4. Permintaan Alres.

2 1 0
                                    








Syera menatap sekeliling toko mencari-cari pakaian yang cocok untuknya. Sebenarnya ia bersama dengan Zidny tapi gadis itu malah sibuk di pojok toko dan menatap dress-dress disana,matanya menatap ke sebuah dress berwarna peach yang ada di ujung dan ia langsung mengambilnya. Sejak tadi ia berkeliling di toko untuk memilah pakaian,hari ini ia akan membeli baju baru entah karena ia ingin membeli sesuatu atau karena ini ia lakukan hanya untuk pengalihan saja. Sejak tadi pikirannya penuh akan semua masalah yang menimpanya apalagi ia belum menemukan jalan keluar yang terbaik untuk Syera.

Jauh dari yang Syera duga,ternyata Alrescha memiliki tujuan yang sama dengannya namun itu tak menjadi jalan keluar yang baik untuk Syera agar bisa terlepas dari surat wasiat itu. Apa ia terima saja tawaran laki-laki itu?

Lama memilah pakaian sambil bengong memikirkan cara agar terlepas dari surat wasiat itu,Syera sampai tak sadar saat ia jalan malah menabrak orang di belakangnya sampai orang itu hampir terjatuh.

"Eh maaf mbak saya-". Ucapan Syera menggantung,tatapan matanya berubah menjadi tatapan kaget. Tangannya yang terulur untuk mengambil baju yang jatuhpun tertahan karena ia terkejut saat tahu siapa yang ia tabrak. Rasanya Syera masih ingat siapa gadis didepannya ini,gadis yang beberapa waktu lalu pernah menjadi bayang-bayangnya saat tidur dan Syera berdoa berulang kali agar tak di pertemukan lagi dengan orang ini.

Syera menyebikkan bibirnya,hari sial apa lagi yang menimpanya? Rasanya Syera ingin menghilang saja dari bumi ini apalagi saat melihat gadis itu melipat kedua tangannya didepan dada sambil memandang Syera dengan salah satu alisnya yang terangkat.


"So-sorry,gue gak sengaja". Ujar Syera,buru-buru memungut baju itu lalu berbalik berniat untuk segera pergi dari toko itu.

"Eh pacarnya Alres". Cetus Bella membuat Syera berhenti.

Syera meringis,ia ingin sekali menghilang sekarang karena waktu untuk bertemu Bella itu tidak tepat tapi mau tidak mau Syera berbalik lalu tersenyum kearah Bella.

Bella tersenyum miring melihat reaksi Syera itu."Lo cewek yang waktu itu kan?kita belum sempat kenalan".



Syera terkekeh kecil."Maaf gue lupa,lo....".

"Oh...". Bella mengulurkan tangannya kearah Syera."Kenalin gue Bella,calon istri Alrescha".


Syera semakin tak bisa berpikir,ia hanya menjabat tangan Bella tanpa pikir panjang apalagi ia gondok mendengar cara Bella memperkenalkan dirinya. Syera pikir Bella sangat berlebihan dan ia tak perlu memperkenalkan diri seperti itu karena tak perlu di jelaskan pun Syera tahu betul bahwa Bella ini adalah calon istri Alrescha,itu juga yang membuat Syera hampir gila semalaman karena Bella dan juga Alres yang berstatus calon suami istri. Gimana tidak gila?yang cewek mengaku calon istri yang cowok malah memperkenalkan cewek lain sebagai pacarnya,Syera sampai sempat berpikir jika mereka sedang berada di tengah-tengah perang dingin.


"Gue bisa jelasin kejadian waktu itu,gue gak bermaksud buat-".




PLAKKK!








Nasyera tertegun,reflek memegangi pipinya yang sekarang terasa sangat panas bahkan Zidny yang ada di ujung tokopun sampai menoleh dan para pengunjung pun sempat terkejut namun banyak dari mereka yang kembali melakukan aktivitasnya tanpa menghiraukan Nasyera dan Bella.


"Syer,lo gak apa-apa?". Tanya Zidny,ia langsung bergegas menghampiri Syera kala tau bahwa temannya habis di tampar oleh Bella.


"Jangan lancang jadi cewek". Tandas Bella,ia menatap Syera dengan berang."Lo cuma anak SMA yang gak tahu diri,lo tau kalau Alres itu orang kaya dan berasal dari keluarga terpandang dan dengan gampangnya lo ngaku jadi pacar-".


ALSYERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang