Zeon masuk kedalam ruang rawat shani setelah 2 minggu tidak diperbolehkan untuk menjenguk.. shani kini jauh lebih tenang..
"Shannn.."
"Mau apa lagi kamu datang kesini? Belum puas kamu menghancurkan aku? Apa kamu ingin kan? kematianku zeon!" Mata shani sudah berubah
"Enggak.. kamu salah paham.. aku kesini karna aku ingin melihat kamu baik-baik saja"
"Bohong!!! Aku tidak lagi percaya semua ucapanmu.. hiks pergilah" shani malingkan wajahnya
Tangan monic menyentuh bahu zeon " maaf jika saya lancang.. lebih baik kamu pulang saja, shani butuh istirahat sekarang.. "
"Tapi mi.."
"Zeon kali ini.. saya mohon pergilah sebelum papinya shani datang dan semuanya akan semakin kacau" ucap monic
Zeon tidak ada pilihan lagi selain pergi meninggalkan ruang rawat.. monic merangkul tubuh putrinya "sudah sayang semua akan baik-baik saja.. percaya tuhan tidak akan pernah meninggalkan hambanya "
Zeon kembali pulang dan disana sudah ada 2 kakaknya elisa dan Naura.. elisa si sulung langsung melempar bantal tepat di wajah zeon "laki-laki tidak tau di untung!!!"
Naura mendekati adiknya lalu menampar keras zeon plakkkkk .. "sakit! Sakit kan? Ini hanya tamparan saja tidak ada apa-apanya dengan apa yang kamu lakukan pada shani.. "
Elisa juga mendekat" mama papa sekolahkan kamu tuh biar pinter biar mengerti sedikitnya tentang ke hidupan tapi ini.. astaga!!! Jika tidak ada mama papa disini kakak sudah lempar kamu dengan guji besar itu"
"Kamu tau apa yang kamu lakukan itu jauh lebih jahat dari pembunuh.. kakak ini psikiater kakak menangani banyak pasien muda seperti shani..hampir 20% yang memilih bundir karna dia sudah kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri.. apa penyebabnya? Ya ini lelaki bodoh seperti kamulah penyebabnya!!!"
Elisa sejak mendengar adiknya melakukan hal kejam pada shani yang di kenal baik,ramah dan murah senyum itu tapi dengan teganya zeon menyakiti shani hanya demi uang..
"Rasanya ingin aku hajar dia" naura juga kesal mendengar hal itu
Shani mengalami guncangan hebat. Setiap kali ditinggalkan sendiri, dia akan memaki dirinya sendiri sambil memukul-mukul tubuhnya.."Aku benci diriku sendiri.. hiks kenapa aku harus hidup hiksss kenapaaaa"dalam pelukan monic terasa sekali gemetarnya tubuh shani saat itu
"Sudah nak hiks.. kamu masih ada mommy ada papi.. hiksss.. "monic sangat khawatir dengan kondisi shani saat ini
Tidak lama papi datang dengan arhan "shani..." Papi mendekat dan memeluk putrinya
"Tenang sayang.. papi disini.. papi janji papi akan memperbaiki semuanya.. "
Arhan yang tau soal kevin mulai mengepalkan tangannya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Class
Novela JuvenilApa salahnya jika aku mencintai Seniorku sendiri??? Tuhan saja tidak melarangnya tapi keadaanlah yang memperumit cinta itu.. Ini bukan hanya kisah cinta melainkan kisah perjuangan seorang pria yang dianggap anak ingusan untuk mendapatkan hati senior...