Setelah belanja bersama, shani tampa bantuan bibi pun mulai memasak.. zeon tidak lepas dari pandangannya yaitu melihat kearah shani yang sedang sibuk memasak..
Zeon berdiri lalu mendekati shani, zeon juga mengikat rambutnya shani dengan karet yang berada disana"ini lebih baik.."
Shani melirik dan tersenyum "terimakasih"
"Kamu itu istri idaman banget ya" zeon bicara tempat di telinga shani
"Udah cantik.. pinter dalam segala hal seperti masak.. pasti nanti anak-anak suka masakan ibunya" pujian zeon
Shani tidak merespon ucapan zeon, shani malah bolak balik mengambil bumbu.. zeon tersenyum melihatnya "shan.. anak kita nanti harus dibuatin bekel setiap hari ya.. biar makanannya terjaga"
Shani melihat zeon lalu menyuapi zeon dengan masakannya "gimana rasanya?"
"Uhmm enak.."karna cerewet shani jadi menyumpal zeon dengan sendok untuk menyicipi masakannya
"Baguslah.." shani mematikan kompornya dan mulai mengambil piring untuk zeon..
Setelah menyimpan piring shani kembali untuk menyiapkan makanan nya tapi kali ini zeon menghalangi "kamu diam saja dari tadi?"
"Terus aku harus jawab apa?"
Zeon melingkarkan tangannya diperut shani lalu menarik shani kedalam dekapannya "kamu tau penyesalan selalu datang diakhir.. aku tau kesalahanku sangat fatal bahkan nyaris merenggut nyawamu.. tapi.."
Zeon mendekap shani "kamu bisa rasakan degup jantungku.. ini yang aku rasakan setiap dekat denganmu"
Shani menarik diri dari zeon "cepatlah makan.. sudah dingin tidak akan enak.."
Zeon memegang tangan shani "tidak adakah kesempatan kedua untukku"
"Aku mau buat jus.."
Zeon menarik tengkuk leher shani dan mulai mencium shani, ciuman rasa rindu itu membuat shani tidak bisa berontak karna zeon mengunci pergerakan itu..
Suasana rumah yang sepi begitu mendukung untuk keduanya mengecap manisnya madu cinta.. zeon memangku tubuh shani ke meja bar yang ada di dapur tampa melepaskan ciuman itu..
Serasa nafas mulai menipis zeon mulai melepaskan ciuman itu, terlihat sekali shani yang menarik nafas panjang..
"Aku akan menikahimu lagi.. sungguh penyesalan bagiku melepasmu"zeon membelai lembut wajah shani
Shani tiba-tiba menangis "kamu kenapa menangis? Aku menyakiti mu?" Zeon panik
"Enggak.. hiks.."
Zeon memeluk shani " aku akan lakukan apa pun sampai kamu mau kembali kepadaku.."
"Zeon!"
"Iyaaa"
"Menyerahlah.."ucapan shani membuat zeon terdiam beberapa detik
"Menyerah! Apa itu menyerah? Bagiku menyerah itu sesuatu kebodohan.. aku mencintaimu.. sungguh aku mencintaimu shani.. istriku.."
"Zeonnn plisss.."
"Kenapa?kenapa kamu minta aku menyerah apa karna pria lain?" Pertanyaan bodoh
"Marsha! Dia yang pantas mendapatkan cintamu kembali.."
"Enggak.. aku ingin kamu.. hanya kamu.. di rahim ini kelak lahir anak-anak ku.. hanya aku"
Shani turun dari bar dan merapihkan penampilannya "maaf zeon.. ini keputusanku"
Zeon mendekat "dan ini juga keputusanku.." zeon menarik shani keluar rumah lalu membawa shani pergi ke masjid yang tidak jauh dari komplek
Sampai disana "kamu mau ngapain kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Class
Teen FictionApa salahnya jika aku mencintai Seniorku sendiri??? Tuhan saja tidak melarangnya tapi keadaanlah yang memperumit cinta itu.. Ini bukan hanya kisah cinta melainkan kisah perjuangan seorang pria yang dianggap anak ingusan untuk mendapatkan hati senior...