Sudah satu jam Syera menopang dagu memandang kearah luar jendela,ia hanya diam menatap jalanan yang ramai dan tak banyak yang ia lakukan selain melirik ke sebelahnya,mengangguk dan menggeleng. Syera bosan parah dan ia tak bisa lagi menghindar dari sosok yang bernama Sastra.
"Kayaknya ini cocok deh buat kamu,ini konsep yang kamu mau,kan?". Tanya Sastra sambil mengambil satu dress dan menunjukkannya kepada Syera.
Syera memutar bola matanya malas,ia tak ada gairah ataupun rasa excited setelah Sastra mendatangi rumahnya dan mengajaknya pergi untuk memilih dress untuk pesta promnight yang akan segera di adakan apalagi ia tak bisa menolak jika Nala dan Fahri malah mendukungnya agar ia pergi ke pesta itu bersama Sastra dan juga tak ada Alrescha sebagai tamengnya.
Cowok itu menghilang....
Semenjak ujian dan Alrescha pergi ke Jepang,cowok itu tak ada kabarnya sampai sekarang. Whatsapps Syera tak dibalas dan hanya dibaca saja,saking sibuknya,batin Syera.
Bagaimana Syera tak galau pasalnya Alrescha adalah satu-satunya pelarian paling ampuh dan juga tameng paling kuat yang bisa membuatnya jauh dari manusia menyebalkan berkulit tebal seperti Sastra ini.
"Syer,kamu dengerin aku gak sih?". Terdengar nada kesal dari Sastra yang lagi-lagi berusaha merebut atensi Syera yang sejak tadi tak niat untuk menghiraukannya.
"Kenapa sih,yang mau pakai gue kenapa lo yang repot?". Tanya Syera ikutan kesal,anak itu memandang Sastra dengan tatapan kesalnya."Lagian kenapa sih lo ngajakin gue beginian,gue bisa cari dress gue sendiri dan lo gabut apa sampai seribet ini jadi orang?".
"Syer-".
Syera berdiri dari duduknya,menatap Sastra yang ada didepannya."Denger ya,Sas. Lo gak usah repot-repot caper ke orang tua gue karena sampai kapanpun lo gak akan bisa rebut perhatian gue".
"Syer,niat aku baik loh. Aku mau kamu-".
"Udah ya,Sas". Potong Syera,anak itu menarik tasnya dengan serius."Karena lo sudah mau pilihin gue dress jadi lo sibukin deh keliling toko cari dress yang gue mau,cari tuh sampai pelosok dan...".
Syera tersenyum miring."Bye!".
"Syer tapi-".
Syera mengacungkan jari tengahnya sembari berjalan keluar dari butik itu dengan langkah tegas dan pasti meninggalkan Sastra disana. Anggap saja Syera sudah gila sebab ia bertingkah seolah tak akan ada hari esok untuknya apalagi bersikap seperti itu kepada Sastra yang notebene-nya adalah calon suaminya sendiri.
Tapi Syera tetaplah Syera yang bandel,ia masih memegang teguh dihatinya bahwa Alrescha yang akan menjadi suaminya dan tak akan ada lagi orang yang bisa menjadi suaminya selain Alrescha.
Keteguhan macam apa itu?
Meski hanya sekedar perjanjian dan saling menguntungkan tetapi Syera sudah memantapkan hati jika Alrescha lah yang tetap menjadi suaminya meski pun pernikahan hanya akan berjalan singkat namun Syera tetap mau menjalaninya. Kenapa? Itu pertanyaan yang sedang Syera hadapi,berulang kalu ia memutar otak kenapa ia bisa senaif itu,ia tak tahu alasannya dan ia tetap berpikir bahwa Alrescha mampu mendampinginya sampai selesai. Apa yang di perbuat Alrescha kepadanya sampai Syera sangat percaya kepadanya?
"Syera?".
Syera yang tengah berjalan di pinggir trotoar sedikit terkaget saat namanya dipanggil dan ia mendapati Jenaka sedang ada didalam mobilnya lalu menepi persis disamping Syera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYERA
RomanceSurat wasiat? Umumnya banyak orang mendengar tentang surat wasiat akan menerka-nerka,apakah isi dalam surat itu?diumurnya yang menginjak 17 tahun,tepat pada hari ulang tahunnya Nasyera di beri hadiah ulang tahun yang sangat spesial dari kedua orang...