FIRST RACE

103 9 9
                                    

Ikut nonton anak Zanggalas? Tidak akan.

Jam segini lebih baik Kirana tidur dengan selimutnya yang hangat. Kirana mematikan sambungan internetnya, sengaja agar Hanin tidak bisa menghubunginya, cewek itu pasti sedang nge-spam chat ke nomor Kirana sekarang.

Kirana memejamkan matanya sambil bergeliatan dipeluk selimut, dimana-mana tuh lebih enak tidur tau! Kirana harus istirahat untuk mempersiapkan dirinya menghadapi Hanin besok, Hanin pasti akan menginterogasinya besar-besaran karna tidak datang dan 'pamer' bahwa ia adalah ceweknya anak Zanggalas. Dipikir-pikir kenapa tidak Hanin saja ya yang pacaran sama Ruindra? Konyol.

Beberapa saat setelah matanya terpejam, Kirana melotot kaget karna mendengar suara klakson yang mendadak begitu ramai dari luar rumahnya. Mengagetkan saja, kenapa harus pawai di dalam komplek sih.

Kirana menggelengkan kepalanya frustasi, lalu kembali tidur.

"Anaknya om Ardi! Malmingan yuk!"

Lalu duduk terkesiap saat mendengar itu.

Gila ya! Kirana hafal panggilan itu! Jangan bilang bahwa Dhika menjemputnya? Setelah undangan cowok itu tadi Kirana baru mengerti sekarang.

Kirana bangun dari kasurnya lalu berlari mengintip ke luar jendela, matanya semakin terbelalak kala mendapatkan rombongan besar anak Zanggalas sedang parkir di depan rumahnya sambil tertawa menatap dirinya dari bawah sana.

"Woy! Anaknya om Ardi! Turun lo!" Teriak Dhika kepada Kirana yang masih mengintip dari balik jendela, Bisa-bisanya hafal sekali bahwa Kirana pasti mengintip dulu jika ada yang memanggil.

Kirana ingin berteriak balik tapi tertahan, dia tidak bisa berteriak di saat seperti ini, takut mengganggu tetangganya yang punya bayi. Kirana langsung turun menuruni tangga karna takut teriakan Dhika lah yang akan mengganggu bayi tersebut.

"Apaansih Dhik?!" Kirana berbisik saat membuka sedikit pintu rumahnya. Dia malu, anak Zanggalas di depan sana begitu ramai, menatap ke sini semua lagi. Apalagi pas Kirana sadar jika ada Xion, ketua paruh penuh Zanggalas.

"Kan udah gua bilang, nonton pak bos! Noh orangnya pengen disemangatin sama lo!" Kirana menengok ke arah Rui yang ditunjuk oleh Dhika, cowok itu sedang tersenyum tapi ke arah lain, seakan pura-pura tidak tahu bahwa ia yang membawa Zanggalas ke sini. Rui ketuanya, pasti dia yang menyuruh anggotanya untuk ikut.

"Mana nih pengantin ceweknya!" Ledek Satya yang disusul gelak tawa oleh anggota lain.

"Buruan Ran! Udah kangen berat nih katanya!" Timpal yang lain membuat Kirana semakin menyembunyikan dirinya.

"Gabisa sekarang! Papaku ga izinin!" Bohong Kirana kepada Dhika, gadis itu bahkan tidak tau papa dan mamanya sedang kemana saat ini. Sumpah demi apapun, Rui itu ada-ada saja kelakuannya!

"Woy! Nunggu sebentar mau ga? Mau siap-siap dulu katanya!" Kirana semakin melotot kepada Dhika saat dia berteriak seperti itu, anak Zanggalas sepertinya memang tidak waras semua, mereka malah bersorak setuju dan semakin meledeki Kirana.

Kesabaran Kirana pasti ada batasnya ya! Kirana langsung saja menarik Dhika masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu.

"Gausah gila deh! Malu banget sumpah!" umpat Kirana sembari memukuli lengan Dhika begitu kesal. Dhika tertawa apalagi saat Kirana mengguncangkan tubuhnya kuat-kuat.

"Buruan sana siap-siap! Yang nungguin ga cuman Rui doang, tapi anak Zanggalas!" titah Dhika dan Kirana menolak.

"Lagian gaada yang nyuruh buat jemput ke sini, kan? Ngapain sibuk-sibuk bawa sekabupaten kayak gitu?"

"Cowok lo yang nyuruh bego! Ntar kalo ada apa-apa biar pada tau rumah lo!"

"Gaada yang pacaran! Dia doang tuh ngaku-ngaku!"

RUINDRA | GOU MINGRUITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang