Pagi-pagi kediaman Syera sudah riuh,semua orang sudah bangun dan berkumpul di meja makan termasuk Syera. Gadis itu tampak sudah rapi dengan pakaian santainya dan hari ini ia tampak beda karena Syera berdandan cukup rapi dan cantik.
"Dih,cantik amat anak bunda. Minggu-minggu mau kemana nih?". Tanya Nala,ia menaruh pancake sambil melirik putrinya yang sedang asik senyum-senyum nontonin ponsel.
"Biasa bun,lagi kasmaran". Ledek Dylan,ia terkekeh saat Syera meliriknya sinis.
"Bunda,Syera pergi dulu yaa". Pamit anak itu.
"Eh,pancake-nya gak dimakan?". Tanya Nala.
"Gak bun,Syera udah dijemput".
"Mau kemana?sama siapa?". Fahri yang baru datang menatap putrinya.
"Sama Alrescha,yah. Syera pergi dulu yaa". Ujar Syera dan segera keluar dari rumah.
Fahri menghela nafasnya,ia melihat Syera berlarian keluar dan menghampiri Alrescha yang ada didepan rumah,ia melihat dari jendela rumah mereka.
"Mereka beneran pacaran,kok kemarin bunda rasa mereka tuh cuma drama aja yaa?". Tanya Nala,ia menatap Dylan dan Fahri bergantian."Lengket amat".
"Iya bun,lengket banget. Semalem berduaan tuh di depan rumah eh paginya belum puas udah ketemuan lagi". Ujar Dylan,ia menelan bulat-bulat sisa pancakenya."Tuh yah,anak ayah itu sudah punya pacar. Alrescha juga orang baik kok".
"Lan,ayah juga gak mau maksa Syera buat nikah tapi keluarga kita sudah diberi amanah. Andai dia tahu kalau di surat itu ada nama calon suaminya sendiri". Ujar Fahri.
"Hah,yang bener yah?". Tanya Dylan kaget,ia menatap kedua orang tuanya bingung."Loh,Dylan baca kok tapi gak ada tulisan-".
"Ada,Lan. Yang kamu dan Syera baca itu surat wasiat yang kami buat duplikatnya,kami kasih surat yang itu agar Syera gak langsung marah". Ujar Nala,ia menatap putra sulungnya dan menghela nafasnya pelan."Kami sudah bertemu sama calon suami Syera yang sebenarnya,,dia gak kalah ganteng sama Alrescha dan dia juga sama baiknya dengan Alres,Lan. Kita coba kasih dua calon palsu saja reaksi adik kamu seperti itu terus gimana sama yang asli?".
Didepan rumah Syera melongo menatap penampilan Alrescha,ia memandang cowok itu dari atas sampai bawah membuat Alrescha ikut menunduk dan mendikte penampilannya sendiri.
"Kenapa,Syer?". Tanya Alres.
"Kak,kita kan mau pergi jalan-jalan bukan mau ke kantor". Protes Syera,ia dilema antara mau tertawa atau menangis melihat penampilan Alrescha sebab Alres datang dengan setelan toxedonya.
"Terus yang salah apa?". Tanya Alres semakin bingung.
"Kakak". Dumel Syera sambil berkacak pinggang.
"Iya,nanti kita bisa mampir ke toko". Ujar Alrescha,ia memandang Syera dari atas hingga bawah dan Alres langsung tersenyum manis.
Alrescha gemas,gimana tidak gemas melihat penampilan Syera. Anak itu datang dengan warna serba pink,rok pink kotak-kotak dipadukan crop top rajut berwarna pink,tas dan sepatunya juga ikut berwarna pink apalagi melihat rambut Syera yang di curly menambah kesan lebih fresh pada anak itu.
"Ayo kak,keburu siang".
"Ayo". Alrescha berbalik untuk masuk kedalam mobil.
"Inget ya kak,kita pergi cuma buat formalitas aja. Mulai hari ini kita resmi pacaran dan sampai nanti tujuan kita berdua tercapai kita baru bisa putus". Ujar Syera,ia menatap Alrescha dan ikut memakai sealtbelt."Tenang aja,gak akan lama. Kita cuma butuh waktu tiga bulan untuk batalin rencana pernikahan gue dan pernikahan kak Alres sama kak Bella".
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYERA
RomansaSurat wasiat? Umumnya banyak orang mendengar tentang surat wasiat akan menerka-nerka,apakah isi dalam surat itu?diumurnya yang menginjak 17 tahun,tepat pada hari ulang tahunnya Nasyera di beri hadiah ulang tahun yang sangat spesial dari kedua orang...