12. kakak Zagara? 🍁

5 0 0
                                    

Happy Reading pren







🌈🎥

●○●○●○●

"Kai tolongin gue! "

"Ini gue Seon, Kai lagi main sama ceweknya hapenya tinggal"

Ya Tuhan bagaimana ini? Hazel sebenarnya tidak enak meminta bantuan kepada Seon. Dari tampangnya saja Seon itu sangat menakutkan beda dengan adiknya yang ramah. Hazel mengigit kuku tangannya, kini dia di serang oleh rasa takut yang luar biasa. Tapi kalau tidak meminta bantuan Liam akan....

"Kalau ga ada perlu gue matiin"

"Tolong gue. Liam lagi mabuk dan gue takut dia bertindak ga sopan sama gue, plis tolong jemput dia sekarang! "

"Sherlock,lima menit sampe. Ga bakal gue biarin dia nyentuh lo"

Panggilan itu mati. Namun, Hazel masih ketakutan di dalam mobil itu. Dirinya berkomat-kamit dengan tangan yang terkepal di depan dada meminta bantuan kepada Tuhan yang dia percayai, kalung salib di dadanya itu menjelaskan agama yang dia anut.

●○●○●○●○

"Disini lo ternyata, ayo pulang Hazel udah nungguin tuh di luar"

Sebuah keberuntungan yang luar biasa Azela bisa bertemu dengan sosok Zagara, dia yakin Zagara akan menjemputnya pulang " Biar gue aja yang antar" Sahut Darren, dia tak mungkin membiarkan Azela lepas darinya.

"Gue ga mau, gue mau pulang bareng Zagara aja " Azela menolak mentah-mentah tawaran itu.

" Ayolah Zela nurut sama gue" Harus dengan cara apalagi agar Azela menurut pada perintahnya? Darren sudah berusaha selembut mungkin, ya emang karna anaknya lembut dan tak suka kekerasan.

"Gue ga mau! " Azela dengan cepat bersembunyi di balik punggung kokoh milik Zagara, dia tidak ingin ikut pergi bersama Darren "ayo kita pergi"

Badan Zagara terhuyung mengikuti arah jalan Azela dan meninggalkan Darren sendirian.

●○●○●○●○

"Sayang kok kamu ga sekolah sih? Malahan pagi ke sini, emangnya papa kamu ga marah karna bolos? " Tanya wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik dengan wajahnya yang awet muda. Dia adalah—Rina Ibunda Zagara. "Wajahnya kok cemberut sih? Bilang sama mama siapa yang nyakitin kamu? "

"Ga ada ma, lagi badmood aja" Hazel memang memanggil ibu Zagara dengan sebutan —mama karna dia sudah terbiasa bermain kesini dan juga sudah sangat dekat dengan keluarga Zagara. Panggilannya saja sudah mama-papa. Hazel di anak emaskan oleh mereka, bahkan sudah di anggap anak sendiri.

"Yaudah kita sarapan bareng aja ya, Zagara juga ga sekolah hari ini dia lagi demam " Menuntun anak remaja itu ke meja makan berniat untuk mengajak nya sarapan bersama. Seperti biasa, setelah ini pasti Hazel akan berlama-lama di tempat ini.

Dia sengaja absen hari ini untuk menghindari Liam, dia tidak ingin bertemu dengan pemabuk handal itu untuk saat ini. Jika dia tetap berada di rumah maka Liam dengan mudah menemukannya, tapi jika dia berada disini dia tak akan tau. Apalagi Liam tidak tau sama sekali tentang Zagara atau seluk beluknya. "Ma, dulu mama punya pacar yang suka mabuk ga? "

Last LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang