19. Successor

229 24 10
                                    

Hai cimit, ketemu lagi sama Titi, udah lama gak update hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai cimit, ketemu lagi sama Titi, udah lama gak update hehe

Jangan lupa jejaknya yaa~~

Happy reading♡


19. Successor

Pagi ini Heeseung membawa Sunghoon ke taman dekat rumah mereka. Sunghoon awalnya menolak ajakan Heeseung sampai lebih dari lima kali. Tapi akhirnya ia mengiyakan ajakan itu dengan terpaksa.

Heeseung berniat untuk joging keliling taman, namun Sunghoon memilih berjemur di bawah sinar matahari. Ia tidak mau merepotkan Heeseung yang harus mendorong-dorong kursi rodanya, lebih baik ia diam saja. Walau diam saja, sinar matahari di pagi hari itu bagus kan?

Sunghoon memilih tempat berjemurnya jauh dari keramaian. Suasana di sekitarnya benar-benar sunyi, hanya ada segelintir orang berjalan-jalan di sana.

Angin sejuk juga sinar matahari kali ini sangat membuatnya nyaman dan tenang. Apalagi taman yang indah dan bersih. Udara pun begitu segar dihirup.

"Sendirian mulu, nih."

Sebuah tangan terulur di hadapan Sunghoon dengan setangkai bunga mawar merah. Sontak Sunghoon mengerut bingung, ia mengangkat kepalanya sambil menoleh ke belakang, orang itu tersenyum manis dengan alis terangkat, Sunghoon memutar bola matanya geli.

Ia menggedikan bahunya, "dih, emang gue cowok apaan nerima setangkai bunga mawar merah dari jantan kaya lo." ujarnya dengan wajah jijik.

Jay menghembuskan nafas pasrah, kemudian melempar bunga itu ke tanah dengan sembarang. "Gue kan cuma ngehibur lo." ucapnya lesu.

"Kenapa lo tau gue di sini?"

Jay menempatkan dirinya duduk di atas rumput, tepat di samping kursi roda yang Sunghoon duduki. "Iya nih, arah mata angin ngebawa gue ke sini." jawabnya ngawur. Sebenarnya tadi ia sempat bertemu dengan Heeseung, dan lelaki itu menunjukkannya ke arah sini.

Sunghoon melirik kanan kiri mencari seorang lainnya. "Jake kemana?" tanyanya yang merasa Jake tidak ada di sana.

"Ngejagain ibunya yang sakit." jawab Jay.

Orang yang bertanya itu lantas menoleh cepat, "ibu dia sakit? Kenapa?"

"Gue kurang tau sih," Jay berdiri dari duduknya, berjalan ke belakang Sunghoon, dengan santai ia mendorong kursi roda itu. "Kita keliling." katanya.

"Gak mau, gue mau di sini." Sunghoon menahan kedua roda itu dengan tangannya.

"Di sini ngapain sih? Mending keliling, lo mau temenan ama setan?"

"Iya lo setannya."

Jay tidak mempedulikan ocehan Sunghoon, ia terus mendorong kursi roda tersebut untuk mengelilingi taman. Sedangkan Sunghoon terdiam dengan wajah ditekuk.

End Up Alone || Sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang