4. Teringat🍁

10 1 1
                                    


Anyeong ruby kembaliಥ_ಥ

Lapak ini sepi bener dah, ramein napa ಥ_ಥ

🍁🍁🍁

"Gimana hari pertama sekolah? Menyenangkan? " Ujar kevan. Pria paru baya yang merupakan ayah kandung Hazel. Kita cerita sedikit.Dia adalah orang Belanda asli yang merantau ke Indonesia, dulu memang beliau tidak tinggal di Indonesia.

Beliau berkuliah di salah satu universitas terkenal di sana. Mengambil fakultas kedokteran dan menjadi pekerjaan tetap sampai saat ini. Ya, beliau berprofesi sebagai dokter sekarang. Kevan awalnya menjadi dokter hebat di Belanda, tapi datang lah Naya—yang berobat disana. Naya mengidap penyakit gagal ginjal, dia memang sudah terbiasa bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk cuci darah

Waktu itu Naya dan sahabatnya senang liburan bersama di Belanda, tepat sekali jadwal cuci darah nya. Tak ingin menunda waktu akhirnya Naya cuci darah di salah satu Rumah sakit. Kevan lah yang menangani.

Cinta memang tak terduga ya.
Bukti nya, dari pertemuan singkat itu mereka menikah dan mempunyai anak perempuan yang cantik dengan mata Hazelnya.

Hazel galency

Terinspirasi dari bola mata nya yang unik dan juga berbeda dari manusia pada umumnya. Setelah umur Hazel menginjak tiga tahun, mereka pulang ke Indonesia. Dengan putri kecil yang masih bersembunyi di balik kaki sang ayah. Memegangi sebuah boneka kelinci yang terus dia bawa kemana-kamana.

Kehidupan mereka dulu sungguh sempurna setelah tinggal di Indonesia. Tapi, setelah ibunda pergi untuk selama nya kesedihan menyapa mereka berdua.

" Hari ini nyebelin banget  tau, papa tau ga sih? Di sekolah ada dua gadis yang maksa temenan sama aku"

"Ya bagus dong, jangan sendiri mulu. Hidup juga butuh sosialisasi. Kalau kamu diam dan ga mau temenan gimana nasib kamu nanti? Kita makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Kita ga bisa hidup sendiri." Kevan menceramahi Hazel dengan tangan yang mengupas kulit apel.

"Iyasih"

Tangan Hazel bergerak memasukkan potongan apel ke dalam mulutnya.
" Kangen mama" Tatapan Hazel kosong dengan mulut yang bergerak lambat mengunyah apel tersebut. Sudut mata itu melirik ke arah rambutnya yang di gerai indah dengan warna kuning. Namanya juga blonde.

"Kangen mama kepang rambut,Zezel."

Alasan kenapa rambutnya yang semula berwarna hitam menjadi kuning seperti ayam warna-warni karna dia tidak ingin mengingat kenangan nya dulu dengan Naya. Setiap kali teringat pasti Hazel mengeluarkan air mata nya. Jadi, supaya tidak terkenang lebih jauh gadis itu memutuskan mewarnai nya.
Setidaknya, dia tidak terlalu sedih. Karna rambut hitamnya dulu penuh dengan kenangan Naya, setelah di warnai dia memiliki suasana baru.

" Hazel pergi tidur dulu, pa. Selamat nonton. Mat malam" Ucapnya lalu meninggalkan kevan yang tengah asik menonton bola. Kevan pura-pura tidak dengar ucapan putri nya tadi, karna dia tau putri nya tak suka jika kevan mengenang Naya lebih dalam lagi.

"Dia udah benar, nay. "

🍁🍁🍁

Matahari kembali terbit seperti biasanya, memancarkan sinar yang begitu terang hingga menyinari bumi ini. Bukan cuma bumi saja, melainkan planet yang ada di tata Surya. Karna cahaya ilahi itu masuk kedalam kamarnya, Hazel jadi terbangun dengan belek yang masih menempel di sudut mata dekat hidungnya mancungnya.

Rambut pirang itu acak-acakan, kedua mata nya sembab karna menangisi tokoh novel yang dia baca di suatu aplikasi, di tambah lagi FYP tiktok yang sangat membantu kesedihannya. Di tambah lagi musik galau yang gadis itu simpan, dan... Di tambah lagi teringat dengan ibunda nya.

Lengkap sudah, seperti nya gadis itu tidak tidur semalaman karna sibuk menangis. Ini bukan salahnya. Salahkan saya author yang mensantet tokoh kesayangannya, dan juga salahkan FYP yang mendukung kesedihan nya, mana lagu  galau lagi. Padahal pacar aja ga punya, siapa yang menyakiti nya? Gadis secantik dan selucu itu di sakiti?

Sudah cukup sad nya. Waktu nya pergi sekolah, ini sudah telat!

"Papa! Hazel pergi dulu, bay. " Mengambil sepotong sandwich yang sudah ada di depan meja makan gadis itu memasukkan ke dalam mulutnya. Menyalami papa nya yang sudah menjadi kebiasaan lalu berpamitan

"Awzel, pewgi duwwlu, dawwdaah pawpa"

(Hazel pergi dulu, dadah papa)

Mulutnya yang penuh dengan sandwich itu membuat artikulasi tidak jelas

Dia berlari dengan mulut tersumpal roti isi, dia sudah seperti ciwi ciwi terlambat yang ada di drakor

"Ya... Tuwguu" Kau tau? dengan mulut  penuh, berlari mengejar bus, dia merasa seperti di dunia drakor.

Ampes sekali hari ini! Mengejar bus tapi dia sudah lari. Mana cape, panas, ngos-ngosan. Apakah ini yang namanya usaha mengkhianati hasil? Mau putar balik ke rumah untuk di antar nanti waktu bisa habis dan pasti nya terlambat ke  sekolah

"Ais! Shibbal sekiya! Gue harus ottoke ke sekolahnya,kampret! "

"Is! Paboya! "

Terdengar suara aneh di balik seragam itu. Terdengar seperti....suara cacing yang demo minta di nafkahkan

" Ini lagi perut! Ga tau apa gue kesusahan gini. " Suara keroncongan dari perutnya itu semakin jelas terdengar. " Gue lapar, tapi kalau gue cari makan entar telat"

Suara klakson motor mengejutkan diri nya. Dia berbalik badan melihat siapa yang datang. Seseorang datang dengan motor sport dan juga Menggunakan seragam yang sama

" Kenapa ga berangkat? " Tanya nya heran. Karna sebentar lagi gerbang sekolah bakal di tutup "bentar lagi gerbang di tutup"

"Naik" Titahnya tanpa basa-basi.

Jujur dia tak tau siapa itu, dia menggunakan helm full face jadi wajahnya tak terlihat. Hanya bola mata saja yang tampak. Dari pada telat pada akhirnya gadis itu naik bersama dengan cowok tadi.

" Pegangan" Cawok itu meraih kedua tangan Hazel dan melingkari di pinggangnya. "Gue bawa nya ngebut, usahakan lo ga jatuh"

"I-iya"

🍁🍁🍁

Maaf kalau ada tipo, ga niat revisi sebenernya

Last LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang