2. kalung🍁

20 2 2
                                    



🍁🍁🍁

"Hai nama gue Zee, lo siapa? Lo kok cantik banget kayak member blackberry? "

"Blackpink anying! "

"Loh, bukan nya black forest ya? Udah ganti nama grup apa gimana? Kok waiji ga kasih tau kita netizen? "

Hazel hanya termenung dengan beberapa buku yang dia bawa, dia sedang bersantai di taman belakang sekolah dan tiba tiba saja dua gadis datang mengajak nya berkenalan. Seperti nya dua gadis ini juga siswi  baru di SMA ANTRIKSA ini, gadis ini pernah menabraknya di Koridor, iya! Hazel ingat sekarang! Gadis berambut coklat itu berlari dari gadis berambut hitam.

Waktu itu dirinya tidak tau nama gadis itu, jadi Hazel mengingat dari rambutnya saja yang kebetulan berbeda warna. Setelah itu gadis berambut coklat pergi begitu saja dengan teriakan cemprengnya.

"Hallo, yang rambut coklat pernah nabrak gue ya pas di koridor? "

Merasa terpanggil dengan seruan itu Zee menatap ke arah Hazel, dengan kedipan mata yang membuat kalian semua muntah saat melihat berapa lucu nya kedipan itcu.

" Gue mau pergi aja"

"Eh-eh" Gadis berambut hitam yang turun tangan sekarang, dia tidak boleh membiarkan calon teman nya ini pergi

"Tolong jangan nakutin anak orang ya mbak, kasian dia masih piyik. Dia ga sesabar gue ngadepin lo ya bangset!"

Zee, gadis berambut coklat itu menepuk kedua pipi nya. Dia suka menakuti balita dengan senyum joker dan juga mata puppy eye nya. Dia tak menyangka Hazel akan ketakutan seperti itu. Apakah wajahnya seseram itu?

"Maaf, kalian kayak mau malak jadi gue takut"

Alletha dan Zee saling menoleh, dia tidak semiskin itu untuk meminta minta. Jiwa penagih hutang yang melekat di tubuh mereka sudah menjadi darah daging karna sering menagih uang saku jajan ke orang tuan nya.

" Kita ga akan malak lo member black forest, manusia yang patut di palak itu hanya lah orang tua kita. " Jelas Zee, dia duduk di samping Hazel sekarang.

"Jadi member black Forest, siapa nama mu? " Tanya nya lagi " Gue Zee dan ini temen SMP gue yang... "

"Sebenarnya gue bosen banget liat muka dia, serius"

Alletha auto side eye ke arah Zee.
"Gue Alletha, jadi lo siapa? "

Hazel menjadi ragu untuk sekedar menjawab dan juga berkenalan, perawakan mereka persis seperti preman pasar, Hazel takut diri nya akan di gebukin dan juga di jadikan telur dadar setelah ini.

"Gu-gue Hazel" Ucapnya gugup.

"Bisa di jelaskan bagaimana asal usul diri anda lahir, dimana? Kok bisa nyasar sini? Atau nama orang tua juga sekalian biar mudah nyebutin nya"

" Gue Hazel galency, lahir di Belanda.
Waktu SD gue pindah ke sini dan tinggal disini juga. Bokap gue namanya kevan dia orang Belanda asli dan nama nyokap gue Naya orang asli Indonesia"

Zee dan Alletha tertawa bersama, gadis ini begitu bodoh, mau mau saja di kerjain kayak tadi. Sampe di sebutkan nama orang tua nya segala.
Di saat mereka tertawa, Hazel menjadi bingung di buat nya.

"Kalian kenapa ketawa? "

" Lo mau aja nyebutin nama bokap-nyokap lo. Mampus dah, setelah ini lo di katain habis-habisan sama Zee. " Alletha menjelaskan sambil tertawa

"Emangnya kenapa? "

Mereka berdua menjadi diam sejenak. Kalem beberapa saat.
" Kayaknya dia ga tau jokes anak 90-an deh" Pikir Zee.

"Yaudah deh, Lupain aja. Parah,nih anak emang sengklek" Ujar Alletha

"Gue liat lo sendirian aja, ga ada temen ya? Mau temenan ga? " Ujar Zee

Mata Hazel sontak membulat.
Memori kelam yang ada di otaknya kembali berputar,

"Mau ga temenan sama kita? Tapi lo jadi babu kita, haha"

"Lo itu cuma babu, lo itu ga pernah kami anggap sahabat"

"Karna lo temen kita jadi lo harus nurutin semua perintah kita, cepet beliin gue minum di kantin"

"Culun banget lo! "

"Cantik sih, tapi mau aja di jadiin babu kita"

"Dasar lonte"

"ENGGAK! " Hazel berteriak kencang sambil memenangi kepala nya, suara mereka kembali terdengar. Teriakan ini sukses membuat Alletha dan Zee terkejut.

"Kenapa sih? "

"KALIAN CUMA MAU MANFAATIN GUE AJA KAN?! "

Tanpa basa-basi lagi Hazel berlari menjauh dari mereka berdua. Alletha dan Zee refleks berlari mengikuti Hazel dari belakang. Mereka bertiga sudah seperti kejar-kejaran.

" Berhentiiiii, ah" Itulah Zee dia berlari dengan cara slowmo seperti sinetron india yang di sertai lagu prindavan.

Dumtana-dumtanana-pop ice

"Bukan waktu nya bercanda elah!" Tegur Alletha yang sudah muak dengan kelakuan lucnut teman nya ini. Mereka kembali mengejar, entah apa faedahnya.

Hazel menoleh ke belakang melihat mereka berdua yang mengejar nya, Hazel mengumpat di dalam hati nya, dua gadis itu kenapa ingin sekali berteman dengan nya? Hazel tidak ingin merasakan apa yang dia rasakan di waktu SMP, dia tak ingin mengulang kejadian itu di masa SMA nya. Tidak lagi.

Bruk

Tidak fokus melihat jalan ke depan sampai tak sadar kalau diri nya menubruk dada seseorang. Hazel terjatuh.

"Lo gapapa? " Orang yang di tumbruk oleh Hazel tadi menjulurkan tangan.

"YUHU~~~MEMBER BLACK FOREST"

Sialan! Anak siapa sih mereka? Kenapa Hazel bisa di pertemukan dengan sosok orang gila yang berkedok waras seperti ini?

Tak menerima uluran tangan itu, Hazel bangun sendiri.

"Maaf kak, bang, bro, atau siapapun lo. Gue permisi"

Seseorang yang ber name tag—Liam dirgantara itu hanya bisa mengulas senyuman kecil. Malu sedikit karna uluran tangan nya tak di balas.
Dia melihat dua gadis yang berlari mengejar  gadis blonde tadi.
Tentu saja Liam tau salah satu dari mereka, gadis berambut coklat itu adalah Zee, anak kepala sekolah.

Liam mengeleng kepala lirih, saat berjalan dia tak sengaja menginjak sesuatu ddi bawah sepatu itu.

Liam menarik,mengangkat singkat kaki nya, dia melihat sebuah kalung. Dia memungut kalung itu yang berbentuk bintang.

"Kalung gadis itu? " Gumamnya.

🍁🍁🍁

Tengkyu udah mampir ke karya kedua nya Ruby. Seruan mana? Ini atau yang sebelah?

Tinggalin jejak disini🌹

Lope sehektar🌹💗

Last LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang