Hai cimit sayang, kembali lagiii
Jangan lupa jejak untuk meningkatkan semangat Titi
Happy reading♡
18. Conditional
Setelah berjam-jam di taman, Sunghoon dan kedua temannya memutuskan untuk kembali ke dalam rumah sakit. Sepanjang lorong Jay dengan setia mendorong kursi roda yang terdapat Sunghoon di sana. Suasana diantara ketiganya benar-benar canggung karna kejadian beberapa jam lalu di taman.
Dari arah yang berlawanan, ada Heeseung berjalan menghampiri mereka. Ia dapat melihat dengan jelas wajah tiga orang itu sangat muram, apalagi Sunghoon yang bermata sembab.
"Kalian? Dari mana-"
"Gue mau pulang ke rumah." Sunghoon dengan cepat memotong perkataan basa-basi kakak tirinya.
Heeseung sontak mengerutkan kening, "tapi kata dok-"
"Sekarang."
Heeseung menghembuskan nafas pasrah. Ternyata Sunghoon tetaplah Sunghoon, sifat keras kepalanya masih sama seperti dulu. "Yaudah, nanti gue coba bicara sama Dokter Lisa." kata Heeseung pasrah.
"Nanti? Kenapa gak sekarang aja?"
"Iya sekarang." Sebelum pergi dari sana, Heeseung menyempatkan matanya untuk menatap Jay dan Jake secara bergantian. Muka mereka benar-benar masam.
Heeseung kemudian berlalu dari sana. Ia akan langsung ke ruangan Dokter Lisa untuk meminta ijin agar Sunghoon dipulangkan sekarang. Heeseung yakin, Dokter Lisa akan melarangnya.
"Heeseung!" Suara bariton seseorang dari arah samping membuat Heeseung menoleh.
Ia menyipitkan matanya kala melihat sosok siapa itu. "Ayah?"
"Sunghoon gimana?" tanya Lee Hyun saat sampai di hadapan anaknya.
Heeseung pikir ayahnya ini lupa jika mempunyai anak. Ternyata masih ingat toh, syukur kalau begitu. "Baik-baik aja, ada di ruang rawatnya."
"Kamu mau kemana?"
"Mau nemuin Dokter Lisa, Sunghoon maksa mau pulang sekarang."
Lee Hyun menyatukan kedua alisnya, "emang udah boleh pulang?"
"Ayah kayak gak tau Sunghoon aja." jawab Heeseung tanpa menjelaskan panjang lebar. Lee Hyun sudah pasti mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Up Alone || Sunghoon
FanfictionIni tentang mimpi, mimpi seorang pemuda bernama Lee Sunghoon. Menjadi atlet ice skating adalah impiannya sejak kecil. Namun semua itu harus terhalang oleh satu obsesi. Obsesi ayahnya untuk menjadikannya penerus perusahaan. Di sisi lain, ada Heeseun...