8

4.3K 503 26
                                    

Belakangan ini semenjak kedatangan Grace, Reyna terus melihat Felix memperhatikan momen romantis yang selalu orangtuanya lakukan, misalnya setiap sarapan pagi atau makan malam bukannya menyantap makanannya sendiri, Felix malah melihat orangtuanya yang saling menyuapi makanan satu sama lain, bahkan di lain hari Reyna pernah memergoki Felix yang secara terang-terangan mengintip ayah serta ibunya yang sedang berciuman, sampai-sampai Reyna harus turun tangan sendiri untuk menyeret Felix pergi setiap kakaknya itu ingin melihat keromantisan orangtuanya.

Dan hari ini Reyna tahu mengapa setiap waktu Felix memperhatikan gerak-gerik orangtuanya, ternyata oh ternyata kakaknya itu ingin mempraktekkannya dengan Grace.

brak!

Secara tiba-tiba Reyna menggebrak keras meja belajarnya, dia berjalan keluar dari kamar dengan emosi menggebu menuju kamar Felix di sebelahnya.

Tanpa mengetuk pintu kamar Reyna mendobrak pintu itu secara kasar.

“Aku peringatan pada Kakak, jangan pernah berpikir untuk mencium Grace!!”

Teriakan menggelegar Reyna tentu saja membuat Felix dan Jimmy yang ada di ruangan itu mengernyitkan mata dan menutup kedua telinganya.

“Ingat jangan pernah berani!” teriak Reyna lagi dengan kedua tangan menunjuk kearah mata Felix memperingatkan sebelum menutup pintu kamar dengan keras.

Di dalam kamar Jimmy kini memandang Felix dengan ekspresi curiga, “Kau... apa kau benar-benar akan me-”

“Dia terlalu banyak berpikir negatif tentang ku, apa kau juga begitu?”

“Ya, karena kau memang orang dengan aura negatif paling banyak di rumah ini,” jawab Jimmy santai, sedangkan Felix hanya  mengulas senyuman kecil dan berjalan pergi dari kamarnya.

“Mau kemana?” tanya Jimmy keras.

Felix yang sudah membuka pintu berkata, “Entahlah, mungkin mencari Grace untuk merealisasikan pemikiran kalian berdua.”

Jimmy mendengus, “Dasar gila!”

***

Saat ini Grace sedang memberikan makanan untuk ikan-ikan yang dia dan Reyna peliharaan di dalam akuarium, Grace tersenyum senang melihat ikan-ikan itu melahap dengan rakus makanan yang dia berikan.

“Grace kamu sudah selesai makan?”

Grace menoleh dan mengangguk, “Sudah tadi Ayah, aku sekarang sedang menunggu Reyna dia mengajak ku menanam bibit bunga baru di taman,” jawabnya.

Zion tersenyum senang seraya mengusap penuh sayang rambut Grace, “Syukurlah, ayah senang kamu tidak murung lagi, ayah harus kembali bekerja kamu bersenang-senanglah dengan nona Reyna.”

“Iya, ayah.”

Setelah kepergian Ayahnya, Grace menghembuskan nafas, Grace tahu ayahnya selalu mengkhawatirkannya maka dari itu dia sebisa mungkin tidak akan membuat masalah, ayahnya telah menerima banyak kemalang dalam hidupnya apalagi setelah kematian ibunya. Meskipun memiliki lisensi seorang dokter Ayahnya tidak bisa membuka kliniknya sendiri maupun bekerja di rumah sakit karena semua rumah sakit di kota ini menolaknya dan tentu saja semua hal itu tak luput dari perbuat kakeknya, demi membuat ayahnya kembali ke keluarga Amel, kakeknya bahkan tega membuat ayahnya hidup menderita sampai-sampai ayahnya harus bekerja di sebuah bar sebelum orang dari keluarga Grady merekrutnya sebagai kepala pelayan.

Terlalu larut dalam pikirannya sendiri Grace bahkan tak menyadari seseorang yang berdiri dibelakangnya.

“Grace, melamun sampai mengabaikan area disekitar mu itu sangat berbahaya, loh,” bisiknya lirih, hal itu tentunya berimbas pada sang gadis kecil yang langsung berbalik dan menjaga jarak.

Entangled by the main character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang