menggiring bola menuju ring dan melewati pertahanan shani hingga dengan mudah memasukkan bolanya kedalam ring..
Sorak Sorai terdengar keras menyebut nama zeon dan zeon dengan bangganya tersenyum tengil pada shani..
Waktu terus berputar zeon tidak membiarkan shani mendapatkan bola dan dia terus mencetak poin. Hingga shani tertinggal jauh..
Zeon tertawa di dekat shani "haha.. menyerahlah sayang.." suara zeon pelan tapi terdengar shani..
"Shan.. ayok shan.. buktikan"teriak teman-temannya
"Mencari lawan yang salah "shani kembali tersenyum santai..
Di ronde pertama zeon memenangkan pertandingan dengan poin yang jauh lebih tinggi dibandingkan shani..
Memasuki ronde 2 shani mulai lebih agresif sehingga bola dapat direbut dengan mudah dan skill shani mulai terlihat.. semua orang terkejut dengan permainan basket shani yang berhasil mencetak poin dengan mudah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Class
Teen FictionApa salahnya jika aku mencintai Seniorku sendiri??? Tuhan saja tidak melarangnya tapi keadaanlah yang memperumit cinta itu.. Ini bukan hanya kisah cinta melainkan kisah perjuangan seorang pria yang dianggap anak ingusan untuk mendapatkan hati senior...