Ini tentang mimpi, mimpi seorang pemuda bernama Lee Sunghoon. Menjadi atlet ice skating adalah impiannya sejak kecil. Namun semua itu harus terhalang oleh satu obsesi. Obsesi ayahnya untuk menjadikannya penerus perusahaan.
Di sisi lain, ada Heeseun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiii jangan lupa vote komen cimit
Happy reading♡
11. Attend Dreams
Gelap, sunyi, sepi, semua menjadi satu di tempat ini. Seseorang terlihat kebingunganmencari kemana jalan ke luar dari ruangan tersebut. Ruangan gelap dan penuh debu. Sunghoon menoleh kesana kemari, bingung dan takut. Itu yang ia rasakan. Matanya melirik ke setiap sudut ruangan.
Dak dak
Ia menolehkan kepalanya ke belakang, matanya menangkap seseorang yang berjalan menaiki tangga. Keningnya mengerut bingung.
"Siapa itu?" Sunghoon bertanya tanpa jawaban.
Rasa penasaran yang membuncah membuat Sunghoon mengikuti kemana orang itu pergi. Ia menaiki satu persatu anak tangga dengan sangat pelan dan hati-hati.
Sunghoon sampai di sebuah rooftop. Rooftop tanpa pembatas, banyak barang-barang rusak yang tersimpan di sana. Jauh di depannya, ada seseorang yang berdiri di ujung rooftop. Kepalanya tertunduk menatap jalanan sepi di bawahnya.
Sunghoon melangkah pelan untuk mendekat, "diam di situ." ucap orang itu membuat Sunghoon terkejut.
Orang itu membalikan badannya menghadap Sunghoon. Sunghoonsemakin terkejut dibuatnya.
"Jay?"
Jay menatapdatar orang yang berjarak 3 meter di depannya. Ia mengangguk tanpa ekspresi.
Dada Sunghoon berdegup cepat, Jay, cowok itu sangat mengerikan saat ini. Kulit pucat, lingkaran hitam di bawah mata, tatapankosong, dan ekspresi dingin.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Sunghoon.
Jay membalikan badannya lagi membelakangi Sunghoon. Laki-laki itu melangkahkan kakinya, Sunghoonyang melihat dibuat ketakutan, temannya itu bisa jatuh jika terus melangkah.
"Jay! Stop! Lo gila?!"
Yang dipanggil tidak menggubrisnya. Jay terus melangkahkan kakinya semakin dekat dengan ujung rooftop. Sunghoon berlari mendekat, namun...
