empatbelas

514 29 1
                                    

Ekspresi haechan sangat cemas, lagi-lagi ia meremas selimut yang menutupi setengah badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi haechan sangat cemas, lagi-lagi ia meremas selimut yang menutupi setengah badannya. Haechan takut hal buruk akan menimpa jaemin, haechan sungguh memperdulikan jaemin.

Mark keluar dari kamar mandi menatap kearah istrinya bingung, "kamu kenapa?"

"Jeno dimarahin ayahnya jaemin"

"Saya juga kalau jadi ayahnya jaemin bakal marahin jeno, anak perempuan dijaga mati-matian sama orang tuanya malah dirusak sama cowo yang bahkan nggak dia kenal"

"Tapi kan harus lihat situasi dong, jaemin lagi hamil kasian lah. Kalau dia stress terus ngaruh ke kandungannya gimana?"

"Sekarang jeno jaemin dimana?"

"Lagi kesini, kalau mereka sementara waktu tinggal disini boleh nggak?"

Haechan memandang wajah mark penuh harap, dari tatapannya saja mark sudah tau haechan sangat mengharapkan jawaban 'iya'. Namun mark ingin adiknya itu menjadi orang yang bertanggung jawab apa lagi dia akan menjadi seorang ayah.

"Jeno harus berusaha sendiri menyediakan tempat tinggal yang layak untuk jaemin dan anak-anaknya nanti"

"Tapi kan mereka belum nikah mark, udah malem juga ini kasian kok lo tega banget gitu"

"Kalau jaemin mau tinggal disini boleh silahkan tapi hanya malam ini. Besok dia sudah tanggung jawab jeno, saya suruh jeno nikahin jaemin besok"

"Lo kira nikah itu gampang"

"Saya keluar dulu ya haechan"

Mark pergi keluar kamar begitu saja, haechan paham mark pasti sangat kecewa dengan adiknya itu. Yang haechan pikirkan hanya jaemin, itu saja.

💐

Jeno dan jaemin sampai dirumah kediaman mark dan haechan, jeno menggandeng jaemin yang masih lemas karena ia sedari tadi hanya menangis. Diteras depan jeno bertemu dengan mark, mark menahan tangan jeno dan memanggil haechan untuk membawa jaemin masuk tetapi tidak dengan jeno.

"Duduk", perintah mark pada jeno.

"Untuk malam ini abang izinin kamu sama jaemin untuk tinggal disini. Besok kamu harus nikahin jaemin dan setelah itu kamu harus usaha sendiri nyari tempat tinggal yang layak buat jaemin dan anak kalian nanti. Daddy sama bubu nggak mau dateng jadi abang wakilkan, sebenarnya abang nggak mau karna abang malu adik abang kaya gini"

Mark beebicara panjang lebar dan memandang serius kearah jeno, sedangkan yang diajak berbicara hanya menunduk saja.

"Iya abang, maaf udah bikin abang kecewa dan makasih tetep mau nolongin gue. Jangan marah ya abang"

Jeno sejujurnya paling takut kalau abangnya itu marah, karna mark bukan orang yang suka marah-marah namun sekalinya marah akan membuat orang disekelilingnya merasa takut.

"Masuk kedalem sana, jaemin pasti sedih kamu harus hibur"

"Abang nggak ikut masuk?", tanya jeno dengan hati-hati.

 A Greater Love || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang