Hai cimit kembali lagi sama Titi tercinta, udah lama tidak update, semoga kalian setia nunggu ya:)
Jangan lupa vote komen yaa
Happy reading♡
17. Enough
Skenario yang dirancang Tuhan benar-benar mengejutkan semua. Tak ada yang menyangka Jungwon pergi secepat itu, tak ada yang tahu Sunghoon harus kehilangan impian terbesarnya. Karna kejadian mengerikan waktu itu, semuanya kacau.
Jay keluar dari ruang rawat Sunghoon bersama Dokter Lisa. Dokter Lisa memberi obat penenang agar Sunghoon tidak kehabisan energinya karna mengamuk. Dokter itu berpamitan lalu pergi dari sana.
Jay menghampiri Jake, lalu duduk di samping anak itu. Perasaanya belum tenang karna Sunghoon belum mengetahui salah satu temannya pergi. Bagaimana ini, ia sangat tidak tega setelah melihat kondisi Sunghoon tadi. Harus dengan cara apa ia mengucapkannya?
"Jake,"
Jake yang sedang memijat pangkal hidungnya itu melirik sedikit. Ya, kepalanya tiba-tiba pusing karna kejadian beberapa menit lalu.
"Sunghoon belum tau Jungwon," cicit Jay.
Jake lantas terdiam, ia sama sekali tidak memikirkan hal itu. Lalu harus apa dirinya sekarang? Semua kejadian yang ia lalui terasa cepat dan singkat. Otaknya bahkan masih kesulitan untuk mencerna kejadian demi kejadian sepanjang hari ini.
"Secepatnya dia harus tau," Heeseung muncul dari arah depan mereka. Ada beberapa bungkus roti di dalam kresek putih yang ia bawa.
"Nih," ia mengulurkan tangannya, berniat menyerahkan makanan itu.
"Gak lapar." Kata Jay tanpa menatap Heeseung.
Heeseung menyimpan kresek putih itu di atas kursi, tepat di samping Jay. "Simpen aja, nanti juga lapar." Ucapnya lalu duduk di kursi lain yang tak jauh dengan mereka.
Beberapa menit berlalu, tak ada percakapan diantara ketiganya. Mereka melamun sambil memikirkan hal buruk apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, semoga Tuhan merasa kasihan pada mereka. Semoga Tuhan menghentikan segala kejadian buruk yang akan datang.
Jay mengangkat kepalanya, matanya tertuju pada Heeseung yang sedikit merunduk menatap lantai rumah sakit. Helaan nafas terdengar lolos dari mulut Jay.
"Kenapa lo gak ngasih tau kita dari awal?" Beberapa kata itu berhasil membuat Heeseung menoleh. Ia dapat melihat Jay yang menatapnya heran.
"Waktunya gak tepat." Jawab Heeseung.
Jay berdiri dari tempat asalnya, menghampiri Heeseung dengan langkah pasti. Heeseung ikut berdiri kala Jay semakin dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Up Alone || Sunghoon
FanfictionIni tentang mimpi, mimpi seorang pemuda bernama Lee Sunghoon. Menjadi atlet ice skating adalah impiannya sejak kecil. Namun semua itu harus terhalang oleh satu obsesi. Obsesi ayahnya untuk menjadikannya penerus perusahaan. Di sisi lain, ada Heeseun...