16. seblak🍁

11 0 0
                                    


Happy Reading pren







🌈🎥

●○●○●○●

"Zel" Sebuah teguran itu membuat Hazel yang tengah membaca buku menjadi terkejut karna teguran lembut itu, dia melihat ke arah pintu siapa yang masuk "gue bawain susu sama cemilan buat lo" Oh ternyata itu Azela dan juga nampan yang berisi dua gelas susu dan juga cemilan untuknya.

Dengan langkah yang santai Azela berjalan mendekati Hazel yang tengah asik membaca buku. "Lagi baca apasih kayaknya seru banget gue liat-liat" Azela meletakkan nampan itu di atas meja belajar Hazel tepat di sampingnya, lalu Azela mengambil duduk di tepi kasur dan meminum susu khusus dia buat untuknya.

"Rajin banget lo belajar"

Apa? Belajar? Belajar? Sosok Hazel belajar? Emang iya, tadi Hazel menyempatkan diri untuk membaca buku pelajaran, karna bosan dia mengantinya dengan buku novel. "Lagi baca novel"

Hazel tampak menghargai Azela yang membawakannya segelas susu, dia meminum itu dan juga memakan cemilannya. "Om kevan mana? "

"Belum pulang, biasalah"

"Jadi kalau ga ada gue lo sendirian di rumah ya? Ga takut? "

"Enggak dong"

Azela tampak termenung melihat wajah Hazel yang sangat cantik. Wajahnya begitu sempurna dan juga sangat indah dipandang, pantas saja Liam terpikat padanya. Selain cantik, dia juga sangat baik.

Mengapa Azela merasa iri pada Hazel? Apa karna kehidupannya yang terlalu sempurna untuk kehidupannya yang berantakan? Azela jadi....

Insecure

"Lo sama Liam ada hubungan apa? Maaf kalau gue lancang"

"Oh, gue sama Liam pacaran sih tapi dulu Backstreet. Dia nembak gue waktu kelas sepuluh awal semester dua, dan sebenarnya belum satu tahun pas" Hazel tampak terkekeh di ujung kalimatnya "tapi dia itu perhatian banget tau, dia sering bawain hadiah, makanan, hibur gue, dan banyak lah. Kemarin malam aja di bawain boneka sama buket"

Azela hanya tersenyum terpaksa saja merespon cerita Hazel tadi "beruntung banget ya lo bisa dapatin cowok kayak Liam "

"Tapi dia itu ngeselin. Dia itu suka mabuk tau, itu yang gue ga suka" Suara gigitan dari cemilan yang dia makan itu menjadikan lagu di antara perbincangan mereka. "Dia bilang gue cinta pertamanya. First love"

"Itu gue Zel, first love Liam itu gue bukan lo. Lo itu cuma di jadiin second Choice aja, gue kasihan sama lo kalau tau Liam jadiin lo pelarian aja" Batin Azela

"Gue kayak di jadiin princess sama dia"

Suara gedoran pintu membuat mereka terdiam beberapa saat, tak lama seorang pria masuk ke dalam kamar itu dengan dua buah paperbag yang dia bawa. "Papa.... " Hazel dengan cepat berlari menuju beliau dan menghamburkan pelukan kepada pria itu. Seperti yang biasa dia lakukan

"Papa belum masuk loh"

" Kangen tau kemarin ga pulang" Hazel akhirnya meruraikan pelukan itu. Kevan tersenyum manis melihat putrinya yang begitu bersemangat menyambut kepulangannya, Kevan mengelus puncak kepalanya dan mengacak rambut blonde itu dengan gemas.

Last LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang